Minggu, 31 Januari 2010

A Shoulder To Cry On

Nana ( bukan nama sebenarnya ) baru tidur menjelang pukul tiga dini hari. Bukan karena Nana menikmati lewatnya tahun 2009 dan turut bersorak saat memasuki detik-detik tahun 2010. Sudah tiga tahun ini, Nana memang tidak bisa cepat tidur.

Sejak tiga tahun belakangan, Nana mengalami masalah yang cukup membuatnya bosan hidup. Bosan ke gereja. Bosan baca Alkitab. Natal tak lagi istimewa. Tahun baru jadi skiama seperti hari lainnya.

Tapi pagi ini Nana nyoba baca Alkitab.
Dia baca,

"(34-19) TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:18).

Nana diam sejenak dan kalimat itu dibacanya lagi. Dan lagi.. Dan, dibacanya sekali lagi.. Nana berdoa dalam hati walau matanya enggan terpejam.

"Tuhan, aku ingin percaya bahwa Engkau senantiasa dekat denganku.. Aku ingin percaya bahwa Engkau berada di pihakku.."

Baik Nana maupun kita, perlu menyadari dan percaya Tuhan senantiasa menunjukkan kasih setia-Nya kepada kita. Ia tak pernah membiarkan kita terbenam dalam kesulitan dan penderitaan.

Meski kita menghadapi persoalan -- serumit apa pun persoalan itu -- tak berarti kita tak lagi tak dipedulikan oleh Tuhan. Meski kita dalam keadaan terhimpit hingga seolah tak ada lagi ruang bagi kita untuk bernapas lega, Tuhan senantiasa menunjukkan kesetiaan-Nya.

Hari ini kita memasuki tahun yang baru. Kita tak dapat menolak dan mengingkari bahwa masalah atau persoalan tak selamanya dapat kita hindari. Namun sesuatu yang perlu untuk selalu kita percayai adalah,

Tuhan tidak pernah menutup mata dan telinga-Nya bagi kita -- orang-orang yang mengasihi-Nya.

Doa : Tuhan, ku ingin makin mengasihi-Mu dan memantapkan percayaku bahwa Engkau senantiasa di sisiku. Amin..

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar