Selasa, 26 Januari 2010

Mengasah Kapak

Disuatu waktu, adalah seorang pemotong kayu melamar pekerjaan ke seorang pedagang kayu, dan dia mendapatkannya dengan gaji dan kondisi kerja yang sangat bagus sehingga dia memutuskan untuk bekerja sebaik mungkin.

Hari pertama sang pemotong kayu berhasil merobohkan 18 batang pohon. Keesokan harinya hanya berhasil merobohkan 15 batang pohon. Hari ketiga hanya 10 batang pohon dan hari-hari berikutnya makin sedikit.

"Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku". Dia menemui majikannya dan meminta maaf, sambil mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi.

"Kapan terakhir anda mengasah kapak?" sang majikan bertanya. "Mengasah? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak. Saya sangat sibuk mengapak pohon."

Kehidupan kita sama seperti itu. Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak.. "Pada istilah sekarang, setiap orang lebih sibuk dari sebelumnya, tetapi lebih tidak berbahagia dari sebelumnya.

Mengapa? Mungkinkah kita telah lupa bagaimana caranya untuk tetap tajam?

Tidaklah salah dengan aktivitas dan kerja keras. Tetapi tidaklah seharusnya kita sedemikian sibuknya sehingga mengabaikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting dalam hidup, seperti kehidupan pribadi, menyediakan waktu untuk membaca Firman Tuhan, berdoa, dsb.

Kita semua membutuhkan waktu untuk rileks, untuk berpikir dan merenung, untuk belajar dan bertumbuh. Bila kita tidak mempunyai waktu untuk mengasah kapak, kita akan tumpul dan kehilangan efektifitas.

Jadi mulailah dari sekarang, memikirkan cara bekerja lebih efektif dan menambahkan banyak nilai kedalamnya..

Tuhan Yesus memberkati.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar