Kamis, 01 April 2010

Tak Semudah Diucapkan

Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang?
Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu! - Yoh 13:37


Berulangkali saya berjanji untuk menyerahkan hidup saya kepada Tuhan, namun kenyataannya semakin sedikit waktu saya bersama Tuhan karena sibuk dengan pekerjaan.
Mencari uang sepertinya lebih saya utamakan daripada berdoa dan membaca firman.
Setiap hari pikiran saya dipenuhi dengan berbagai rencana menambah penghasilan untuk memenuhi banyak kebutuhan hidup. Sulit rasanya membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.

Saya tahu prioritas hidup ini adalah menjalankan visi dan misi yang Tuhan tetapkan untuk diri saya. Namun setiap kali saya membuat rencana 'pelayanan' selalu tidak terealisasi karena pada akhirnya kalah oleh kepentingan diri sendiri dan keluarga. Sikap kepedulian terhadap sesama sangat rendah dengan dalih Tuhan juga ingin kita mengutamakan kesejahteraan keluarga terlebih dulu.

Proses penyangkalan diri saja sulit dilakukan, apalagi menanggung beban salib. Sering saya merasa bersalah dan kembali mohon pengampunan Tuhan, sekaligus mohon kekuatan dariNya.
Saya jadi memahami situasi yang dihadapi Petrus ketika menyangkal Yesus sampai tiga kali.

Mengandalkan iman saya tidak cukup jika tidak disertai dengan perbuatan, dan iman tanpa perbuatan adalah sia-sia.

Apa bentuk penyerahan hidup saya kepada Tuhan?

Tuhan Memberkati

Sumber : Bahasa Kasih

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar