Kamis, 28 Januari 2010

Love Unites

"Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan." (Kolose 3:14).

Pertengahan tahun ini, dunia akan kembali disuguhi pagelaran akbar dunia olahraga sepakbola. Ya, Piala Dunia akan segera digelar di Afrika Selatan. Namun, sekali lagi bangsa Indonesia masih hanya menjadi penonton setia di depan layar TV atau layar raksasa.

Meski demikian, antusias para penonton di negara kita jelas tak kalah hebat dengan semangat warga yang negaranya berlaga di kejuaraan itu.

Jangankan Piala Dunia, bahkan para suporter kesebelasan Indonesia diakui sebagai salah satu penonton yang paling aktif dan bersemangat. Tak jarang, semangat itu sampai menimbulkan percekcokan, bahkan korban. Satu sama lain bisa saling mencaci maki bahkan berkelahi hanya karena beda tim yang didukung.

Tapi, di lain pihak satu sama lain juga bisa langsung akrab dan solider hanya karena memakai kostum kesebelasan yang sama. Itulah yang kerap terjadi pada suporter bola.

Manusia memang makhluk yang pada dasarnya suka berkumpul. Ada banyak alasan yang membuat orang bisa berkumpul. Mulai dari kesamaan profesi, hobi, etnis, bahkan karena kesamaan hewan peliharaan, orang bisa berkumpul.

Demikian pula, gereja sebuah komunitas dan perkumpulan orang yang percaya pada Kristus sebagai Juruselamat. Namun, jika ditanya apa yang sesungguhnya mengikat gereja hingga bisa tetap berdiri selama ribuan tahun? Saya rasa keliru jika disebut kesamaan agama atau keyakinan.

Lalu apa? Dalam 1 Korintus 13, Paulus menyebutkan bahwa segala hal dan tanda-tanda luar biasa seperti nubuat, bahasa roh, dan pengetahuan sama sekali tidak berarti jika di dalam kita tidak ada kasih! Ya, kasihlah yang menjadi pengikat yang membuat kekristenan tetap dapat ribuan tahun bertahan meski begitu sering diserang, ditindas, dan dilanda perselisihan.

Bukan doktrin, etnis, organisasi, fasilitas, sistem, atau hal-hal semacam itu yang menjadi rahasia keberhasilan dan kesatuan gereja. Namun, kasih sejatilah yang wajib kita miliki untuk membangun persekutuan orang percaya. Memiliki kasih sejati, inilah tantangan terbesar kita sebagai orang percaya jaman ini.

Sumber : Renungan Harian Spirit.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar