Kamis, 08 April 2010

Kristus Membeli Hidup Kita

"Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." 2 Korintus 5 : 15

Jean Valjean, adalah seorang tokoh protagonis dari sebuah Novel Perancis oleh Victor Hugo, berjudul "Les Miserables". Novel ini juga diangkat menjadi film layar lebar dengan judul yang sama, dan tokoh Jean Valjean diperankan oleh aktor ternama, Liam Neeson. Salah satu film yang terfavorit bagi saya.

Jean Valjean adalah seorang narapidana, yang baru saja dilepaskan setelah 19 tahun masa hukuman : 5 tahun karena mencuri roti untuk adik perempuannya yang kelaparan, dan 14 tahun karena beberapa kali mencoba melarikan diri. Dia dilepaskan dengan sebuah pasport kuning, sebuah pertanda di masyarakat setempat bahwa ia adalah ex-kriminal yang pernah dipenjara, dan diberi perintah untuk melaporkan diri ke kota Portalier, karena ex-kriminal tidak boleh memilih tempat tinggal secara bebas.

Dalam perjalanannya, ia singgah di kota Dygne. Malang baginya, ia ditolak oleh semua pemilik losmen yang tidak mau menerima ex-kriminal. Seseorang di jalan menyuruhnya untuk pergi ke sebuah gereja, dimana Uskup tua yang baik hati, Myriel, melayani. Uskup Myriel percaya kepada Valjean, mempersilakan ia masuk, memberinya makan malam, dan sebuah kamar tidur untuk ia menginap.

Pada waktu malam, Valjean bangun untuk mencuri sendok dan piring perak kepunyaan sang Uskup. Sang Uskup yang terbangun dari tidurnya karena adanya keributan kecil, dipukulnya hingga pingsan.

Tak disangka Sang Uskup, Valjean ditangkap keesokan harinya, oleh aparat polisi yang curiga akan gerak geriknya, dan ia pun dibawa lagi ke Sang Uskup.
Akan tetapi betapa terkejutnya si polisi ketika Si Uskup mengatakan bahwa piring-piring dan sendok-sendok perak itu adalah pemberian darinya untuk Valjean. Si Uskup bahkan memberi tambahan candlestick (penyangga lilin) perak miliknya untuk Valjean. Valjean yang bingung bertanya kepada sang Uskup : "mengapa engkau melakukan semua ini kepadaku?". Uskup Myriel membuka kerudung Valjean, tangannya mencengkeram erat bahu Valjean dan matanya yang biru bersinar menatap tajam Valjean, sembari berkata : "Jean Valjean, saudaraku, jangan pernah engkau lupakan… sekalipun jangan engkau lupa… bahwa engkau berjanji kepadaku pada waktu makan malam kemarin bahwa engkau akan menjadi manusia yang baru. Engkau bukan lagi milik si jahat (evil), dengan perak-perak ini aku membeli hidupmu. Aku menebusmu dari ketakutan masa lampau (fear), dan dari kebencian (hatred). Sekarang aku kembalikan kamu kepada Tuhan."

Singkat cerita, film tersebut akhirnya mengisahkan bagaimana Jean Valjean bertobat. Ia membangun hidupnya menjadi pengusaha sukses dan akhirnya menjadi walikota yang dihormati oleh warganya.

Cerita ini menyentuh hati saya secara mendalam. Saya menjadi teringat sebuah ayat firman Tuhan yang menjadi ayat hapalan saya: "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat" 1 Petrus 1:18-19.

Dengan kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib, Ia menebus kita dari dosa-dosa, dan dari cara hidup kita yang lama dan sia-sia. Hidup yang sekarang kita jalani ini sebetulnya bukan milik kita lagi, tetapi milik Tuhan yang telah menebus dan membeli hidup kita. Marilah kita berikan hidup kita untuk membawa kemuliaan bagi Allah.


Sumber : Pondok Renungan

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar