"Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya."
(Yakobus 1:26).
Saya terkejut saat mendengar seorang remaja dari keluarga Kristen menyatakan, "Ibuku berpikir bahwa mengumpat itu tidaklah buruk." Lalu remaja ini menyebutkan kata-kata apa saja yang diperbolehkan ibunya--kata-kata yang sebenarnya dari dulu dianggap tidak sopan untuk diucapkan.
Standar bahasa yang dipakai masyarakat semakin menurun tahun-tahun terakhir ini, tetapi kita tidak harus menurunkan standar kita. Saat kita berupaya keras "dengan seksama, bagaimana [kita] hidup" (Ef 5:15), kita seharusnya menguji bagaimana kita memuliakan Allah melalui kata-kata kita.
Kita menyenangkan Tuhan dengan lidah kita. Amsal 10:19 mengingatkan kita bahwa "Siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." Ketika berbicara, kita perlu menyaring kata-kata yang keluar dari mulut kita: "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran" (21:23).
Jika Anda rindu memuliakan Allah di setiap bagian hidup Anda, pakailah kata-kata yang menyenangkan dan dapat diterima oleh Allah yang kudus.
"Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia." (Efesus 4:29).
Bacaan Untuk Setahun:
- I Raja-raja 14-15
- Lukas 22:21-46
Sumber : Renungan Santapan Rohani.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Rabu, 05 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar