"Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir," (Filipi 2:12).
Ketika masih sekolah, saya pernah diajar oleh seorang guru yang termasuk 'killer'. Jika beliau masuk kelas, keheningan lantas melanda seluruh isi kelas. Tetapi jika beliau tidak ada, maka suasana kelas pun pecah bagaikan hiruk pikuknya pasar. Ya, kami memang hanya taat bila beliau ada.
Ketaatan tidak berlaku bila beliau sudah meninggalkan ruang.
Kekristenan kita juga perlu diuji. Salah satunya adalah ujian ketaatan. Apakah kita masih akan taat pada Tuhan bila tidak ada seorang teman gereja, majelis, hamba Tuhan ataupun gembala jemaat yang dekat dengan kita? Apakah kita masih akan taat pada Tuhan bila kita tidak di gereja?
Apa kita masih taat kepada-Nya jika kita tidak sedang berada pada hari Minggu? Ketaatan kita teruji pada saat kita sedang tidak dekat dengan suasana yang rohani. Dengan demikian, ketaatan kita benar-benar teruji. Apakah kita benar-benar taat kepada Tuhan atau sekedar taat karena takut maupun gengsi pada sekitar kita?
Jika kita ingin dekat Tuhan maka kita perlu taat pada Tuhan, meski tidak ada orang lain yang memerhatikan kita.
Doa: Rinduku untuk tetap taat agar aku tetap dekat pada-Mu ya Tuhan..
Sumber: Renungan Bulanan Wanita.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Rabu, 05 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar