Minggu, 21 Maret 2010

Kesaksian Iman

"Pekerjaan yang Kukerjakan sekarang itulah yang memberi kesaksian tentang Aku bahwa Bapa yang mengutus Aku".

(Kel 32:7-14; Yoh 5:31-47)

Apa yang disebut `saksi' pada umumnya menyampaikan kebenaran-kebenaran , menceriterakan apa yang dilihat atau dialami apa adanya, dengan jujur dan tanpa takut.
Saksi-saksi di dalam proses pengadilan sungguh penting, meskipun apa yang dikatakan oleh saksi sering juga menimbulkan perbantahan atau ketegangan.

Yesus juga berbicara perihal saksi, dan yang dimaksudkan dengan kesaksian adalah pekerjaan, apa yang dikerjakan sesuai dengan perintah yang mengutus.

Marilah kita mawas diri sejauh mana kita telah menjadi saksi iman dalam hidup sehari-hari, dalam aneka kesibukan dan pelayanan kita.

Dengan kata lain apakah cara hidup dan cara bertindak kita sesuai dengan kehendak Tuhan, apakah saya setia melaksanakan janji-janji yang pernah kita ikhrarkan, dst..

Ada pepatah "pohon dikenal melalui buahnya', dan memang kebanyakan orang lebih cenderung melihat dan memperhatikan buah daripada pohonnya, lebih memperhatikan penampilan daripada jati diri orangnya, dst…

Maka marilah kita tampilkan atau hadirkan diri kita sebaik mungkin, sedemikian rupa sehingga memikat, mempesona dan menarik siapapun yang melihat cara hidup dan cara bertindak kita.
Dan tentu saja penampilan diri tersebut perlu diimbangi dengan kesucian hati, jiwa dan akal budi serta tubuh, sehingga penampilannya bukan sandiwara atau penipuan belaka.

Kesaksian iman merupakan cara utama dan pertama dalam tugas panggilan untuk mewartakan Kabar Baik.

• "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban" (Kel 32:7-8), demikian firman Tuhan kepada Musa.

Dalam perjalanan menuju `tanah terjanji', bangsa terpilih telah menyeleweng. Apa yang dialami bangsa terpilih ini kiranya juga terjadi dalam diri kita, dalam perjalanan mengarungi dan menghayati panggilan, melaksanakan tugas pekerjaan atau pengutusan.
Berbagai macam tantangan, hambatan dan masalah masa kini merupakan rayuan atau godaan untuk menyeleweng atau berselingkuh.
Dengan jujur dan rendah hati marilah kita mengakui dan menghayati diri bahwa kita telah menyeleweng atau berselingkuh, artinya kurang atau tidak setia pada panggilan kita, namun demikian kita masih nampak setia pada panggilan.

Maka baiklah kita saling mengingatkan dan mengakui dengan jujur perihal penyelewengan dan perselingkuhan: kepada yang diperingatkan hendaknya dengan rendah hati berterima kasih kepada yang mengingatkan, sebaliknya yang mengingatkan hendaknya dengan rendah hati juga memperlakukan yang diingatkan.

Penyelewenagan yang rasanya banyak dilakukan adalah `penyembahan atau pembaktian diri pada aneka macam sarana teknologi modern', seperti HP dan internet atau harta benda dan uang.
HP dan internet yang memang didukung oleh uang pada masa kini sungguh merupakan godaan atau rayuan untuk menyeleweng dan berselingkuh.

"Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir: perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau." (Mzm 106:19-22)

Tuhan Memberkati
Renungan Doa

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar