Selasa, 30 Maret 2010

Harus Ada Komitmen

Ayat bacaan: Kisah para rasul 20:19-28

"dengan segala rendah hati aku melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku." (Kisah para rasul 20:19).

Kita tidak dapat mengikuti Tuhan hanya berdasarkan perasaan dan emosi kita, tapi harus ada komitmen dalam hati untuk tetap setia mengikuti dan melayani Tuhan baik saat senang maupun saat susah.

Komitmen adalah sikap yg tetap mengikuti Tuhan apapun yg terjadi, seperti apa yg sudah ditunjukkan Rasul Paulus
"Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku ...." (Kisah para rasul 20:24).


Ketika seseorang berjalan hanya dengan perasaan, seringkali yg menjadi pusat adalah dirinya sendiri, baik dalam pelayanan, penyembahan, berdoa ataupun belajar firman Tuhan, yang dicari adalah kesenangan bagi jiwanya.

Tapi pada saat seseorang berjalan di dalam komitmennya terhadap Tuhan, maka hal yg paling dirindukan adalah bagaimana kita tetap berkenan di hati Tuhan.


The idea of staying close to one's "first love" is referring to one's devotion, not emotion. Ministry really isn't what we do for Lord. It is what He does through us as we walk with Him. (Eddie Rasnake)

Tuhan Memberkati

Sumber : Nafiri

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senin, 29 Maret 2010

Lilin Kecil

Ada sebuah kisah tentang lilin kecil yang dibawa oleh seorg pria menaiki tangga yang cukup tinggi, menuju sebuah menara. Di dalam perjalanan mereka menaiki tangga tersebut, sililin kecil bertanya Kepada pria yang membawanya, "Kita hendak kemana?"

"Kita akan naik lebih tinggi dan akan memberi petunjuk Kepada kapal-kapal besar di tengah lautan yang luas."

"Apa? Mana mungkin aku bisa memberi petunjuk Kepada kapal-kapal besar dengan cahayaku yang sangat kecil? Kapal-kapal besar itu tidak akan bisa melihat cahayaku," jawab lilin kecil lemah.

"Itu bukan urusanmu. Jika nyalamu memang kecil, biarlah. Yang harus engkau lakukan adalah tetap menyala dan urusan selanjutnya adalah tugasku," jawab pria itu.

Tidak lama sampailah mereka di puncak menara dimana terdapat lampu yang sangat besar dgn kaca pemantul yang tersedia di belakangnya. Pria itu menyalakan lampu besar dengan memakai nyala lemah si lilin kecil.

Dalam sekejap, tempat itu memantulkan sinar yang terang benderang sehingga kapal-kapal yang ada di tengah laut melihat cahayanya.

Dengan keberadaan dan keterbatasan kita, memang kita tidak akan sanggup melakukan sesuatu yang berarti. Tetapi satu hal yang harus anda ingat, bahwa hidup anda seumpama LILIN KECIL yang ada DI TANGAN ALLAH YANG PERKASA.

Segala kemampuan dan keahlian anda hanya akan tetap seperti nyala lilin kecil jika anda tidak menaruh hidup anda di dalam tangan Allah untuk IA pakai menjadi alat-Nya yang mulia.

Sebaliknya walaupun nyala anda sangat kecil bahkan mungkin redup, tapi jika Anda mempercayakan seluruh keberadaan anda kepada Allah, maka Ia sanggup menjadikan nyala kecil anda menjadi nyala besar yang membawa manfaat besar bagi banyak orang.

Bahkan bukan tidak mungkin Yosua yang adalah abdi Musa itu merasakan sedikit gentar di dalam hatinya ketika Allah memerintahkan kepadanya utk memimpin bangsa Israel merebut tanah Kanaan.

Allah menghibur dan menguatkan dia bahwa Allah tidak akan meninggalkannya. Allah menjanjikan kemenangan demi kemenangan bagi dia.

Allah hanya meminta kepadanya, "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu dan jangan menyimpang dari seluruh hukum yang telah diperintahkan Kepadamu" (Yosua1:7)

Jangan memandang ketidakmampuan, keterbatasan, dan kelemahan anda. Jika Allah mempercayakan sesuatu Kepada Anda entah itu suatu pekerjaan besar ataupun suatu pelayanan, percayalah bahwa ANDA ADA DI DALAM TANGANNYA YANG PERKASA.

Dia akan memakai anda sesuai kehendakNya. KITA HANYALAH SEBAGAI ALATNYA.

Ketika kita mempercayakan seluruh keberadaan kita kepada Allah, maka anda akan melihat bagaimana Ia memakai hidup Anda dan tidak mustahil keterbatasan Anda menjadi berkat yang besar!


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Hanya Tuhan

Dia duduk tertunduk. Perutnya kembung, tetapi tak ada keluhan dari mulutnya. Hanya matanya yang menyiratkan rasa sakit yang dideritanya. Dia, seorang dokter yang cukup ternama dan disegani di kota ini. Aku menatapnya dengan perasaan terharu. Dia sedang memasuki tahap kritis saat kanker mulai menggerogoti paru-parunya. Aku pikir, sebagai seorang dokter, dia tentu menyadari bagaimana perkembangan penyakitnya saat itu.

Bahwa waktunya tidak lagi panjang. Bahwa saatnya sudah hampir tiba. Usianya memang masih muda. Belum memasuki tahun yang ke 60. Tetapi apa yang dapat dilakukan lagi? Mungkin sering kita bertanya-tanya, dimanakah Tuhan saat itu? Mengapakah semua permohonan seakan membentur dinding tebal ketakmampuan manusia sendiri? Dan saat dia amat berharap terjadi suatu keajaiban dalam imannya yang demikian teguh, keajaiban itu ternyata tidak juga datang. Dan pada akhirnya dia pun menyerah. Menjelang siang, di hari minggu yang mendung, dia pun meninggal.

Dimanakah Tuhan saat kita demikian membutuhkan Dia? Dimanakah Dia saat kita menyandarkan seluruh harapan kita padaNya? Apakah segala doa dan permohonan itu hanya lewat sia-sia saja? Ah, ternyata tidak. Maka saat terakhir kali aku menemuinya, saat maut belum mengakhiri perjalanan hidupnya, dia berkata, "Keberadaan Tuhan, bagiku, tidak hanya ada saat kita disembuhkanNya. Keberadaan Tuhan juga nampak saat kita didera penyakit. Ya, dalam sakit atau sehat, Tuhan selalu hadir. Sebab, bukankah penyakit juga adalah suatu keajaiban. Betapa segala akal dan pengetahuan kita sering tak berdaya melawannya. Maka adalah salah jika kita hanya dapat melihat keberadaanNya saat kita disembuhkan. Dalam segala pengetahuan yang telah kupelajari, aku tahu betapa terbatasnya kemampuan kita untuk mengobati. Terbatas sekali."

Maka saat mengikuti misa requiem untuknya, menyaksikan betapa banyaknya yang ikut hadir memenuhi gereja, aku pun sadar bahwa dalam hidup ini, kita sungguh manusia yang rapuh. Namun dalam kerapuhan itu, kita tetap dapat berbuat sesuatu. Karena dalam segala kelemahan badan ini, kita toh tetap dapat menampakkan kekuatan Tuhan dengan perbuatan-perbuatan yang kita lakukan. Hidup tidak pernah sia-sia, betapa dalam pun penderitaan yang kita alami. Hidup tak usah dikeluhkan walaupun segala doa-doa permohonan kita seakan ditampik. Sebab Tuhan tahu apa yang terbaik untuk kita. Tuhan selalu tahu.

Dan hujan jatuh rintik saat peti jenasahnya diturunkan ke dalam tanah. Hujan jatuh rintik. Di sini, di pekuburan ini, berakhirlah hidup seorang dokter yang baik. Dengan iringan ratusan pelayat dari berbagai kalangan, dan agama, nampaklah betapa satunya keberadaan kita sebagai manusia di dunia ini dalam laku perbuatan yang baik. Dan aku percaya bahwa, seperti kalimat indah ini, suatu ratap tangis kedukaan di dunia ini boleh jadi merupakan suatu pesta pora kelahiran di dalam surga. Dia, yang pergi meninggalkan kita semua telah lahir kembali dalam dunianya yang baru. Dunia kekal di surga.

Doa-doa telah usai dipanjatkan. Tubuhnya pun telah menyatu dengan tanah berlumpur yang dibasahi oleh gerimis. Gerimis yang tetap jatuh rintik. Aku tertunduk di depan nisannya sambil berdoa. Berdoa untuk hidupnya selama di dunia ini. Dan berdoa pula untuk hidupku yang masih di dunia ini. Apa yang akan terjadi kelak, hanya Tuhan yang tahu. Hanya Tuhan. Maka biarlah semuanya terjadi menurut kehendakNya.

Jadilah kehendakNya diatas bumi seperti di dalam surga.....

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mutiara Iman

Seorang wanita yang baru saja menikah datang pada ibunya dan mengeluh soal tingkah laku suaminya.

Setelah pesta pernikahan, baru ia tahu karakter asli sang suami. Keras kepala, suka bermalas malasan, boros dsb.

Ibu muda itu berharap orang tuanya ikut menyalahkan suaminya. Namun betaga kagetnya ternyata ibunya diam saja. Bahkan sang ibu kemudian malah masuk ke dapur, sementara putrinya trus bercerita dan mengikutinya.

Sang ibu lalu memasak air. Setelah sekian lama, air mendidih. Sang ibu menuangkan air panas itu ke dalam 3 gelas yang telah disiapkan.

Di gelas pertama ia masukkan Telur.

Digelas kedua, ia taruh Wortel.

Dan digelas ketiga, ia bubuhkan Kopi.

Setelah menunggu beberapa saat , ia mengangkat isi ketiga gelas tadi.

Wortel yang keras menjadi

Lunak,

Telur yang mudah pecah menjadi Keras dan

Kopi memancarkan aroma harum.

Lalu sang ibu menjelaskan, "Nak masalah itu bagaikan air mendidih. Namun, bagaimana sikap kitalah yang akan menentukan dampaknya.

Kita bisa menjadi :

Lembek seperti Wortel.

Mengeras seperti Telur.

Atau harum seperti Kopi.

Dalam tiap masalah, sebenarnya tersimpan mutiara iman yang berharga. Sangat mudah untuk bersyukur saat keadaan baik-baik saja. Tapi apakah kita dapat tetap percaya saat pertolongan Tuhan seolah tidak kunjung datang?

Hari ini kita belajar ada 3 reaksi orang saat masalah datang. Ada yang jadi lembek, suka mengeluh, dan mengasihi diri. Ada yang mengeras marah dan berontak pada Tuhan. Ada juga justru makin harum, makin taat dan berserah percaya pada Nya.

Adakalanya Tuhan sengaja menunda pertolonganNya. Apa tujuannya? Agar kita belajar percaya, tidak pernah ada masalah yang tidak bisa Dia selesaikan.. .

‎​

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Minggu, 28 Maret 2010

Terima Kasih Allah

Ayat Bacaan : Mazmur 105:1-5

"Bersyukurlah kepada TUHAN, serukanlah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!" (Mazmur 105:1).

Di kantor RBC Ministries, tim sumber daya manusia (SDM) telah mengembangkan program yang efektif dan menguatkan, yang intinya adalah tentang ucapan syukur.

Ketika seorang staf memperhatikan sesuatu yang baik yang dilakukan oleh staf lain di kantor, ia dapat mengambil kartu spesial ucapan "Terima Kasih" yang disediakan oleh bagian SDM dan menuliskan kata-kata apresiasinya. Sungguh menyenangkan ketika kita masuk kantor dan menemukan salah satu dari kartu itu di meja kita.

Bukankah menyenangkan ketika menerima ucapan terima kasih setelah melakukan pekerjaan dengan baik? Bukankah ucapan "terima kasih" yang tulus mencerahkan hari kita? Bukankah hal ini menjadikan setiap relasi kita menjadi lebih sedikit spesial--ketika mengetahui bahwa pekerjaan kita tidak disepelekan?

Setiap orang suka menerima ucapan terima kasih. Bahkan Allah, Bapa surgawi kita, suka menerima ungkapan terima kasih kita. Ini adalah kehendak-Nya supaya kita mengucapkan "Terima kasih" kepada-Nya.

"Mengucap syukurlah dalam segala hal," kata Paulus, "sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu" (I Tes. 5:18). Penulis kitab Ibrani menuliskan langkah lebih lanjut, "Marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah" (12:28).

Tetaplah mencari cara untuk meningkatkan relasi Anda dengan Allah. Jangan lupakan cara yang paling dasar untuk menyembah dan memuliakan-Nya: Katakan "Terima kasih" kepada-Nya.

Muliakanlah Sang Bapa kekal,
Muliakanlah Sang Putra serta,
Malaikat di sorga dengan bersujud,
Sembah Anak Domba yang Mahakudus.
--Wesley
(Nyanyian Rohani GMI, No. 205)

Penyembahan yang paling berkenan bagi Allah berasal dari hati yang berterima kasih.

Bacaan Untuk Setahun:
- Hakim-hakim 7-8
- Lukas 5:1-16

Sumber : Renungan Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kesetiaan Di Segala Hal

Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukan semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus.

Kolose 3 : 17

Allah memperhatikan kesetiaan kita dalam hal" yang kita kerjakan. Walaupun kita melakukan hal" yang kecil, kadang tidak diperhatikan, tp Allah memperhatikan.

Apapun yang kita kerjakan, jangan melihat besar dan kecilnya apa yang kita kerjakan. Kerjakan itu dengan segenap kekuatanmu, karena apapun yang kita kerjakan

Allah memperhatikan semuanya.

Sumber : Our Daily Bread


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Menyebalkan

Ayat Bacaan : I Petrus 4:7-11

"Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa." (1 Petrus 4:8).

Suatu hari saya melihat sebuah tayangan yang cukup menarik. Dikisahkan ada seorang ayah yang begitu sayang pada putri tunggalnya. Posisinya sebagai single-parent sejak istrinya meninggal dunia membuatnya begitu over protective.

Semula hal ini tidak jadi masalah. Tapi ketika anaknya mulai menginjak usia dewasa dan mulai bekerja, mulai ada masalah. Banyak kesalah-pahaman yang terjadi. Perhatian yang terlalu berlebihan membuat si ayah bertingkah menyebalkan sampai akhirnya putrinya dipecat.

Melihat putrinya menangis, si ayah tidak tahan dan akhirnya menemui bos putrinya, berlutut memohon agar anaknya tidak dipecat. Saat si bos hendak memanggil satpam untuk membawa keluar si ayah, anak bos datang mencegahnya.

Ia mempertanyakan dimana hati nurani ayahnya, ia bahkan memuji perbuatan ayah pegawainya itu. Ia tidak pernah melihat ayahnya meluangkan banyak waktu untuknya. Apalagi berlutut memohon sesuatu pada orang lain untuknya.

Pernakah Anda bertemu bahkan mungkin hidup serumah dengan orang yang menurut Anda menyebalkan? Tentunya sulit sekali. Tapi dari cerita di atas kita bisa belajar satu hal, bahwa seseorang yang mungkin menurut kita menyebalkan belum tentu menyebalkan buat orang lain juga.

Si putri muak dengan perhatian ayahnya yang menurutnya berlebihan, tapi justru anak si bos mengagumi hal itu karena ia tidak pernah mendapatkan perhatian seperti itu.

Mari belajar menerima orang lain apa adanya dan mengasihi dengan sungguh-sungguh. Mungkin sulit, tapi percayalah pasti ada sisi baik dari seseorang di balik semua hal menyebalkan yang kita lihat seperti yang dikatakan rasul Petrus dalam bacaan kita hari ini;

Kasihilah sesama kita dengan sungguh-sungguh sebab kasih menutupi banyak dosa.

Doa : Tuhan, ajar aku melihat orang lain seperti cara pandang-Mu, agar aku bisa melihat kebaikannya dan bukan keburukannya.

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Anda Bisa

Anda tidak bisa mengontrol cuaca, tapi anda bisa mengontrol perasaan anda...

Anda tidak bisa merubah bentuk muka anda, tapi anda bisa tersenyum...

Anda tidak bisa mengontrol orang lain,

tapi anda bisa mengontrol diri anda sendiri...

Anda tidak bisa memutuskan berapa lama anda akan hidup,

tapi anda bisa memutuskan Apa yang ingin anda lakukan dengan hidup anda...

Anda tidak bisa meramalkan hari esok,

tapi anda bisa mengisi hari ini dengan bijaksana...

Anda tidak bisa memenangkan setiap hal, tapi anda bisa mencoba melakukan yang terbaik untuk mencapainya. ..

2 hal yang mempengaruhi hidup anda:

• TERTAWA

Sekali tertawa, pusing kepala hilang.

Dua kali tertawa, benci pun sirna.

Tiga kali tertawa, persoalan lari.

Empat kali tertawa, penyakit cepet sembuh.

Lima kali tertawa, awet muda.

Enam kali tertawa, hati penuh sukacita asal jangan di kira gila.

• HATI

Hati yg gembira adalah obat yg manjur.

Hati yg keras menemui jalan buntu.

Hati yg lembut mendatangkan sahabat.

Hati yg rakus menciptakan perangkap.

Hati yg bersih menjauhkan masalah.

Hati yg licik mendatangkan musuh.

Semoga anda bisa menghadapi kehidupan anda sehari hari dengan sikap Positif dan selalu Berbahagia !!


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Allah Membutuhkan Anda

Ayat Bacaan : Markus 11:1-7

"Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."" (Markus 11:3).

Untuk iringan kebesaran ketika memasuki kota Yerusalem, Yesus memilih seekor keledai sebagai tunggangan kerajaan-Nya. Para murid-Nya diperintahkan mengatakan "Tuhan memerlukannya" (Mrk. 11:3).

Bukankah mengherankan bahwa Anak Allah menggunakan alat transportasi sederhana untuk menggenapi tujuan-Nya?

Alexander MacLaren memberikan komentarnya,

"Kristus datang kepada kita dengan cara yang biasa, dan mengabaikan segala alasan kenyamanan kita. Dia berkata, 'Aku menginginkanmu, dan itu sudah cukup.'"

Pikirkanlah hal itu! Sang Pencipta semesta membutuhkan kita dan menghendaki untuk menempatkan kita di dalam rancangan kekal-Nya. Meskipun Mahakuasa dan tidak tergantung makhluk apapun, Dia memilih untuk melakukan semua rencana-Nya melalui sarana kemanusiaan yang hina.

Jika tidak dengan cara itu, Dia pasti telah membawa kita kembali ke surga segera setelah Dia menyelamatkan kita dengan anugerah-Nya.

Seseorang pernah bertanya kepada Fransiskus Asisi tentang bagaimana ia mampu mencapai banyak hal. Ia menjawab,

"Mungkin ini alasannya: dari surga Tuhan melihat ke bumi dan berkata,
'Di manakah Aku dapat menemukan manusia yang paling lemah dan paling kecil di bumi?'

Lalu, Dia melihatku dan berkata,
'Aku telah menemukannya. Aku akan berkarya melalui dirinya, dan ia tidak akan membanggakan dirinya. Ia akan melihat bahwa Akulah yang menggunakan dirinya karena ia tidak memiliki apa-apa.'"

Anda mungkin beranggapan bahwa Anda tidak berarti, tetapi Allah membutuhkan diri Anda.

Kita punya misi yang hanya kita
sendiri yang dapat melakukan,
Entah itu untuk membangun atau mengerjakan;
Tujuan kita mungkin masih tersembunyi dari pandangan kita,
Tetapi di suatu tempat,
Allah sangat membutuhkan kita.
--Thayer

Allah sedang mencari manusia biasa untuk melakukan pekerjaan yang luar biasa.

Bacaan Untuk Setahun:
- Hakim-hakim 4-6
- Lukas 4:31-44

Sumber : Renungan Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Berapa Harganya, Bu...!?

Ayat Bacaan : I Samuel 15:16-30

"Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian." (Amsal 29:23).

Sepasang suami isteri mendapatkan undangan dari sekolah anaknya untuk menghadiri acara sosial di sebuah panti asuhan. Putri mereka yang masih berusia 5 tahun sangat senang ketika mereka bersama-sama akan membantu membersihkan panti asuhan dan membawa makanan dan peralatan sekolah untuk anak-anak panti tersebut.

Sesampainya di panti asuhan, para guru meminta para orang tua murid untuk membantu anak-anak mereka menyapu halaman panti. Mereka masing-masing diberikan sapu lidi dan serokan. Namun sang isteri ternyata ogah memegang serokan dan sapu lidi,

"Pa. Mama emoh kerja beginian. Merendahkan harga diri Mama aja. Di rumah kita aja pembantu yang kerja," katanya kepada sang suami.

Sang suami berusaha mengajak isterinya untuk memberikan contoh yang baik bagi putri mereka. Namun sang isteri ngotot tidak mau bahkan ia membuat sang suami malu di depan banyak murid dan guru ketika ia berteriak minta pulang.

Tiba-tiba putrinya berkata, "Pa, Mama gak mau kerja yah? Harga diri Mama emang berapa jumlahnya?" tanya putrinya dengan polos. Ibu tersebut mempermalukan dirinya sendiri di depan puluhan anak berusia 5 tahunan dan di depan belasan guru.

Apakah dengan membantu anak-anak yatim membersihkan halaman panti menurunkan harga dirinya? Bukannya justru semua orang akan bangga dan memujinya jika ia mau berbuat baik dan membantu orang lain, khususnya anak-anak yatim yang tidak seberuntung ia dan putrinya.

Jangan membuat Tuhan malu dengan menolak melakukan kebaikan demi harga diri. Menurut Anda, berapa tinggikah harga diri kita sehingga melakukan kebaikan saja kita tidak pantas.

Apakah harga diri kita lebih tinggi dari harga Yesus yang mau dihina, difitnah, disiksa dan menjadi kutuk di atas kayu salib?

Doa : Tuhan, ajar aku untuk mau merendahkan hati.

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Lirik Lagu "Majesty" by Delirious

Here I am humbled by Your Majesty,
Covered by Your grace oh friend.
Here I am knowing I'm a sinful man,
Covered by the blood of the Lamb.
Now I've found the greatest love of all is mine,
Since You laid down Your life,
The greatest sacrifice.

Majesty, Majesty.
Your grace has found me just as I am,
Empty handed but alive in Your hands.

Here I am humbled by the love that You give,
Forgiven so that I can forgive.
So here I stand,
Knowing that I am Your desire,
Sanctified by glory and fire.
And now I've found the greatest love of all is mine,
Since You laid down Your life,
The greatest sacrife.

Majesty, Majesty.
Your grace has found me just as I am,
Empty handed but alive in your hands.
Singing Majesty, Majesty.
Forever I am changed by Your love,
In the presence of Your Majesty.
Majesty.

We're singing Majesty, Majesty.
Your grace has found me just as I am,
And I'm nothing but alive in Your hands.
We're singing Majesty, Majesty.
Forever I am changed by Your love,
In the beauty of Your Majesty.
Majesty.

Written by Stu Garrard/Martin Smith 2003 Curious? Music UK

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mengasihi Allah

Ayat Bacaan : I Yohanes 4:7-21

"Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi." (1 Yohanes 4:11).

Di awal pernikahan kami, saya berpikir bahwa saya tahu cara yang indah untuk menyenangkan hati istri saya. Suatu malam saya pulang dengan membawa selusin mawar yang saya sembunyikan di balik punggung.

Ketika memberikan bunga itu kepada Martie, ia mengucapkan terima kasih untuk bunga mawar yang indah itu, mencium harumnya mawar-mawar itu, lalu membawa bunga itu ke dapur. Bukan suatu bentuk tanggapan yang saya harapkan.

Ini adalah pelajaran awal di dalam kenyataan bahwa bunga bukanlah bahasa cinta utama buat istri saya.

Meskipun menghargai pemberian itu melalui bahasa tubuhnya, tetapi ia dengan diam-diam menghitung harga dari rangkaian bunga yang mahal itu dan menganggapnya sebagai pemborosan bagi pasangan muda yang hidup di seminari.

Dan yang saya temukan setelah bertahun-tahun bersamanya, ia jauh lebih berminat dengan waktu dan perhatian yang saya berikan. Ketika saya terus-menerus menyediakan diri saya baginya dengan penuh perhatian, inilah bahasa yang bagi istri saya mengungkapkan bahwa ia merasa sangat dikasihi.

Apakah Anda pernah bertanya bagaimana Allah menginginkan kita untuk menunjukkan bahwa kita mengasihi-Nya? Kita mendapat petunjuk ketika membaca,
"Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya" (I Yoh. 4:21). Sederhana saja.

Salah satu cara utama menunjukkan kasih kita kepada Allah adalah dengan mengasihi saudara-saudari kita dalam Kristus. Ketika kita saling mengasihi dengan tulus, hal itu menyenangkan Bapa surgawi kita.

Jadi carilah kesempatan untuk mengatakan pada Yesus bahwa Anda mengasihi-Nya. Dia sangatlah berharga.

Mereka yang berkata mengasihi Tuhan
Tetapi tidak saling mengasihi sesama,
Seharusnya mempertanyakan hubungan
Yang mereka miliki dengan Allah Bapa.
--Sper

Untuk menunjukkan kasih Anda kepada Allah, tunjukkanlah kasih Anda kepada sesama.

Bacaan Untuk Setahun:
- Hakim-hakim 1-3
- Lukas 4:1-30

Sumber : Renungan Santapan Rohani.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Pelajaran Dari Masalah

Ayat Bacaan : Mazmur 34:1-23

"Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:19).

Perjalanan hidup memang tidak selamanya berjalan sesuai dengan keinginan kita. Ada saatnya kita menghadapi persoalan atau tantangan. Masalah merupakan hal yang tidak dapat dihindari setiap orang, dan tidak terkecuali pula bagi mereka yang percaya kepada Yesus.

Tuhan tidak menjanjikan hidup selalu berjalan tanpa masalah. Tetapi satu hal kepastian bahwa Dia akan memberi kekuatan, dan jalan keluar saat dalam persoalan. Tuhan selalu memberi kemenangan pada umat-Nya. Sebab itu kita harus mengubah cara pandang ketika menghadapi sebuah masalah.

Jangan selamanya menganggap persoalan sebagai suatu penderitaan. Jangan terlalu fokus kepada besarnya masalah supaya kita tidak larut di dalamnya, sebab hal itu dapat melemahkan iman kita. Sebaliknya milikilah pikiran yang positif.

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita saat alami masalah. Di balik setiap persoalan pasti kita temukan hal positif. Yakinlah, Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia. Tuhan ingin mendewasakan iman kita agar terus bertumbuh dan menjadi sempurna.

Surat 1 Petrus 1:7 berkata lewat masalah juga dapat membuktikan bagaimana iman kepercayaan kita pada Tuhan. Selain itu Tuhan rindu supaya kita lebih dekat lagi dengan Dia. Sebab adakalanya dalam hidup ini kita menjauh daripada Tuhan.

Namun karena Allah mengasihi kita maka Ia ingin kita tetap dekat pada-Nya. Jangan gentar dengan setiap masalah yang terjadi. Percayalah, saat tidak ada jalan keluar, Allah sanggup memberikan jalan keluar yang terbaik.

Bagi Allah segala sesuatu mungkin terjadi, karena Dia adalah Tuhan yang berkuasa. Berserahlah pada Tuhan, tetaplah kuat, sambil tetap berharap pada Tuhan Yesus pasti menolong kita dan Dia adalah sumber jawaban.

Doa : Tuhan aku percaya bahwa dalam setiap masalah, Engkau pasti memberi jalan keluar yang terbaik

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mengapa Saya...!?

Arthur Ashe adalah petenis kulit hitam dari Amerika yang memenangkan tiga gelar juara Grand Slam; US Open (1968), Australia Open (1970), dan Wimbledon (1975).

Pada tahun 1979 ia terkena serangan jantung yang mengharuskannya menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi, bukannya sembuh ia malah harus menghadapi kenyataan pahit, terinfeksi HIV melalui transfusi darah yang ia terima.

Seorang penggemarnya menulis surat kepadanya,"Mengapa Tuhan memilihmu untuk menderita penyakit itu?"

Ashe menjawab,"Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis,

diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis,

500 ribu orang belajar menjadi pemain tenis profesional,

50 ribu datang ke arena untuk bertanding,

5000 mencapai turnamen grandslam,

50 orang berhasil sampai ke Wimbeldon,

empat orang di semifinal, dua orang berlaga di final.

Dan ketika saya mengangkat trofi Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan,

"Mengapa saya?", Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan,

"Mengapa saya?"

Sadar atau tidak, kerap kali kita merasa hanya pantas menerima hal-hal baik dalam hidup ini; kesuksesan, karier yang mulus, kesehatan. Ketika yang kita terima justru sebaliknya; penyakit, kesulitan, kegagalan, kita menganggap Tuhan tidak adil. Sehingga kita merasa berhak untuk menggugat Tuhan.

Tetapi tidak demikian. Ia berbeda dengan kebanyakan orang. Itulah cerminan hidup beriman; tetap teguh dalam pengharapan, pun bila beban hidup yang menekan berat.

Ketika menerima sesuatu yang buruk, ingatlah saat - saat ketika kita menerima yang baik...

"Winning horse doesn't know why it runs the race.

It runs because of beats & pain.

Life is a race, God is your rider.

So if u are in a pain, then think, God want You to win."

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Cara Menikmati Damai

Tidak ada berita yang demikian menolong kecuali diberikan petunjuk tentang "cara" memperoleh hal-hal yang Anda memerlukan damai. Namun, tanpa penjelasan praktis bagaimana Anda dapat memiliki damai, maka tidak akan dihasilkan buah yang nyata.

Satu hal sangat menolong saya untuk menikmati hidup penuh damai. Saya menyadari bahwa tidak ada gunannya dan akan membuat frustasi bila "mencoba melakukan sesuatu yang tidak dapat saya lakukan."

Apakah Anda juga demikian? Apakah Anda membuat frustasi diri sendiri dengan mencoba melakukan sesuatu? Allah mempunyai waktu yang sempurna untuk segala sesuatu. Anda harus menantikan waktu Allah.

Biasanya, Anda tidak dapat membuat sesuatu terjadi di luar waktu-Nya. Bahkan jika Anda melakukan sesuatu di luar waktu-Nya, Anda tidak pernah bahagia dengan hal itu. Belajarlah menantikan Allah. Hal demikian akan memberi hormat kepada Allah, dan membawa damai bagi Anda.

Apakah Anda mencoba melakukan sesuatu yang tidak mungkin? Apakah Anda mencoba mengubah orang-orang di sekitar Anda - mungkin orang yang menikah dengan Anda, atau salah satu anak Anda, seorang teman, atau seorang famili? Manusia tidak dapat mengubah sesamanya. Hanya Allah yang dapat membuat manusia berubah.

Jika kita memaksa orang lain dengan menginginkan pada mereka, hal itu akan mencuri damai mereka. Kita tidak diciptakan untuk hidup di bawah Taurat. Manusia perlu kebebasan. Mereka perlu keleluasaan untuk bergerak.

Saya mencoba memaksa Dave agar berhenti bermain golf sejak tahun-tahun pertama pernikahan kami. Saya merasa dia terlalu banyak bermain golf, dan saya ingin lebih banyak waktu bersama dia. Saya mencoba setiap cara yang dapat saya lakukan. Saya menggunakan setiap akal.

Saya memelas. Saya marah. Saya mencoba meyakinkan dia. Saya mendiamkan dia. Tetapi semuanya tidak berhasil. Saya cemas sepanjang waktu. Suatu ketika, dia berhenti dan tidak main untuk sementara waktu.

Anehnya, meskipun saya telah memperoleh apa yang saya inginkan, saya masih tidak mempunyai damai. Saya tidak memiliki damai karena saya mendapatkan apa yang saya inginkan dengan cara yang salah. Jika Anda memaksa seseorang agar berubah, hal itu akan mencuri damai Anda.

Apakah Anda sering cemas dengan diri sendiri karena Anda tidak mencapai tingkat rohani yang Anda inginkan? Apakah Anda mencoba mengubah diri Anda sendiri? Tentu saja, Anda perlu bekerja sama dengan Roh Kudus mengenai pembaruan yang sedang Dia kerjakan di dalam hidup Anda.

Dia sedang membawa Anda kesempurnaan atau kedewasaan. Anda tidak dapat melakukan hal itu sendiri. Inilah sisi lain dalam mencoba melakukan sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan.

Saya yakin, Anda pikir merupakan hal yang sangat wajar bila mencoba mengubah hal-hal yang tidak Anda sukai. Bersikaplah realistis. Seberapa sukses Anda mengubah hal-hal itu?

Apakah Anda benar-benar frustasi dan kehilangan damai Anda, di mana Anda seharusnya berada dalam damai Allah, dengan menantikan Dia dan waktu-Nya, mempercayai Dia dan orang-orang lain di dalam hidup Anda bahkan dengan diri Anda sendiri?

Ijinkan saya meringkaskan dengan mengatakan hal ini: Jika Anda "mencoba melakukan sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan," Anda akan frustasi dan tidak dapat menikmati damai.

Sumber: Damai.
Penulis: Joyce Meyer.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Apakah Anda Menikmati Damai...!?

Setiap anak Allah yang telah dilahirkan kembali seharusnya menikmati kehidupan penuh damai, Yesus mengatakan dalam,

"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27).

Inilah ayat yang benar-benar berkuasa. Bacalah ayat itu beberapa kali, kemudian ambil waktu sekurang-kurangnya lima menit untuk merenungkan dan membiarkan ayat itu tertanam dalam hati Anda.

Pertama-tama, mari kita memperhatikan bahwa damai yang Yesus berikan adalah damai yang istimewa, bukan seperti yang diberikan dunia. Damai seperti apakah yang diberikan dunia?

Dunia memberikan perasaan damai tertentu. Damai seperti itu muncul apabila segala sesuatu dalam hidup Anda berjalan sesuai dengan keinginan Anda. Namun, apabila segala sesuatu tidak seperti yang Anda inginkan, damai duniawi tersebut segera lenyap. Roh "kecemasan" dengan cepat mengambil alih.

Damai yang Yesus berikan akan hadir pada waktu senang maupun susah, ketika Anda mengalami kelimpahan atau kekurangan. Damai-Nya bekerja di tengah-tengah badai.

Menurut perkiraan duniawi nampak sangat menyenangkan, jika segala sesuatu terjadi sesuai dengan keinginan Anda. Melalui pengalaman kita, hal seperti itu tidak terjadi dalam kehidupan nyata.

Sebagai orang percaya, saya telah mencoba bertahun-tahun menggunakan iman saya untuk menyingkirkan segala sesuatu yang tidak saya suka atau yang kurang baik. Tetapi semua itu membuat saya putus asa. Mencoba melakukan sesuatu yang tidak dapat dan tidak akan terjadi, selalu membuat frustasi.

Setelah memperoleh pengalaman dengan Allah, akhirnya saya mulai menyadari bahwa saya perlu menggunakan iman saya dengan tenang dan penuh damai melintasi badai dan pencobaan hidup.

Saya tidak boleh membiarkan iblis mencuri damai saya.

Yesus berkata dalam Yohanes 14:27, "Janganlah gelisah dan gentar hatimu." Semakin sering saya membaca ayat itu dan merenungkannya, saya menyadari bahwa saya sedang gelisah dan cemas. Saya harus menghentikannya. Yesus juga berkata dalam ayat itu, "Janganlah hatimu susah dan takut."

Yesus menegur murid-murid-Nya dalam Markus 4:40, karena kurang iman, sehingga mereka kehilangan damai di tengah-tengah badai. Yesus tidak kehilangan damai-Nya. Dia tidur di buritan perahu. Sedangkan murid-murid-Nya panik dan sangat cemas.

Bagaimana dengan Anda? Inginkah Anda berada di buritan perahu menikmati damai bersama Yesus? Jika Anda tidak mempunyai damai, Anda tidak menikmati hidup ini.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jadilah HarapanNya

Ada 4 lilin yang menyala,

Sedikit demi sedikit habis meleleh.

Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka

Yang pertama berkata: "Aku adalah Damai." "Namun manusia tak mampu menjagaku: maka lebih baik aku mematikan diriku saja!"

Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.

Yang kedua berkata: "Aku adalah Iman." "Sayang aku tak berguna lagi." "Manusia tak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala." Begitu selesai bicara, tiupan angin memadamkannya.

Dengan sedih giliran Lilin ketiga bicara:"Aku adalah Cinta" "Tak mampu lagi aku untuk tetap menyala." "Manusia tidak lagi memandang dan mengganggapku berguna."

"Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yang mencintainya, membenci keluarganya."

Tanpa menunggu waktu lama, maka matilah Lilin ketiga.

Tanpa terduga…

Seorang anak saat itu masuk ke dalam kamar, dan melihat ketiga Lilin telah padam. Karena takut akan kegelapan itu, ia berkata: "Eh, apa yang terjadi?? Kalian harus tetap menyala, Aku takut akan kegelapan!"

Lalu ia mengangis tersedu-sedu.

Lalu dengan terharu Lilin keempat berkata:

Jangan takut, Janganlah menangis, selama aku masih ada dan menyala, kita tetap dapat selalu menyalakan ketiga Lilin lainnya: "Akulah H A R A P A N "

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan, lalu menyalakan kembali ketiga Lilin lainnya.

Apa yang tidak pernah mati hanyalah HARAPAN.

Yang ada dalam hati kita..

Dan masing-masing kita dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yang dalam situasi apapun mampu menghidupkan kembali Iman, Damai, Cinta dengan HARAPAN-Nya!

Keep the spirit!!

"Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita." (Roma 5:5).


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jesus is The Best

Kasih Bapa bagaikan TRANS TV

(milik kita bersama)

Cinta Kristus bagaikan SCTV

(satu untuk semua)

Damai dari Tuhan bagaikan RCTI

(oke)

Hidup bersama Yesus bagaikan TPI

(makin asyik aja)

Darah Yesus dicurahkan bagaikan INDOSIAR

(memang untuk Anda)

(: D a N :)

Tuhan kita bagaikan TV ONE (Memang Beda)

...........JESUS is ThE BEST........ ...


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Hari Ini Luar Biasa

"Don't wait for extraordinary opportunities. Seize common occasions and make them great. Weak men wait for opportunities; strong men make them." ~ Orison Swett Marden

"Jangan menunggu kesempatan yg luar biasa. Tangkaplah kejadian sehari-hari dan buat itu menjadi luar biasa. Orang yg lemah menanti kesempatan; orang yang kuat menciptakan kesempatan." ~ Orison Sweet Marden

Amsal 22:29 "Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina."

Ketika kita katakan hari ini adalah hari yg biasa, kita benar. Kalau kita katakan hari ini luar biasa, kita juga benar. Ingatlah bahwa setiap kita merespon kepada apa yg kita pikirkan.

Ciptakan kesempatan - kesempatan yg baik bagi diri kita sendiri dan juga bagi masa depan kita, responilah dengan sungguh-sungguh.

Sahabat...kelak kita pasti menjadi sukses dalam hidup ini, dimulai dari hari yang luar biasa ini.

Tuhan Yesus memberkati


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Layak Dihormati

Ayat Bacaan : Filipi 2:19-30

"Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia." (Filipi 2:29).

Tepat sebelum pembukaan Super Bowl XLIII, Kurt Warner dari Arizona Cardinals menerima penghargaan sebagai Tokoh Sepanjang Tahun dari Walter Payton NFL --sebuah penghargaan yang diberikan kepada atlet yang memiliki kombinasi gemilang antara prestasi yang mengagumkan di lapangan dan pelayanan masyarakat di luar lapangan.

"Aku merasa tidak layak karena Tuhan telah memberiku hidup yang menakjubkan untuk mempengaruji banyak orang," kata Warner, seorang Kristen yang berdedikasi.

"Dari semua penghargaan yang diberikan kepada atlet NFL, penghargaan ini terlihat menonjol ... untuk sesuatu yang diwakilinya." Penghargaan ini mewakili komitmen di dalam memberi dan berkorban bagi orang lain.

Memberikan penghormatan kepada mereka yang melayani bukanlah konsep baru. Paulus membicarakan hal itu ketika ia mengingatkan jemaat di Filipi supaya menghormati mereka yang memberikan diri untuk melayani Kristus.
Ia menceritakan tentang rekan mereka Epafroditus yang hampir mati (Flp. 2:30) karena semua perbuatannya bagi Kristus di dalam melayani orang lain --termasuk jemaat di Filipi. Bagaimana seharusnya tanggapan mereka? Paulus berkata, "Jadi sambutlah dia dalam Tuhan dengan segala sukacita dan hormatilah orang-orang seperti dia."

Jelas sekali, ketika kita mengingat mereka yang berkorban di dalam melayani sang Juruselamat, mereka layak untuk menerima penghormatan dan penghargaan kita.

Mari kita mencari cara untuk menunjukkan ucapan terima kasih kita kepada mereka yang telah melayani kita secara rohani. Beri mereka penghormatan yang layak mereka terima.

Menghormati adalah menunjukkan
penghormatan,
Dengan memenuhi kebutuhan
orang lain,
Dengan menguatkan orang lain,
Dengan mengasihi melalui perkataan
dan perbuatan. --Sper

Kita menghormati Allah ketika kita menghormati mereka yang melayani Allah.

Bacaan Untuk Setahun:
- Yosua 22-24
- Lukas 3

Sumber: Renungan Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

If Life Is So Short - Nice Article

Saya pertama kali bertemu dengan Charles dan Linda Graham saat pasangan asal Amerika itu ikut serta dalam rombongan tur ke Eropa Barat yang saya pimpin, kira-kira 12 tahun yang lalu. Ketika itu mereka mengadakan perjalanan dalam rangka memperingati ulangtahun emas perkawinan mereka. Saya banyak berkomunikasi dengan mereka sebab mereka duduk di baris pertama pada bus yang kami kendarai sepanjang perjalanan, tepat di belakang bangku tempat duduk saya.

Selama 14 hari perjalanan mengunjungi 9 kota di 5 negara, pasangan yang sudah berusia lebih dari 70 tahun itu kerap menjadi perhatian saya.

'Pengamatan' yang saya lakukan secara sembunyi-sembunyi terhadap mereka – entah dengan mencuri pandang melalui kaca spion bus yang kebetulan mengarah langsung pada mereka, atau memperhatikan bagaimana mereka berunding untuk menentukan mau pergi ke mana ketika acara bebas—membuat saya melihat ada sesuatu yang 'berbeda' diantara keduanya dibandingkan para peserta lain.

Keduanya tampak sangat ceria, yang terpancar jelas dari raut wajah mereka yang sudah dipenuhi keriput.

Setahun berikutnya, ketika ditugaskan untuk memimpin sebuah rombongan tur ke Eropa Timur, secara tak sengaja saya bertemu lagi dengan Charles dan Linda yang ternyata juga ikut serta dalam rombongan tur yang saya pimpin saat itu. Kali ini mereka melakukan perjalanan untuk merayakan ulangtahun perkawinan yang ke-51.

Lantaran sudah saling kenal sebelumnya, kami menjadi cepat akrab. Sebenarnya, saat itu saya hanyalah seorang tur leader pengganti lantaran tur leader yg seharusnya memimpin perjalanan tersebut mendadak jatuh sakit. Di awal perjalanan, saya berterus terang kepada para peserta tur bahwa saya kurang familiar dengan rute perjalanan kali ini.

Di luar dugaan, Charles secara diam-diam berbicara banyak tentang saya kepada para peserta tur lainnya berdasarkan pengalaman yang dialaminya saat ikut serta dalam rombongan tur yang saya pimpin setahun sebelumnya. Tentang bagaimana saya sudah menjadi tur leader yang menurut dia sangat baik dan caring serta berbagai hal-hal positif lainnya.

"Hidup ini terlalu singkat untuk dijalani, kalau bisa membuatnya lebih indah, kenapa harus dijalani dengan airmata. Kalau bisa memotivasi orang lain dengan pujian, mengapa kita harus menyampaikannya dengan celaan?" demikian kata Linda saat saya menyampaikan terimakasih atas 'promosi' yang dilakukan suaminya untuk saya.

Prinsip "Life is too short" yang dianut oleh Charles dan Linda itu membuat saya merenung tentang makna hidup yang sudah saya jalani saat ini. Usia pernikahan yang mereka jalani hingga sanggup mencapai angka di atas 50 tahun adalah suatu hal yang langka, dan menurut saya perjalanan hidup mengarungi kehidupan selama 70 tahun lebih bukanlah waktu yang singkat pula.

"Kita tidak pernah tahu kapan hidup ini bakal berakhir, kapan saat terakhir kita bakal bertemu dengan orang yang kita kasihi. Bisa saja besok saya atau kamu dipanggil Tuhan, dan alangkah menyesalnya kita ketika menyadari betapa banyak hal yang sebenarnya ingin kita capai, ternyata tidak pernah terwujudkan. Jika setiap saat kita berpikir bahwa hidup ini terlalu singkat untuk dijalani, maka kita akan termotivasi untuk memberikan makna terbaik pada hari-hari yang kita jalani saat ini," demikian ungkap Charles panjang lebar. "Dan jika pada kenyataannya kita diberi anugerah untuk menjalani hidup ini lebih lama, bukankah hari-hari yang sudah kita lalui bakal menjadi rangkaian kenangan nan indah? "

Ketika menikah beberapa tahun yang lalu, saya bersama istri juga telah bersepakat untuk menjalani kehidupan ini dengan prinsip 'life is so short'.

Setiap saat kami selalu berpikir bagaimana caranya agar mengisi hari-hari kami dengan sebaik mungkin. Peringatan hari ulang tahun saya dan istri, maupun ulangtahun pernikahan, kami menjadi ajang untuk introspeksi tentang hari-hari yang telah kami lewati bersama, sekaligus merencanakan apa yang akan kami lakukan untuk kurun waktu setahun ke depan.

Banyak orang yang mengatakan bahwa kehidupan rumah tangga yang kami jalani barulah 'seumur jagung', sehingga saat ini kami baru menikmati yang manis-manis saja. Memang benar, selama hampir dua tahun kehidupan pernikahan kami, hampir bisa dipastikan kami jarang bertengkar. Perselisihan memang ada, namun kami berdua senantiasa mengupayakannya agar persoalan yang kami hadapi tidak melebar dan meluas ke mana-mana. "If you can make it simple, why make it hard?", begitu kata Linda .

Beberapa bulan yang lalu, saya mendapat kiriman surat dari Linda (kami memang sering saling berkirim surat semenjak pertemuan kami di Eropa bertahun-tahun lalu). Di suratnya Linda menceritakan bahwa Charles telah meninggal dunia, beberapa saat setelah peringatan ulangtahun pernikahan mereka yang ke-62. Herannya, saya tidak menangkap kesan kesedihan di dalam suratnya tersebut.

Bahkan dia mengatakan bahwa mereka berdua sudah sejak lama bersiap menghadapi momen perpisahan yang tak mungkin terelakkan oleh manusia manapun di dunia ini. 

Linda mengungkapkan bagaimana beruntungnya mereka bisa melewati saat kebersamaan yang panjang, dan bersyukur atas begitu banyak peristiwa yang boleh mereka jalani berdua. Dan ketika memang 'saat' itu tiba, yang terungkap justru rasa syukur karena telah diberi banyak kesempatan untuk menjalani hari demi hari bersama dengan orang yang dicintainya.

When you think your life is so short and when you always keep trying to fill up your days with cheers and laughter; someday you'll be amazed, how many great moments you've been through in your lifetime. Itulah kalimat penutup yang ditulis Linda Graham dalam surat terakhir yang dikirimkannya pada saya.

............ .

If life is so short..
Why don't you let me love you ?
Before we run out of time..

If love is so strong..
Why won't you take the chance ?
Before our time has come
If life is so short


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Pernahkah

Pernahkah saat kau duduk santai dan menikmati Hari, dalam seketika kau ingin berbuat sesuatu untuk orang yang kau sayangi?
Itu adalah TUHAN yang sedang berbicara denganmu melalui roh kudus-Nya.

Pernahkah saat kau sedang sedih, kecewa tetapi tidak Ada org yang disekitarmu yang dapat kau curhati?
Itu lah saat dimana TUHAN menginginkanmu untuk berbicara pada-Nya.

Pernahkah saat kau memikirkan seseorang yang sudah lama tak kau temui, Dan seketika itu juga kau bertemu dengannya atau menerima telp darinya?
Itu adalah kuasa TUhan. Tidak Ada namanya kebetulan.

Pernahkah kau menerima sesuatu yang tak kau harapkan, yang tak sanggup kau dapatkan, yang kau ingin kan ?
Itu adalah Tuhan yang mengetahui keinginan/suara hatimu.

Pernahkah kau berada dalam situasi yang buntu, tidak tahu cara memperbaikinya, bagaimana luka itu hilang atau sembuh, kau harus sadari bahwa itu adalah saat dimana Tuhan mengijinkan pencobaan untuk mu, sehingga kau memperoleh Hari yang lebih cerah.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senantiasa

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.

Matius 28 : 20

Senantiasa dalam bahasa Yunani berarti " di segala hari" itu mencangkup segala macam kegiatan kita, situasi baik dan buruk yang terjadi di sekitar kita.

Tuhan menyertai senantiasa apapun yang terjadi, baik sukacita ataupun dukacita. Tuhan berjalan di sisi kita menguatkan kita.

Dalam badai hidup kita, kita bersyukur karena Allah ada bersama kita senantiasa.

Sumber : Our Daily Bread


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kasih dan Damai

Ayat Bacaan: I Petrus 3 : 8-12

"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10).

Tiap orang tua pasti akan menamakan anaknya dengan harapan anaknya akan jadi orang yang baik, seperti arti yang terkandung pada nama itu. Begitu pula dengan saya dan suami.

Ketika lahir anak pertama, kami memberi nama yang artinya mata air kebahagiaan, anugerah dari Tuhan. Ketika anak kedua lahir, namanya berarti pengikut Kristus yang cinta damai dan suka memuji.

Waktu pun berjalan dan puji Tuhan semakin terlihat bahwa si bungsu memang anak yang sabar, suka mengalah dan cinta damai. Dengan tingkah dan perkataannya ia dapat menenangkan dan menyenangkan hati orang.

Suatu kali, saya, kakak saya dan kedua anak saya sedang naik mobil. Sampai di perempatan jalan lampu traffic light yang merah berubah hijau. Perlahan-lahan kakak saya menginjak gas. Ia tidak sadar mobil di depannya belum bergerak sama sekali.

Spontan saya berkata, "Stop, Te!" Ia pun mengerem dan tangannya refleks menahan Sasha, putri saya, agar tidak terbentur. Karena kaget, Sasha menangis. Axel, si bungsu langsung meminta minum pada saya dan berkata pada kakaknya, "Ya sudah. Ya sudah. Ini minum dulu, ya. Apanya yang kena?"

Melihat hal itu saya dan kakak saya tersenyum. Umurnya baru 2 tahun, tapi ia mampu membuat kakaknya berhenti menangis dengan perhatian dan perkataannya.

Hari ini mungkin kita sedang ada dalam masa yang sukar. Bahkan firman Tuhan menggambarkan sebegitu buruknya keadaan manusia pada akhir jaman ini (2 Timotius 3:1-4). Tapi percayalah, jika kita mau memberi diri untuk berbuat baik, hidup damai dan mengasihi orang lain, maka kasih itu akan menenangkan hati dan menenangkan banyak jiwa.

Doa: Bapa, ajar aku memiliki hati seperti hati-Mu, yang penuh dengan kasih dan damai sejahtera.

Sumber: Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Cukupkan Diri

"Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh kedalam pencobaan, ke dalam jerat dan kedalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan."

1 Timotius 6:8-9

Firman Tuhan di atas mengingatkan akan berbagai kejahatan yang terjadi disekitar kita. Coba saudara simak berita dan informasi dari berbagai media, mengapa terjadi kejahatan?

Karena ingin kaya, orang korupsi, mencuri, membunuh, saling menjebak dan mencelakai sesama. Orang begelut dengan kejahatan apa saja, karena ingin hidup lebih. Tidak mau hidup dengan mencukupkan diri apa adanya.

Sebagai orang percaya, tentu kita berbeda dalam cara memandang sesuatu, termasuk untuk bertahan hidup. Kita tidak lagi mengejar kekayaan untuk memuaskan nafsu keduniawian, tetapi bagaimana kita menjadi berkat dan saksi dengan apa adanya kita.

Kalau kita diberkati bukan berarti berkat itu kita pakai atau manfaatkan untuk kepentingan duniawi, tetapi justru bagaimana Tuhan dipermuliakan dengan berkat tersebut. Orang percaya tidak dilarang untuk kaya, tetapi yang dilarang adalah mendapatkan kekayaan dengan cara melakukan kejahatan.

Rasul Paulus, begitu tegas menekankan supaya orang percaya hidup dengan mencukupkan diri apa adanya, agar tidak terjebak dalam penyimpangan- penyimpangan iman. Kita tidak bisa memaksakan hidup kita agar kaya, dengan melupakan rambu-rambu yang Tuhan pasang. Malahan rambu-rambu itu yang harus menjadi awas bagi kita.

Anak Tuhan harus ingat bahwa kekayaan, kemasyuran, dan kejayaan adalah kepunyaan Tuhan, dan Tuhan berdaulat memberikan itu kepada anak-anak-Nya. Itu sebabnya jikalau kita memaksakan diri mengejar kemasyuran, kekayaan dan kejayaan tentu akan terjadi distorsi dari apa yang kita yakini mengenai janji-Nya.

Untuk itu cukupkanlah diri kita dengan apa adanya, dengan berkat yang Tuhan berikan, agar kita terhindar dari keinginan-keinginan yang dunia tawarkan supaya tidak terjerumus dalam pencobaan.

Amin. Tuhan Yesus memberkati..


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jauh Lebih Baik

Ayat Bacaan : Wahyu 21:1-4

"Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."" (Wahyu 21:4).

Setelah mengalami penderitaan berat --pertama karena kanker, dan kemudian karena cara pengobatan yang meletihkan --Pendeta Dan Cummings kelelahan. Setelah dua minggu dirawat di Texas, ia berharap dapat pulang ke Michigan. Dalam satu postingan di blog-nya, ia menuliskan:

"Hari ini jauh lebih baik... Sungguh mengagumkan pengobatan yang kujalani selama ini... Ingin terbang pulang akhir minggu ini untuk melanjutkan perawatan di rumah."

Dan memang benar-benar pulang ke Michigan. Namun, beberapa hari kemudian, perjalanannya di bumi pun berakhir. Ia pulang ke rumah Allahnya --yang dikasihinya dengan setiap bagian tubuhnya yang telah melemah, tetapi yang tetap hebat rohnya.

Ketika saya membaca blog-nya beberapa hari kemudian, kata-katanya "Hari ini jauh lebih baik" menyentak saya. Saya tersenyum seiring menetesnya air mata karena mengetahui bahwa sekarang Dan Cummings memiliki hidup yang benar-benar "jauh lebih baik" (Flp. 1:23).

Suatu hari nanti, kita yang menyatakan nama Yesus, juga akan pergi ke tempat dimana "maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita." Ini adalah suatu tempat dimana tidak ada lagi penderitaan dan dimana Bapa yang penuh kasih berjanji untuk "menghapus segala air mata dari mata mereka" (Why. 21:4).

Kehidupan yang kita miliki sekarang bukanlah segalanya. Ada tempat yang jauh lebih bagus, yang disiapkan Yesus bagi mereka yang mengasihi-Nya (Yoh. 14:2-3).

Saat hidup kita di dunia berakhir
Kita akan merasakan pelukan
hangat Allah;
Tak kan ada lagi penderitaan
atau kesedihan
Di suatu tempat yang jauh
lebih indah. --Sper

Surga --tak ada lagi penderitaan, tak ada lagi malam, tak ada lagi kematian, tak ada lagi air mata.

Sumber : Renungan Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Allah Pemenang

Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.

Roma 12 : 21

Apa artinya ayat diatas ?! Artinya kita belajar untuk tetap bersikap baik walaupun kita dilukai, atau membatasi diri kita untuk tidak berbuat jahat.

Sikap kasih tidak dihasilkan oleh kemampuan kita sendiri tapi Allah yang memberi kemampuan.

Dengan Allah, kita akan meraih kemenangan, melalui semua perncobaan dan keluar menjadi pemenang.

Sumber : Our Daily Bread


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Merubah Hati Kita

Kita tak bisa menghentikan hujan atau menutup terik matahari dengan awan,
Tapi kita bisa menggunakan payung..

Kita tak bisa merubah arah angin, namun kita dapat menyetir ke mana arah layar perahu..

Kita tak mungkin mencabut semua duri-duri di semua jalan, namun kita bisa mengenakan alas kaki yang tebal..

Kita tidak bisa menutup mulut semua orang, namun kita bisa belajar berpura-pura tuli..

Kita tidak perlu susah-susah merubah keadaan, dan tak perlu buang waktu merubah orang lain..

Yang perlu kita ubah adalah hati kita. Kalau hati berubah, keadaan akan berubah! Kalau hati menjadi baik,
ucapan dan perilaku akan menjadi baik,
Tak perlu mendesak orang menjadi baik, orang-orang akan menjadi baik dengan sendirinya...

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak Menjadi Kecewa

Ayat Bacaan : Roma 4:20

"Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah," (Roma 4:20).

Hari-hari ini mungkin ada banyak janji Tuhan dalam kehidupan kita yang belum kita nikmati. Mungkin ada berbagai pertanyaan sekaligus keraguan yang muncul dalam hati kita. Waktu-waktu seperti ini sebenarnya merupakan waktu-waktu kritis!

Akankah janji-Nya tergenapi dalam kehidupan kita? Jelas sekali bahwa Tuhan pasti menggenapi janji-Nya, namun sikap dan respon kitalah nantinya yang akan menentukan.

Belajar dari kehidupan Abraham--bapa orang beriman, ada beberapa hal yang harus kita pegang ketika kita menantikan penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidup kita.

Pertama, percaya. Abraham tidak bimbang karena ketidakpercayaan. Tuhan bukanlah Tuhan yang berbohong dan lupa atau lalai terhadap janji-janji-Nya. Firman Tuhan mengatakan dalam Mazmur 12:7, "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah."

Kedua, bersukacita. Jangan fokus dengan bagaimana cara Tuhan akan menggenapi janji-Nya. Fokus pada si Pembuat janji yaitu Tuhan. Ketika kita fokus dengan keadaan, kita seperti sedang mengurung kesanggupan-Nya untuk melakukan perkara-perkara yang besar.

Bersukacitalah setiap kali kekhawatiran datang, tersenyumlah ketika sepertinya tidak ada harapan. Bahkan bersyukurlah setiap kali ketidakmungkinan menyeruak datang. Seperti yang Abraham lakukan, "... malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan ..."

Ketiga, bersyukur. Abraham tetap bersyukur punya tidak punya anak. Ketika dia telah mendapat anak pun, hatinya kepada Allah tidak berubah. Terlihat dari bagaimana dia dapat dengan rela dan mudah melalui ujian imannya, Tuhan meminta Ishak sebagai korban persembahan.

Di situ Abraham semakin mengenal pribadi Allah sebagai Allah yang menyediakan.

Bagaimana dengan Anda? Masihkah iman yang berkobar-kobar begitu membakar hidupmu untuk terus berpegang atas setiap janji Tuhan yang diberikan padamu? Masihkah kita yakin bahwa Tuhan akan memberikan yang sudah Ia janjikan?

Teruslah berpegang kepada-Nya karena Ia setia.

Doa : Tuhan, aku tak akan kecewa kepada-Mu karena aku percaya pada janji-Mu yang setia...

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mengucap Syukur

Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yg dikehendak Tuhan di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tesalonika 5:18)

Ada banyak hal bisa terjadi melalui pengucapan syukur, yg seringkali tidak kita sadari.

Dengan mengucap syukur kita menciptakan suasana surga dalam hati. KerinduanNya adalah surga menjadi nyata di muka bumi ini.

Seringkali kita tidak bisa mengucap syukur karena sesuatu yg buruk terjadi atau di luar kendali kita.
Tuhan rindu hati kita selalu tertuju padaNya dan bergantung padaNya.
Saat kita bersyukur dan berseru, kita menyatakan bahwa kita membutuhkan Dia dan pertolonganNya.

Ada kuasa dalam "Pengucapan Syukur" dan ada kuasa dalam "Nama-Nya".
Pengucapan syukur dapat kita naikkan melalui doa-doa kita, mazmur, puji-pujian yg keluar dari mulut dan hati kita. Bahkan pengucapan syukur dapat nampak dari tingkah laku perbuatan kita.
Karena itu, jika kita senantiasa mengucap syukur, hati kita akan diliputi ketenangan dan tindak tanduk kita dikontrol sepenuhnya oleh Roh Kudus.
Hal ini tidak hanya berdampak bagi kita tapi juga bagi orang lain. Amin

Sudahkah kita mengucap syukur hari ini?

Tuhan Memberkati

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kamis, 25 Maret 2010

10 Sikap Hidup Bahagia

1.Lepaskanlah Rasa Kuatir & Ketakutan.
Ketakutan & kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yg blum tentu terjadi,
kebanyakan hal-hal yg Anda kuatirkan & takutkan tak pernah terjadi !
It's all only in your mind.

2.Buanglah Dendam.
Dendam & Amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda & hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH !!

3.Berhentilah Mengeluh.
Mengeluh berarti selalu tak menerima apa yang Ada saat ini, secara tak sadar Anda membawa-bawa beban negatif.

4.Bila Ada Masalah, Selesaikan Satu Persatu.
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan satu demi satu.

5.Tidurlah Dengan Nyenyak.
Smua masalah tak perlu dibawa tidur.
Hal tersebut buruk & tak sehat, biasakanlah tidur dengan nyaman.

6.Jauhi Urusan Orang Lain.
Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri untuk menangani setiap masalahnya.

7.Hiduplah Pada Saat ini, Bukan Masa Lalu.
Nikmati masa lalu sebagai kenangan,
Jangan tergantung padanya.
Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini,
karna apa yg Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok.
"Be totally present"

8.Jadilah Pendengar Yang Baik.
Saat menjadi pendengar,
Anda belajar & mendapatkan ide-ide baru berbeda dari orang lain.

9.Berpikirlah Positif.
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif.
Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dgn orang2x yg berpikiran positif & terlibatlah dengan kegiatan2x positif.

10.Bersyukurlah.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yg akan membawa Anda pada hal-hal besar.
Sekecil apapun karunia yg Anda terima,
akan menghasilkan hal-hal besar & slalu membawa Anda kepada Kebahagiaan saat Anda bersyukur.
UBAHLAH SITUASI ANDA !!!
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Rabu, 24 Maret 2010

Tuhan Melakukannya

Bermula dari kesulitan-kesulitan nya dalam bekerja, dimana ia harus menyalin dan mengetik ulang semua hak paten yang didaftarkan kepadanya. Kemudian ia mulai berpikir untuk mencari alternatif yang lebih baik, yang mampu membuatnya bekerja dengan lebih cepat, lebih efektif dan efisien. Mengetik ulang semuanya tentu menyita waktu, memakai kopi karbon "wet copi" ternyata masih membuang banyak waktu. Ia ingin menciptakan sesuatu yang jauh lebih luas daripada kepentingannya sendiri. Dimana selain untuk meringankan dan mempercepat kerjanya, di sisi lain dia ingin membuat sesuatu yang berguna bagi dunia.

Ternyata niat baiknya itu tidak diikuti dengan kemudahan-kemudahan . Ia harus melakukan serangkaian percobaan dan usaha, yang notabene semua percobaan yang dilakukannya sangat bertolak belakang dengan bidang yang ditekuninya yaitu pengacara, tidak mempunya basic seorang penemu, dan akhirnya iapun kemudian berhasil membuat sebuah mesin fotokopi pada tahun 1937. Berhasil membuat mesin fotokopi, lantas hal itu tidak membuat ia dengan gampangnya menarik perhatian orang-orang. Bertahun-tahun ia gagal dalam memasarkan produknya. beberapa perusahaan besar saat itu seperti IBM, US Army Signal Sorps pun ternyata tidak berminat, karena menurut mereka penemuan itu tidak bakal laku di pasaran, tetapi ia tidak putus asa. Delapan tahun kemudian, sebuah perusahaan bernama Haloid Company tertarik. Inilah awal dari terbentuknya Xerox, mesin fotokopi yang hingga hari ini masih menjadi jaminan mutu. Ia adalah Chester Floyd Carlson, seorang pengacara hak paten.

Terbukti, bahwa latar belakang pendidikan dan kehalian bukan satu-satunya faktor penentu untuk kesuksesan seseorang. Selama kita melibatkan Tuhan, tidak ada yang mustahil. Jangan pernah menyerah dengan keadaan kita, karena Tuhan akan melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia. 

Bersama dengan Tuhan selalu ada jalan, sebab Dialah yang melakukan perkara besar bersama kita.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jangan Bangga

Ternyata Manusia itu Tidak Ada Hebatnya :

☑ Jangan bangga dengan kecantikan/ketampanan, karena pada akhirnya akan menjadi tulang

☑ Jangan bangga dengan pakaian berdasi, karena pakaian terakhir adalah kain kafan

☑ Jangan bangga dengan mobil dan motor, karena kendaraan kita terakhir adalah mobil jenasah.

☑ Jangan bangga dengan tempat tidur yang empuk, karena tempat tidur terakhir adalah tanah,

☑ Jangan bangga dengan rumah yang mewah,karena rumah terakhir adalah kubur,

☑ Jangan bangga dengan titel,karena titel kita yang terakhir adalah almarhum...

"sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."" (Yakobus 4:14-15).

"Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita" (Efesus 5:20).


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Selasa, 23 Maret 2010

Masa Depan Kita Sudah Dirancang Oleh Tuhan

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan" (Yer 29:11)


Kita semua pasti sudah ngerti kalo Tuhan sayang dan care sama kita. Pengalaman pribadi kita sama Tuhan sdh bisa ngeyakinin kita soal itu.

Tuhan benar2 memikirkan kita dan Tuhan juga mempunyai pikiran2 akan masa depan kita. Nah apa jadi nya kalo Tuhan memikirkan kita?

1. Coba bayangin kalo ada orang yg selalu berpikir bahwa kita adalah orang baik, yg ia kasihi, gimana perasaan kita? Senang banget kan? Itulah yg namanya atmosfer. Pemikiran seseorang tentang kita bisa menciptakan atmosfer. Pernah nggak kita ngerasa risih dan rikuh saat berasa di dekat seseorang yg kita tau kalo dia nggak nganggep kita, dan masalahnya dia punya power atas kita, nggak nyaman, kan?

Namun Tuhan selalu memikirkan bahwa kita adalah pribadi yg Ia kasihi. Berkali-kali Tuhan menegaskan hal ini dalam firman-Nya. Karena itulah, seorang pendosapun bakal ngerasa nyaman saat dirinya bertemu dengan Tuhan Yesus.
Penerimaan dari Tuhan merupakan hal utama dalam diri kita. Atmosfer di dalam diri kita nggak tergantung dgn seberapa banyak duit kita or duit ortu kita, secemerlang apa otak kita, sebanyak apa teman kita, sebagus apa bodi kita ataupun secakep apa pacar kita. Semua itu nggak penting kalo kita nggak ngerti bahwa Ia memikirkan dan mengasihi kita.

2. Kalo kita tau bahwa seseorang berpikir hal2 yg baik tentang kita, pastinya kita nggak pengen ngecewain dia dengan bertindak buruk yg bisa ngerusak pikiran dia, kan? Sebaliknya, kalo ada yg mikir jelek soal kita, kadang bisa muncul rasa jengkel dan kecewa, dan pengen nunjukin emosi kita dengam bertingkah buruk seperti pikirannya dia.

Tuhan selalu berpikir bahwa kita adalah anak yg baik, saudara yg baik, sahabat yg baik, dst. Jika kita mengetahui hal2 demikian adalah pikiran Tuhan akan kita, masakan kita akan bertingkah buruk? NGGAK. Kita akan semakin berusaha menguatkan pikiran2 itu dengan bertingkah BAIK, karena kita nggak pengen ngecewain Tuhan yg sdh berpikir BAIK tentang kita.

Tuhan udah ngeyakinin kita lewat firmanNya bahwa Ia memikirkan hal2 baik untuk masa depan kita, kita kudu menguatkan pikiran Tuhan itu dengan perilaku yg layak untuk menyandang masa depan yg sudah Ia siapkan.
Masa ada seorang ahli waris perusahaan gede yg perilakunya seenaknya kalo dia udah tau bakal mimpin perusahaan? Sebaliknya dia akan memperlengkapi diri dan nyiapin dirinya dengan sebaik-baiknya

Nah pada akhirnya, pikiran bahwa kita adalah pribadi yg baik, yg dikasihi oleh Tuhan dan yg memiliki masa depan penuh harapan itu harus ada dalam pikiran kita juga, alias kita kudu mempunyai IMAN atas pikiran Tuhan itu.
Jangan ragu dan mudah kecewa dengan keadaan saat ini.
Walaupun saat ini kita ngerasa "nothing", tapi tetaplah memiliki IMAN akan setiap pikiran Tuhan tentang kita.
Ingat hari depan kita sudah dirancang oleh Tuhan, Ia jauh lebih memikirkannya daripada kita sendiri.

Tuhan Memberkati

Sumber : Renungan harian remaja & Pemuda

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Hidup Hanya Berjalan Satu Arah

Pada jaman dahulu, ada seorang kaisar yang mengatakan kepada penunggang kudanya, apabila ia pergi mengendarai kudanya dan menjangkau wilayah sebanyak yang ia mampu, maka sang kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yang ia jangkau.

Tentu saja, sang penunggang kuda dengan cepat melompat naik ke atas kudanya dan secepat mungkin pergi untuk menjangkau wilayah sebanyak mungkin. Dia terus memacu dan memacu, mencambuk kudanya untuk pergi secepat mungkin. Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.

Pada akhirnya, ketika ia telah menjangkau wilayah yang cukup besar, ia kelelahan dan sekarat. Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri, "Mengapa aku memaksa diriku begitu keras untuk menjangkau begitu banyak wilayah? Sekarang saya sekarat dan aku hanya memerlukan sebidang tanah yang sangat kecil untuk menguburkan diriku sendiri."

Kisah di atas sama dengan perjalanan hidup kita. Setiap hari kita memaksa diri kita dengan keras untuk menghasilkan lebih banyak uang, kekuasaan atau ketenaran. Kita mengabaikan kesehatan kita, waktu bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar dan hobi yang kita sukai.

Suatu hari, ketika kita melihat ke belakang, kita akan menyadari bahwa kita sebenarnya tidak membutuhkan uang, kekuasaan atau ketenaran sebanyak itu, namun kita tidak bisa mengembalikan waktu-waktu yang telah kita lewatkan.

Hidup ini bukan tentang menghasilkan uang, mendapatkan kekuasaan atau ketenaran.

Hidup ini jelas bukan tentang pekerjaan! Bekerja hanya diperlukan untuk membuat kita tetap bisa bertahan hidup sehingga kita bisa menikmati keindahan dan kebahagian dari kehidupan.

Hidup adalah keseimbangan antara bekerja dan bermain, Keluarga, sahabat dan waktu pribadi.

Anda harus memutuskan bagaimana anda ingin menyeimbangkan hidup anda.

Tentukan dan atur prioritas hidup anda. Hidup ini rapuh, Hidup ini singkat. Jangan sia-siakan hidup anda, seimbangkan gaya hidup dan nikmatilah KEHIDUPAN..

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Orang Bijak

Orang bijak banyak senyum..

Orang bijak tidak banyak bicara, tidak banyak komentar, apalagi memprotes..

Mengapa?

Sebab orang bijak memahami,

Setiap kejadian tidaklah sesederhana yang kita bayangkan..

Ada banyak faktor yang melatar-belakangi sebuah permasalahan,

Ada banyak sudut pandang untuk sebuah hal yang sama..

Setiap orang cenderung memandang dalam konteks kepentingan pribadi..

Seribu orang seribu opini, seribu paradigma…

Inilah dunia dan

inilah hidup...

Maka orang bijak memilih diam...

Bukan membenci,

bukan pula frustrasi,

Tetapi memilih memaklumi dan menilik diri,

Orang bijak memilih:

Senyuman Kasih…

Senyum menghadirkan :
- Ketenangan

Tawa menghadirkan
- Kegembiraan

Kasih sayang menghadirkan
- Pengertian

Cinta menghadirkan
- Segalanya


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Proses Tuhan

"When God wants to do His great works He trains somebody to be quiet enough and little enough, then He uses that person" ~ Hudson Taylor

"-Ketika Allah mau melakukan perbuatan-perbuatan -Nya yang besar, maka Ia melatih seseorang untuk dapat cukup berdiam dan rendah hati supaya Ia dapat memakai orang itu."

~Hudson Taylor

Yohanes 3:30 : "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil."

Seringkali dalam kehidupan kita Tuhan ijinkan hal-hal yang tidak kita harapkan terjadi, seperti dalam hal keuangan, kesehatan, keluarga bahkan pelayanan yang ternyata hal tersebut adalah "instrumen" Kerajaan untuk menempa kita menjadi seorang unggulan.

Instrumen tersebut Ia desain untuk mengerosi kedagingan dan kemanusiawian kita agar keillahian-Nya dinyatakan dasyat dalam hidup kita.

Sahabat... Tetap kuat dan fokus kepada-Nya karena instrumen tersebut menjadi bahan dasar (raw material) untuk perkara besar-Nya dijelmakan.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Peristiwa Terburuk

Ayat Bacaan : Ayub 1:13-22

"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10).

Ketika saya mengajar di sekolah Alkitab di kota besar, terkadang saya menilai kertas-kertas ujian di kedai makanan sambil menunggu datangnya kereta antar kota. Suatu hari, secara tidak sengaja saya menumpahkan secangkir besar kopi. Seluruh isinya membasahi tas saya yang sedang terbuka.

Kebanyakan di kota-kota besar, ada ruang tunggu yang sepi di stasiun. Namun, kopi yang menciprat kemana-mana ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Seorang pria yang duduk di dekat saya berteriak, "Peristiwa terburuk!"

Komentar itu jelas berlebihan. Namun, setiap kita takut tentang pikiran-pikiran tertentu: kerugian finansial, kematian anak atau pasangan, kanker, atau kehilangan lainnya ataupun kesusahan.

Kitab Ayub adalah studi kasus tentang peristiwa terburuk. Namun, Ayub bersikap bijaksana ketika memikirkan tentang peran Allah yang mengujinya melalui semua peristiwa kehilangan yang dialaminya dan penyakit yang dideritanya:

"Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10).

Dari pernyataan yang bijak ini kita dapat mempelajari dua pelajaran berharga:

Yang pertama adalah bahwa apa yang paling kita takutkan dapat digunakan untuk menguji karakter kita dan membuat kita menjadi lebih kuat. Yang kedua adalah bahwa Allah akan menyediakan kekuatan dan penghiburan bagi kita untuk dapat melaluinya.

Berpautlah kepada Allah. Dia telah berjanji menyertai kita, bahkan ketika kita mengalami peristiwa terburuk.

Allah sering mengirimiku sukacita
melalui kepedihan,
Melalui kehilangan yang memahitkan,
diperoleh sesuatu ilahi;
Namun, melalui semua itu-- hari-hari
yang gelap atau cerah--
Kutahu Bapaku selalu memimpin.
--Conklin

Allah yang hidup dapat mengenyahkan rasa takut dari kehidupan.

Sumber : Renungan Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Hebat Apanya...!?

Ayat Bacaan : I Samuel 2:22-25

"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." (Amsal 22:6).

Seorang ibu bercerita bagaimana hebatnya anaknya yang masih berusia 8 tahun namun bisa memainkan banyak alat musik, selain itu ia juga pintar di sekolah. Putrinya bisa memainkan piano, biola dan gitar. Ia juga jago berbahasa Inggris, matematika dan beberapa pelajaran lainnya.

Tentu saja ibunya bangga. Awalnya saya kagum karena putrinya itu serba bisa dan pintar. Namun rasa kagum saya berubah menjadi kekuatiran jika anak itu besar nanti. Karena ibunya selalu membanggakan dia di hadapan banyak orang, anak berusia 8 tahun ini sangat sombong.

Ia merendahkan teman-temannya yang tidak bisa memainkan alat musik atau yang mendapat nilai di sekolah yang tidak sebagus nilainya.

Bahasa khas anak tersebut kepada orang lain atau pembantunya adalah, "Dasar bodoh!", "Otak kamu kurang!" dan "Nggak level!" Ibunya melihat dan mendengar bagaimana putrinya merendahkan dan melecehkan orang lain, namun ia selalu berkata, "Putriku hebat!"

Apanya yang hebat jika karakter seseorang sangat buruk. Saya kenal seorang anak muda yang sangat kaya dan cantik, namun karakternya membuat saya jijik. Saya melihat sendiri bagaimana ia merendahkan semua karyawan dan pembantu dengan sebutan 'goblok miskin'.

Dengan saya sendiri ia selalu menceritakan bahwa ia adalah anak konglomerat terkaya di sebuah kota kecil dan 90 hingga 120 hari dalam setahun ia habiskan di luar negeri. Bagi saya, anak ini tidak ada hebat-hebatnya. Ternyata setelah mengenal ibunya, karakternya sama saja.

Didiklah anak-anak kita atau orang-orang muda di sekeliling kita untuk menjadi 'orang hebat' di mata Tuhan dengan gaya hidupnya yang benar.

Doa : Bapa, ajar aku untuk bisa menjadi panutan dan mengajarkan yang benar kepada anak-anakku.

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jesus Inside You

Hati yang gembira membuat muka berseri-seri.

Amsal 15 : 13

Disadari atau tidak, kita selalu diperhatikan oleh orang sekitar kita. Dan karena kita adalah duta Kristus kita disorot lebih lagi..

Kesaksian hidup kita menjadi sebuah kesempatan untuk membagikan tentang Tuhan pada orang lain..

Jika Yesus didalam kita, apakah orang lain bisa melihat Yesus dalam diri saya..

Sumber : Our Daily Bread


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Bisnis Kerajaan

Ayat Bacaan : Lukas 8:3

"... Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka." (Lukas 8:3b).

Menjadi perempuan yang kaya? Wow... Tentunya setiap kita pasti menginginkannya meskipun malu mengatakannya. Dan kabar baiknya, Tuhan juga mau dan rindu menjadikan kita wanita-wanita yang kaya. Untuk itu kita harus masuk ke dalam Bisnis Kerajaan.

Karena di dalam Bisnis Kerajaan, setiap kita akan menemukan alasan Tuhan menjadikan kita kaya yaitu memiliki kemampuan untuk melayani rombongan orang-orang yang melayani Tuhan. Kalau setiap kita bersedia untuk hidup dengan tujuan-Nya ini maka sangatlah mudah bagi Tuhan untuk membalikkan kehidupan setiap kita.

Jadi Tuhan sangat berkepentingan untuk membuat kita kaya namun dengan tujuan-Nya. Kebenaran inilah yang membuat saya berani memasuki dunia bisnis yang belum pernah saya ambil sebelumnya. Ini benar-benar jalan baru dan yang belum pernah saya tempuh.

Beberapa waktu yang lalu Tuhan membuka kesempatan untuk saya mengelola sebuah bisnis yang baru. Awalnya saya ragu untuk mengambil kesempatan ini namun Tuhan meneguhkan langkah saya dengan memberikan kebenaran tersebut.

Alkitab mengatakan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Bisnis Kerajaan yaitu pertama, tujuannya adalah menyebarkan Injil Kerajaan. Tuhan rindu setiap kita semakin mengerti bahwa melalui bisnis terbukalah kesempatan untuk memberitakan Injil.

Peluang untuk kita berjumpa dengan orang banyak semakin besar. Dengan kata lain ketika bisnis ini hanyalah tools untuk memberitakan Injil maka kekayaan dan kelimpahan akan datang ke dalam kehidupanmu. Firman-Nya mengatakan, "Rombongan ini berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan."

Kedua, sebelum setiap kita terlibat dalam Bisnis Kerajaan maka Tuhan perlu berurusan secara pribadi dengan setiap kita. Bahkan, kita akan disembuhkan dari roh-roh jahat dan berbagai penyakit, seperti cinta uang, ketamakan, dan pelit.

Wanita Allah,... Bagaimana dengan hidup kita? Maukah engkau kaya? Rindukan engkau mengalami terobosan dalam bisnismu? Sudahkah kita siap untuk menjadi bendahara dan pengelola dalam Bisnis Kerajaan-Nya? Inilah waktunya untuk bangkit dan miliki tujuan-Nya maka kelimpahan-Nya akan datang segera dan seketika.

Doa : Bapa, dengan kasih karunia-Mu aku pasti mampu menjadi saluran berkat bagi kemuliaan Nama-Mu

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Perspective : see from God's points of view

Solid food is for those who are mature, who through training have the skill to recognize the difference between right and wrong. Hebrews 5:14 (NLT)

"Knowledge is learning what God has said and done. Perspective is understanding why God said it or did it. "

Perspective is understanding something because you see it from a larger frame of reference. It is the ability to perceive how things are interrelated and then judge their comparative importance. 

And, for believers, it means seeing life from God's point of view.  In the Bible, the words "understanding", "wisdom", and "discernment" all have to do with perspective. The opposite of perspective is "hardness of heart", "blinded" and "dullness."

Psalm 103:7 says, "He (God) made known his ways to Moses, his deeds to the people of Israel."  The people of Israel got to see what God did, but Moses got to understand why God did it.  This is the difference between knowledge and perspective. Knowledge is learning what God has said and done. Perspective is understanding why God said it or did it.

Perspective answers the "Why?" questions of life.

The Bible says that unbelievers have no spiritual perspective (1 Corinthians 2:14). Likewise a lack of perspective is a mark of spiritual immaturity (1 Corinthians 3:1-2, 13:11, 14:20). God's reoccurring complaint about the nation of Israel was that they lacked perspective. Many of the prophets rebuked this weakness (Isaiah 44:18, Jeremiah 4:22, Micah 4:12).

In contrast, having perspective is evidence of spiritual maturity and our ability to recognize the difference between right and wrong.

By : Rick Warren

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senin, 22 Maret 2010

Wewangian Yang Khas

Ayat Bacaan : 2 Korintus 2:14-17

"... Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana."
(2 Korintus 2:14b).

Anda tak dapat melihatnya, mendengarnya, atau menyentuhnya, tetapi wewangian sangatlah kuat.

Bau dari benda-benda seperti krayon, bunga petunia, dan minyak wangi membangkitkan banyak kenangan yang membawa saya ke masa lalu dan mengingatkan saya kepada orang-orang dan tempat-tempat yang mungkin pernah terlupakan.

Sejumlah selebritis membuat parfum yang dinamakan sesuai dengan nama mereka. Para penggemar dapat merasa sama seperti seorang aktris atau penyanyi dengan mengoleskan parfum yang bermerk nama para aktris atau penyanyi itu.

Seiring dengan hal itu, majalah "Ladies Home Journal" menerbitkan kuis untuk menolong para pembaca di dalam menentukan parfum yang tepat bagi mereka. Idenya adalah, setiap wanita seharusnya memiliki wewangian tertentu yang dikaitkan dengan dirinya.

Ide tentang wewangian khas bukanlah hal yang baru. Allah memperkenalkan hal itu sebagai bagian dari penyembahan. Di tabut suci, wewangian tertentu dikaitkan dengan Tuhan (Kel. 30:34-35). Bangsa Israel dilarang menggunakan wewangian ini untuk hal lain, kecuali untuk penyembahan (ay.37-38).

Hal ini terus berlanjut sampai di masa perjanjian baru, tetapi dengan perbedaan yang besar. Alih-alih menggunakan kemenyan untuk mengingatkan orang-orang tentang-Nya, Allah menggunakan orang Kristen sebagai "wewangian khas"-Nya bagi dunia (2 Kor. 2:14-15).

Fakta bahwa Allah menyatakan diri-Nya di dalam kita dengan cara sedemikian rupa merupakan suatu pemikiran yang sungguh membuat kita rendah hati dan menyebabkan saya bertanya,

"Apa yang dipikirkan orang lain tentang Allah ketika mereka berada di sekitar saya?"

Ketika kita bersama Yesus,
Ada perbedaan yang dilihat
orang lain;
Dan bagi mereka, hal ini
bagaikan parfum
Yang wanginya terus tercium ke
mana pun kita pergi. --Hess

Hidup yang dijalani bagi Allah memberikan aroma yang menyenangkan.

Bacaan Untuk Setahun:
- Yosua 13-15
- Lukas 1:57-80

Sumber : Renungan Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Domba Yang Bodoh

Siapakah Engkau?  Jawab Yesus kepada mereka: Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu?  -   Yoh  8:25

Pagi itu kami bermaksud mengunjungi sebuah teluk yang terkenal indah yang kami ketahui dari informasi di internet. 

Setelah beberapa lama menempuh perjalanan, saya menanyakan arah kepada isteri saya. 
Ia kelihatan panik dan terus mengatakan ia tidak tahu. 
Saya memintanya untuk melihat peta kembali karena tidak ingin tersesat di jalan.  Namun jawabannya tetap sama. 
Saya pun mulai mengomel karena merasa kewajibannya sebagai navigator untuk memastikan arah yang benar.

Akhirnya kami menemukan rute yang benar.  Namun saya baru menyadari keadaan di mobil terasa sunyi. 
Rasanya ada yang tidak beres. 
Ketika saya menengok, saya mendapati isteri saya sedang menangis. 
Setelah saya tanyakan sebabnya, ia mengatakan bahwa ia tidak ingin mengacaukan acara wisata ini tapi ia benar-benar tidak bisa membaca peta. 

Tanpa saya sadari perilaku itu juga terjadi dalam relasi dengan Tuhan. 
Saya berusaha untuk memegang kendali atas relasi dengan Tuhan. 
Saya berusaha menjadikan Tuhan sebagai navigator, atau lebih tepatnya sebagai papan petunjuk yang hanya terpakai jika saya membutuhkan. 
Saya pikir saya tahu jalan dan hanya butuh sedikit bantuan untuk tahu arah yang benar. 
Aaarrggghhh…ternyata saya salah. 
Saya seperti seekor domba yang terlalu sombong untuk mengatakan saya butuh untuk dituntun.

Teman, jikalau kita salah, mari akui kalau kita butuh untuk dituntun. 

Apakah saya mendengar ketika Tuhan berbicara pada saya?

Tuhan Memberkati
Bahasa Kasih

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Lima Bola

"Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama : Pekerjaan, Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit dan kita harus menjaga agar kelima bola ini seimbang di udara.

Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul kembali. Tetapi empat bola lainnya Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka,tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya. Bagaimana caranya ?
Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita special.

Jangan tetapkan tujuan dan sasaran Kita dengan mengacu pada apa yang orang lain anggap itu penting. Hanya Kita yang mengerti dan dapat merasa "Apa yang terbaik untuk kita"

Jangan mengganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti.

Jangan biarkan hidup kita terpuruk dengan hidup di 'masa lampau' atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha.

Jangan takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.

Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani

MASA LALU adalah SEJARAH,
MASA DEPAN merupakan Misteri dan
SAAT INI adalah KARUNIA.


"H a p p y T u e s D a y"
Gbu
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Minggu, 21 Maret 2010

God Knows Your Faithfulness

So we must not get tired of doing good, for we will reap at the proper time if we don't give up. Galatians 6:9 (HCSB)

Here's another benefit from God knowing everything: He sees everything you do that is good and right. Every time you choose not to sin, every time you resist temptation, every time you take a stand because of God's Truth, he sees your faithfulness to Him. 

The Bible says every good deed will be rewarded, no matter how insignificant and regardless of whether anybody else on earth sees it.

Every encouragement you give to other people, every kind word you give to your children, every time you do a thoughtful act for your husband, every time you pick up around the office when it's not your job, every time you set up chairs in church or stuff bulletins, every act of courtesy, every time you refuse to gossip, every time your positive instead of negative -- God sees it all, no matter how small. (Matthew 10:40-42)

Imagine yourself on a giant stage and you're the only person on that stage.  You're acting out your life.  In the audience there is only one person and it's God.  He's out there clapping and saying "I see that good thing you just did.  Keep on going! Nobody else saw it, but I saw it." 

So what should be my response?  If God sees all the good things that I do and He's out there cheering me on, then my response should be, "Don't Be Discouraged!"

You may be thinking, "I've been trying to do the right thing in my marriage.  I don't see any results.  I've been trying to be the right kind of person and respond correctly with my kids or to my parents.  I've been trying to do the right thing at work or at school. And I don't know if it's paying off.  I don't see it making any difference in anybody's life."

God says, "I see it and it doesn't matter who else sees it."

Nothing good we ever do is ever done in vain: "So we must not get tired of doing good, for we will reap at the proper time if we don't give up." (Galatians 6:9, HCSB)

By : Rick Warren

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

God Knows You. Is That Disturbing or Comforting

I know what I'm doing. I have it all planned out—plans to take care of you, not abandon you, plans to give you the future you hope for. Jeremiah 29:11 (MSG)Knowing the truth - that God knows everything in your life, can either be very disturbing or very comforting.  It depends on your relationship to Him, whether you're trying to fool Him or not.

Have you been acting as if God is totally unaware of your life in any of these five areas?

• God know your faults and failures, but he still loves you unconditionally.
• God knows your feelings and frustrations, and he sees your hurt more than anyone else can.
• God knows your future, so he can tell what you need to know.
• God knows your fears, and he wants you to hand your worries over to him.
• God knows your faithfulness because he sees every good thing you do.
The fact that God knows everything is a tremendous motivator for me to live a godly life. I realize that nothing in my life is in secret; nothing I face will hinder his ability to help me; nothing that is to come will catch him by surprise; nothing I fear will be too big for God's strength; and nothing I do in his name is ever done in vain.

God says, "I know what I'm doing. I have it all planned out—plans to take care of you, not abandon you, plans to give you the future you hope for." (Jeremiah 29:11, MSG)


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

God Knows What You Get Stressed

Call to me and I will answer you. I'll tell you marvelous and wondrous things that you could never figure out on your own. Jeremiah 33:3 (MSG)

We're all interested in the future. It's interesting to me the things people will try to figure out what's going to happen next: astrology, horoscopes, reading tea leaves, consulting with people, bio-rhythms.

But they're going to the wrong source because the only one who knows what's going to happen next is God.

The Bible says, even before you were born, God knew all of your future. This means God sees your tomorrow, today. He already sees the things you'll face. 

The fact is, God is not limited by time. 

He's able to be in the past, the present, and the future all at the same time. That should give us great confidence in God. He not only

knows about the future, He's there in the future.  He not only walks with us day-by-day, He can also walk in our future.

If I know that God knows all my tomorrows, today, then I should ask for advice. He knows what's going to happen: "Call to me and I will answer you. I'll tell you marvelous and wondrous things that you could never figure out on your own." (Jeremiah 33:3, MSG)

The things you don't know, God can tell you about. He's not going to lay out your whole life all at once, telling you everything that will happen in your life.  If He did, you'd likely get very discouraged or prideful or both. Instead, He gives it to you a little bit at a time.

Here's what I'd suggest, when you get up in the morning, go over your schedule with the Lord. Pray, "Father, You've already seen this day that I'm about to experience. Tell me the things that are important today and then help me to focus on them."

By : Rick Warren

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

We Can't Sneak Anything Past God

My sins, O God, are not hidden from you; you know how foolish I have been. Psalm 69:5 (Good News)

I find it uncomfortable to realize I don't have any secrets from God because there are things about me I'd rather God not know. But the Bible says, "My sins, O God, are not hidden from you; you know how foolish I have been." (Psalm 69:5, Good News)

So we're foolish when we do something wrong and then try to sneak it past God, to stuff it in a closet and lock the door, but God even knows what's behind the locked door. (Proverbs 5:21)

Everything you think, everything you see, everything you do, everything you feel -- God knows all about it. He already knows all you've done wrong

and He still loves you!You're not fooling God when you keep your sins hidden. (1 John 1:8) He's not shocked by your sin and when you admit it to Him, it doesn't ever --
will never -- change the way He feels about you. He loves you unconditionally, and that means you don't have to fake it; you don't have to pretend. 

By : Rick Warren

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)