Kamis, 13 Mei 2010

Saya Murah Hati

"Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga." (Matius 6:1).

Beberapa orang sibuk membagikan sedekah atau sumbangan kepada orang miskin dan mereka turun secara langsung untuk memberikan sumbangan tersebut.

Alasannya adalah mereka ingin melihat secara langsung hidup orang-orang yang pantas diperhatikan itu dan mereka tidak ingin sumbangan yang mereka berikan itu akan dikorupsikan jika mereka menitipkannya pada orang lain.

Herannya mereka membawa wartawan dan kamera kemanapun mereka berbagi sumbangan. Yang membuat saya geli adalah ketika salah seorang wanita yang saat itu sibuk membagikan sumbangan mengatakan di depan wartawan, "Saya ini memang suka berbagi dan saya belajar untuk bermurah hati. Karena itu saya menyumbangkan 200 juta dari tabungan saya sendiri."

Ternyata beberapa tokoh yang turun membagikan sumbangan itu adalah orang-orang yang sedang mencalonkan diri sebagai kepala daerah di daerah tertentu.

Bermurah hati itu memang berbagi dan tidak egois. Namun bermurah hati tidak harus diberitakan kepada semua orang. Tuhan lebih menghargai orang yang mau memberi tetapi tidak 'menyombongkan' diri dengan memberitahukan berapa banyak uang kita sumbangkan dan betapa baiknya kita. Biar Tuhan saja yang menilai kita.

"Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu."
(Matius 6:3).

Doa : Aku ingin memiliki hati yang mau memberi namun tidak menyombongkan diri ya, Tuhan.

Sumber: Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar