Sabtu, 30 Januari 2010

Atas Nama Agama

"Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN." (1 Samuel 2:17).

Serangan teroris pada menara kembar World Trade Centre di New York, Amerika Serikat, 11 September 2001 memberikan pengaruh yang luar biasa. Tidak hanya dalam tatanan sosial, politik, maupun bisnis, tapi yang paling utama adalah mengubah wajah agama.

Agama telah dijadikan legitimasi untuk menebar teror. Di Indonesia sendiri, beberapa kasus teror atas nama agama terus mencuat. Mulai bom Bali I dan bom Bali II, bom di kedubes Australia, bom di JW Marriot yang bahkan terjadi hingga dua kali.
Ironisnya, semua tindakan teroris tersebut mengatasnamakan agama sebagai perang suci.

Christopher Hitchens, penulis buku God is Not Great: How Religion Poisons Everything berkata, "Tidak ada gunanya kita beragama. Agama telah meracuni semuanya."

Dalam skala internasional, peristiwa 9/11 di WTC tersebut memang membuat banyak orang di belahan dunia mulai meninggalkan agama. Mereka menjadi tidak mau tahu tentang agama.

Menganggap agama adalah kebodohan dan sumber konflik, bahkan sebagian ada yang menganggap bahwa Tuhan telah mati. Makanya di beberapa negara liberal, melecehkan tokoh-tokoh agama dengan karikatur bukanlah hal yang tabu.

Apa yang dapat kita pelajari dari kenyataan di atas? Tindakan teror dengan mengatasnamakan agama jelas tidak bisa dibenarkan.

Kejahatan atas nama agama juga dilakukan oleh Hofni dan Pinehas yang menyalahgunakan jabatan imamnya untuk memeras, menyerobot, bahkan melakukan kekerasan dan tindakan tak senonoh di rumah Tuhan. Banyak orang Kristen juga kerap melakukan tindak kejahatan atas nama agama.

Misalnya, melakukan perselingkuhan dengan alasan disuruh Tuhan. Bahkan beberapa orang yang menyebut dirinya rohaniwan atau hamba Tuhan juga melakukan kejahatan atas nama Tuhan.

Misalnya dengan mengancam, menekan, atau mengintimidasi umat kalau tidak mengikuti perintahnya. Jangan sampai tindakan-tindakan seperti itu membuat banyak orang menjadi anti agama. Tanggung jawab kita meluruskan pandangan yang salah tentang agama.

Tindakan teror dengan mengatasnamakan agama jelas tidak bisa dibenarkan.

Sumber : Renungan Harian Spirit.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar