Sabtu, 30 Januari 2010

Burung Unta

Bacaan : Ayub 39:16-20; Ratapan 4:3.

Burung unta atau ostrich dalam bahasa Inggris, adalah burung yang paling besar dari segala jenis burung. Burung Unta yang sudah dewasa bisa mencapai tinggi 6-9 kaki atau 2 hingga 3 meter.

Panjang masing-masing sayapnya hampir mencapai 1 meter. Burung yang jangkung dan berleher panjang ini hidup di padang pasir sebagaimana binatang unta, dan bisa berjalan dalam waktu yang lama tanpa air. Meskipun sayap burung unta sangat panjang, tetapi burung ini tidak dapat terbang karena tubuhnya yang berat.

Kaki burung unta tidak seperti kaki burung pada umumnya, ia hanya memiliki dua jari dengan telapak yang lembut di bawah kakinya.

Burung ini tidak dapat terbang, tetapi ia memiliki keistimewaan di mana ia dapat berlari dengan sangat cepat bahkan kadang lebih cepat dari kuda yang tangkas. Selain itu, cangkang telurnya cukup besar dan kuat sehingga orang-orang pada jaman dulu biasa menjadikannya sebagai tempat untuk membawa air minum jika bepergian.

Meskipun burung ini memiliki keistimewaan, tetapi Alkitab menggambarkannya sebagai burung yang kejam dan tidak kenal kasih sayang.

"(39-16) Dengan riang sayap burung unta berkepak-kepak, tetapi apakah kepak dan bulu itu menaruh kasih sayang? (39-17) Sebab telurnya ditinggalkannya di tanah, dan dibiarkannya menjadi panas di dalam pasir," (Ayub 39:13-14).

"(39-18) tetapi lupa, bahwa telur itu dapat terpijak kaki, dan diinjak-injak oleh binatang-binatang liar. (39-19) Ia memperlakukan anak-anaknya dengan keras seolah-olah bukan anaknya sendiri; ia tidak peduli, kalau jerih payahnya sia-sia," (Ayub 39:15-16).

Para pengembara juga mengatakan bahwa burung unta sering berlari pergi meninggalkan telur-telurnya atau anak-anaknya yang masih kecil-kecil tanpa sedikitpun perlindungan dan rasa kuatir akan keselamatan mereka.

Ketidakpedulian burung unta pada telur-telurnya dan perlakuan yang kejam terhadap anak-anaknya sendiri merupakan kebalikan dari sifat Allah terhadap umat-Nya. Firman Tuhan berkata,

"TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu,"
(Ulangan 1:30).

"dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini." (Ulangan 1:31).

Pemeliharaan Allah kepada umat-Nya nyata di dalam perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan. Dengan tiang awan dan tiang api Ia menuntun mereka, Ia memberikan manna dan burung puyuh, Ia membelah Laut Teberau ketika musuh mengejar mereka, Ia membawa mereka masuk ke negeri yang subur dan melimpah hasil alamnya.

Kita patut bersyukur kepada Allah yang setia dan pemurah, Ia adalah Bapa yang tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Dia menuntun kita melalui jalan berbatu yang terjal, dan Ia menggendong kita ketika kaki kita tidak kuat lagi berjalan.

Doa : Bapa, aku bersyukur memiliki Allah seperti Engkau yang peduli padaku. Terima kasih untuk semua yang baik yang Engkau berikan. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.

Kata-kata bijak : Ketika Allah mengangkat kita menjadi anak-Nya, Ia akan bertanggung jawab penuh atas hidup kita.

Sumber : Renungan Manna Sorgawi.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar