Minggu, 21 Maret 2010

Gosip VS Kebenaran

Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuatNya? - Yoh 7:51

Saat duduk di bangku SMP, teman saya tiba-tiba dipanggil ke ruang kepala sekolah. Teman saya bingung dan ketakutan. Karena biasanya, murid dipanggil oleh kepala sekolah bila ada kesalahan besar yang dilakukan.

Benar saja. Begitu keluar dari kantor kepala sekolah, teman saya tidak kembali ke kelas, melainkan berdiri di bawah tiang bendera. Teman saya dihukum. Keesokan harinya, saya bertanya apa yang telah dia lakukan hingga dihukum. Ia hanya menggeleng dengan wajah sedih. Beberapa saat kemudian saya tahu bahwa kepala sekolah menyatakan teman saya menyontek pada saat ulangan. Padahal ia tidak pernah menyontek.

Saya yakin karena saya tahu ia adalah anak yang rajin belajar dan jujur. Tapi entah mengapa kepala sekolah langsung menghukumnya. Katanya, guru kami yang melaporkan bahwa ia menyontek saat ulangan. Dan ia tidak diberi kesempatan untuk berbicara sama sekali. Dia langsung dihukum dan ulangannya diberi nilai nol.

Saudara, seringkali kita bersikap seperti kepala sekolah tersebut. Memperoleh informasi yang salah dan langsung mempercayainya. Seringkali kita lebih percaya gosip atau perkataan orang yang belum kita ketahui kebenarannya. Kita sering langsung percaya. Kita lebih percaya perkataan orang banyak daripada mendengarkan langsung kebenaran dari orang yang bersangkutan.

Apakah selama ini saya lebih percaya pada gosip?

Tuhan Memberkati

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar