Minggu, 21 Maret 2010

Mengapa Begini Tuhan...!?

Pagi itu Lina yang sedang hamil bersiap-siap untuk berangkat ke gereja bersama suami dan kedua anaknya. Karena gereja membutuhkan dana untuk pembangunan, maka malam sebelumnya Lina dan suaminya berembuk mengenai bantuan yang akan mereka berikan untuk pembangunan gereja. "Besok kita mau kasih apa ya untuk pembangunan gereja? Kita tidak mempunyai uang yang lebih," kata Lina kepada suaminya. "Bukankah kita masih mempunyai perhiasan?" jawab suaminya. "Tapi perhiasan-perhiasan itu adalah pemberian keluarga kita ketika kita menikah," elak Lina. "Tidak apa-apa, berikan saja semua untuk pembangunan gereja," jawab suaminya. Lina pun membuka kotak perhiasan dan mengambil semua perhiasan yang ada di sana, kecuali kalung pemberian mamanya dan sebuah cincin milik suaminya pemberian dari papanya.

Karena gereja cukup jauh, mereka berangkat lebih pagi dengan membawa perhiasan untuk dipersembahkan bagi pembangunan rumah Tuhan. Usai kebaktian, Lina dan suaminya pulang ke rumah, tetapi betapa kagetnya mereka ketika menemukan pagar dan pintu rumah sudah terbuka sementara seisi rumah berantakan. Ternyata ketika mereka ke gereja, pencuri menguras apa yang mereka bisa bawa, termasuk kalung dan cincin yang Lina simpan. "Mengapa seperti ini Tuhan? Kami berangkat beribadah sambil membawa persembahan untuk Tuhan, yaitu perhiasan yang begitu berharga buat kami, tetapi apa yang terjadi? Barang-barang kami yang lain dikuras pencuri," jerit Lina dalam hati. Meskipun kejadian itu sempat membuat mereka bertanya-tanya, tetapi baik Lina maupun suaminya tidak menyalahkan Tuhan. Mereka tetap setia dan mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk menggantikan barang-barang yang hilang. Tuhan bekerja memberkati mereka, sehingga mereka dapat membeli barang-barang yang baru. Bahkan semakin hari usaha mereka semakin diberkati, jauh melebihi apa yang dulu mereka miliki.

Tidak sedikit orang Kristen yang bertanya-tanya mengapa Tuhan mengizinkan hal-hal buruk terjadi pada orang-orang yang setia kepadaNya. Bukankah Tuhan berjanji akan melindungi dan menjauhkan mereka dari segala malapetaka? Kisah hidup Ayub bisa menjadi pembelajaran bagi kita, bahwa tidak selamanya penyertaan Tuhan dapat kita tafsirkan sebagai perjalanan hidup tanpa masalah atau tanpa adanya kejadian buruk. Mungkin saja Tuhan mengizinkan kejadian buruk terjadi di dalam hidup kita, namun di dalam semuanya itu Ia tidak pernah meninggalkan kita. Ayub kehilangan semua yang ia miliki, tetapi Tuhan mengembalikan lebih dari pada itu.

Saat ini jika kita sedang bertanya-tanya, atau mungkin saja kecewa kepada Tuhan karena kejadian yang tidak kita harapkan, tetaplah percaya pada kesetiaanNya. Kita tidak sepenuhnya mengerti apa yang sedang Tuhan kerjakan, mungkin saja Dia sedang membawa kita pada sebuah proses pendewasaan iman, sehingga kesetiaan kita akan teruji dalam keadaan apa pun juga. Bersyukurlah dalam segala hal dan kita akan melihat kuasaNya bekerja.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar