Senin, 29 November 2010

Karuniakanlah Kami Hikmat Untuk Memenangkan Jiwa

Ayat Bacaan: Efesus 1:15-23.

Karakteristik utama yang membedakan orang Kristen dari orang tidak percaya adalah kerinduan akan hikmat ilahi. Hikmat ini hanya berasal dari Allah dan dikhususkan untuk pekerjaan dan tujuan-Nya. James Smith menjelaskan jenis hikmat ini dalam artikelnya, "Roh Hikmat": "Roh Hikmat" membuat kita bijak untuk memenangkan jiwa. Dia mempersiapkan hati kepadanya, mengaitkan energi ke dalamnya, mengarahkan jiwa untuk mengusahakannya, dan memberi persyaratan khusus untuknya.

Dia mempersiapkan hati kepadanya, mengaitkan energi ke dalamnya, mengarahkan jiwa untuk mengusahakannya, dan memberi persyaratan khusus untuknya. Hikmat khususnya sangat diperlukan untuk pekerjaan ini karena iblis menguasai jiwa yang terhilang, dan ia licik, lihai, dan tekun; jiwa itu menyukai dosa, hidup di dalamnya sebagai elemennya, dan tidak mau meninggalkannya; dunia telah membentangkan jaring ke atasnya, dan dengan keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup--memegangnya cepat.

"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat," apakah untuk mengelola pencobaan, melakukan tugasnya, maupun memenangkan jiwa, "hendaklah ia memintanya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin."

Orang seperti itu tidak memiliki tujuan pasti, tidak memiliki kestabilan jiwa, tidak memiliki ketahanan dalam berdoa, tidak memiliki pengharapan yang tak putus-putusnya kepada Allah, meskipun ia telah diberi firman-Nya, dan karakter yang sangat dijanjikan. Jadi, ambillah langkah iman dan mintalah hikmat-Nya karena Dia rindu membagikan hikmat-Nya yang tak terbatas dengan Anda.

"Doa adalah perisai bagi jiwa, persembahan kepada Allah, dan momok bagi iblis." -John Bunyan-

Sumber: Living Life

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Our Father

"This, then, is how you should pray: Our Father in heaven, hallowed be Your name"(Matthew 6:9, NIV)

In the Lord's Prayer, have you ever really noticed how God wants you to address Him? Yes, He is the Almighty King of the universe. Yes, He is the Alpha and the Omega, the Beginning and the End. Yes, He is the Omnipotent, Omnipresent and Omniscient One. We should acknowledge and honor His grandeur; we should praise Him because of who He is. But notice that God wants us to address Him as Father first. He wants us to know Him in a close, personal way. He wants to have a loving relationship with you.

So many people view God the way they view their earthly father. If their earthly father was loving and kind, it's easy to see God the same way. However, if your earthly father was distant or harsh, you may have difficulty seeing God as He really is. Today, I encourage you to search your heart and let go of any preconceived ideas about God. Ask Him to show you who He really is. Be open to receiving His love in a fresh, new way.

A PRAYER FOR TODAY
Heavenly Father, I come to You because You are good and faithful. Thank You for loving me and receiving me just the way I am. Show me Your ways; show me Your love and let me know You in a fresh, new way. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

The Place of Blessings

"Then the word of the Lord came to Elijah: Leave here, turn eastward and hide in the Kerith Ravine, east of the Jordan. You will drink from the brook, and I have directed the ravens to supply you with food there"

(1 Kings 17:2–4, NIV)

As a child of the Most High God, your steps are ordered by Him. He has a specific place of blessing prepared for you. When you live a life of obedience to the Word of God, He promises to supply every one of your needs. Just as God directed Elijah to his place of blessing, God is directing you, too. He's aligning the right opportunities for you and causing the right people to come along your path to help you get ahead. He's constantly working behind the scenes on your behalf. But you have to do your part to keep your heart open by following His Word and keeping an attitude of faith and expectancy. A major key to keeping your heart in the right place is choosing peace and unity. The Bible says that when we live in unity, there He has commanded the blessing. And when your heart is in the place of blessing, the rest of your life will be in the place of blessing, too. Today, choose peace, choose obedience and choose the place of blessing.

A PRAYER FOR TODAY
Heavenly Father, I come to You with a grateful heart. Thank You for leading me and directing my steps. Help me to see others the way You see them so I can honor You and live in unity all the days of my life. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Melayani

Manusia berdosa pada dasarnya tidak suka melayani, namun perintah Tuhan Yesus sangat jelas bahwa mengikut Dia dan melayani Dia tidak dapat dipisahkan.

Jadimelayani bukanlah suatu tawaran atau pilihan atau alternatif, namun KEHARUSAN.

Maka dengan itu bila tidak memiliki alasan dan dasar yang kokoh untuk melayani, maka kita dapat undur dari pelayanan yang tidak mudah ini, lebih lebih hambatan hambatan ada di tengah tengah pelayani seperti :

1. Konflik dan kepahitan

2. Tidak ada kerja sama

3. Ketidak mampuan dan

Ketidakmauan.

4. Dosa dan ketidaktaatan.

5. Pekerjaan.

6. Kesehatan.

7. Kondisi dan keadaan.

8. Keluarga.

9. Kesadaran dan kemalasan,

Dsb.

Tuhan Yesus sangat memahami akan kesulitan kesulitan dan hambatan yang di alami para muridNya, mengingat para murid bukanlah orang orang yang yang berpendidikan tinggi atau cendikiawan.

Namun Tuhan Yesus mengingatkan bahwa setiap mereka yang mengikut dan melayani Tuhan akan memperoleh penghargaan dari Bapa di sorga.

Inilah warna kehidupan jemaat Allah dalam perjanjian baru yang sering menghadapi hambatan dalam mengiring dan mengikut Tuhan.

Namun mereka berjuang sedemikian rupa untuk tetap setia melayani Tuhan.

Komitmen merupakan karakter yang harus dimiliki oleh pengikut pengikut Kristus yang sungguh sungguh ingin melayani.

Sebagian besar kehidupan manusia di pengaruhi oleh mood, dan mood(situasi hati saat itu) dipengaruhi banyak faktor di sekelilingnya termasuk hambatan.

Namun kita yang melayani tidak hidup dikendalikan oleh mood / perasaan yang naik turun. Seorang yang melayani di kendalikan oleh otoritas dan perintah Allah untuk di taati.

Selamat melayani...

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Nasihat Yang Bagus

Seorang remaja berusia 16 tahun bernama William pergi merantau untuk mengadu keberuntungan. Dia pergi menumpang kapal. Di atas kapal itu, dia berkenalan dan bercakap-cakap dengan kapten kapal. Kepadanya, William bercerita bahwa keluarganya sangat miskin. Karena itu, dia memutuskan untuk mencari pekerjaan di kota. Satu-satunya modal yang dia miliki hanyalah keterampilan membuat lilin dan sabun.

Kapten kapal yang sudah tua ini lalu mengajak William berdoa bersama. Selesai berdoa, dia memberi nasihat: "William, seseorang akan menjadi pembuat sabun terkemuka di New York. Dan orang itu mungkin saja kamu. Jadilah orang yang baik. Serahkan hatimu pada Kristus. Beri pada Tuhan, apa yang menjadi hak-Nya. Buatlah sabun dengan cara yang jujur. Berikan takaran timbangan yang tepat. Saya yakin, kamu akan menjadi orang yang beruntung dan kaya." Bocah ini bernama William Colgate.

Di kemudian hari, dia menjadi pengusaha sukses di bidang peralatan mandi. Salah satunya produk pasta gigi yang memakai namanya sebagai mereknya, yaitu, "Colgate". Dia sukses karena mematuhi nasihat kapten kapal itu, termasuk kepatuhan memberikan persembahan jutaan dollar kepada Tuhan.

Sumber: Kisah-kisah Inspiratif yang Membangkitkan Semangat.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Naaman

2 Raja raja 5 : 1 - 5a

Naaman, bahasa aslinya adalah Na`emen yang artinya : sesuatu yg menyenangkan, sesuatu yang menimbulkan kesukaan.

Ayat : 1

Profile Naaman : orang kesayangan raja, adalah berkedudukan karena seorang jendral perang yang selalu menang. Naaman adalah orang yang punya kemampuan, punya reputasi, orang sukses, tetapi sakit kusta. Orang serba. "wah...." Menjadi kandas dan terpuruk karena penyakit.

Ayat 2 :

Gadis kecil yang tidak ada apa apanya : dia tidak punya nama, tawanan perang / budak, cuma anak anak dan perempuan.

Ayat 3 :

Si budak yang sering kita pikir tidak bisa apa apa, ternyata ketika diberi kesempatan, mampu mengatakan sesuatu yang amat berharga.

Naaman sang jendralpun menunjukkan kebesarannya dengan memberi kesempatan kepada kepada si budak untuk berbicara. Alhasil? Sibudak perempuan kecil itu bisa melakukan sesuatu yg akhirnya membawa dan keselamatan bagi tuannya. Karena penyakit, naaman mengatakan : "Ah, habislah sudah! Tamat! Tidak ada harapan!.

Si budak kecil berkata dengan yakinnya/iman : "tidak! Masih ada harapan, ada nabi Tuhan di Samaria."

Kalau budak kecil itu bisa melakukan sesuatu karena imannya, dan karena tidak ingin melihat tuannya celaka, maka seharusnya tidak ada dari kita yang boleh mengatakan :"Ah... Saya bisa apa? Saya tidak bisa apa apa!"

Yesus sendiri pernah berkata :" sesungguhnya sekirannya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini : pindah dari tempat ini dan ia akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagi Dia."

Arti iman adalah mempercayakan diri.

Dengan iman kita melayani, artinya : bukan dengan mengandalkan diri melainkan dengan mengandalkan pertolongan Tuhan, bukan nutuk kepentingan sendiri melainkan untuk kepentingan Tuhan.

Kita di panggil bukan untuk melakukan pekerjaan besar seperti memnidahkan gunung/mengeringkan samudra, melainkan untuk pelayanan berskala kecil. Itu cukup! Seperti si budak kecil memberitahukan kepeda tuannya ada nabi Allah di Samaria.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kesaksian SAYF

Thomas Hamill adalah seorang warga negara AS, supir truck Haliburton, yang diculik di Irak di tahun 2004 dan berhasil bebas tiga minggu kemudian.

Thomas mungkin tidak tahu jika kisahnya merupakan faktor penting murtadnya seorang Muslim Maroko yang bernama Sayf yang diselamatkan oleh Yesus.

Thomas Hamill saat diculik di Irak.

Sayf menceritakan kisahnya di TV Arab Kristen Al-Hayat dalam salah satu acara berjudul "Pertanyaan yang Berani."
Ketika ditanya tentang namanya yang berarti "Pedang", Sayf berkata bahwa Islam adalah satu-satunya agama di dunia yang umatnya sering menggunakan kata pedang sebagai nama. Bahkan putra Kolonel Ghadaffi juga bernama Sayf al-Islam yang berarti Pedang Islam.

Sayf adalah Muslim taat sampai di usia 54 tahun. Dia mengenakan jubah dan berjenggot, sholat 5x sehari, selain puasa Ramadhan, dia juga puasa setiap hari Senin dan Kamis. Dia tidak mau mendengarkan musik di rumahnya, tidak pernah nonton film atau film-film TV seri. Dia enggan bersalaman dengan wanita, dan bahkan pertemuan di rumahnya juga tidak mencampurkan pria dan wanita.

Semua ini berubah di tahun 2004.
Beginilah kisah yang disampaikannya:

RASHID (pemirsa TV Al-Hayat): Jadi kau berusia 54 tahun dan sangat taat beribadah. Apa yang membuatmu tertarik akan Injil? Banyak orang heran bagaimana orang seusiamu dan latar belakangmu kok bisa berubah drastis.

SAYF: Memang sukar untuk dimengerti. Aku tidak menyelidiki agama Kristen atau suka baca Alkitab. Memang kadang-kadang aku iseng membaca Alkitab tapi aku dulu selalu merasa bagaikan membaca buku yang telah dikorupsi para kafir. Yang membuatku tertarik akan Injil sekarang ya Yesus Kristus sendiri.

RASHID: Gimana ceritanya?

SAYF: Saat itu di bulan April, 2004, aku sedang berada di Amerika Serikat. Di awal bulan April, aku sedang nonton siaran berita yang juga ditonton jutaan pirsawan di seluruh dunia. Beritanya adalah tentang supir truk Amerika bernama Thomas Hamil yang diculik di Iraq. Tidak ada hal yang aneh dari berita itu, tapi apa yang terjadi beberapa hari kemudian ternyata diatur oleh Yesus. Aku melihat berita lain tentang bagaimana istri, anak-anak dan keluarga pak supir Thomas ini di gereja. Gereja itu penuh dengan orang-orang yang berdoa pada Yesus agar pak supir Thomas dibebaskan. Kau bisa bayangkan bagaimana pikiranku sebagai Muslim tentang kafir yang berdoa pada Yesus. Aku mentertawakan doa-doa mereka; aku mengejek dan mencaci mereka. Kupikir, "Bagaimana mungkin orang-orang ini bisa meminta pada Yesus yang hanyalah ..."

RASHID: Seorang nabi...?

SAYF: Tuhan menikahi Mariam dan beranak Yesus ... begitulah yang dikira para Muslim tentang agama Kristen dan itu suatu masalah besar bagi Muslim. Sungguh tidak masuk akal bagi manusia untuk meminta Yesus membebaskan Thomas. Aku mentertawakan mereka. Tapi beberapa hari kemudian aku melihat TV lagi dan tampak pak Thomas sudah bebas dan berdiri di samping prajurit-prajurit Amerika Serikat.

RASHID: Jadi kau mentertawakan doa orang-orang Kristen itu, dan ternyata pada akhirnya doa itu terkabul.

SAYF: Aku sedang mendengarkan keterangan dari pembicara TV, dan tiba-tiba aku mendengar suara Yesus. Dia berkata, "Sayf, kau dulu mengejek doa Kristen. Tapi Aku membebaskan dia."Hal ini bagaikan seseorang memutar tombol dalam hatiku dari mati jadi hidup. Sejak saat itulah aku mulai mencari.

RASHID: Mencari kebenaran.

SAYF: Aku pegang Qur'an di satu tanganku dan Alkitab di tangan yang lain, dan aku lalu membandingkan isinya. Aku terus melakukan ini selama 40 hari. Satu tangan memegang Qur'an, satu tangan yang lain memegang Alkitab, dan sebuah komputer ada di hadapanku. Aku berwudhu untuk sholat, dan lalu aku berdoa sebagaimana layaknya orang Kristen. Setelah 40 hari, Yesus berbicara lagi padaku ...

RASHID: Bagaimana sih caraNya berbicara padamu? Banyak pemirsa yang tidak mengerti akan hal ini. Apakah berupa suara beneran atau hanya terasa saja?

SAYF: Suara yang sangat indah. Aku benar-benar mendengarnya. Dia pertama-tama bicara denganku dalam bahasa Arab, dan lalu dilanjutkan dengan bahasa Perancis. Dia berkata, "Akulah Tuhanmu, dan Aku mengerti segala bahasa..."

RASHID: Karena Allah Muslim hanya mengerti bahasa Arab saja ...

SAYF: Hal itu terjadi di tanggal 11 Juni, 2004, dan sejak saat itu aku terus mengikut Yesus

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Renungan : Menyambut Thanksgiving

"Apa yang bisa saya sediakan untuk merayakan Thanksgiving? " saya  menggerutu dalam hati.

Setelah semua masalah terjadi, sekarang saya harus membawa ketiga anak perempuan saya kembali ke Florida. Saya tinggal di mobil trailer kecil dan masih belum punya kerjaan, saya harus berjuang untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ternyata saya masih termasuk yang beruntung, karena tiga hari sebelum libur, ada satu keluarga muda yang rumahnya habis terbakar. Saya melihat semua orang di lingkungan kami berusaha memberikan bantuan: gereja menyediakan tempat tinggal sementara, yang lain mengumpulkan makanan, peralatan dapur, alas tidur dan pakaian. Semua orang berlomba-lomba memberikan bantuan bahkan uang, untuk meringankan beban keluarga muda tersebut.

Sore hari sebelum Thanksgiving, dua wanita datang ke rumah kami untuk mengumpulkan sumbangan. Walaupun kami sendiri berkekurangan tapi saya berusaha membagikan sedikit tabungan untuk menolong, sebagai bentuk empati kami kepada mereka.

Ketika kami bercakap-cakap di luar, Helen, anak bungsu saya yang berumur tiga tahun berteriak, "Tunggu! Jangan pergi dulu." Dia bergegas masuk ke trailer sambil berkata, "Saya lupa sesuatu!"

Saya minta maaf kepada kedua wanita itu dan mau menyusul Helen masuk. Tetapi dia lebih dahulu keluar dengan membawa boneka beruang teddy kesukaannya. Saya menjahit beruang teddy itu sebagai hadiah ulang tahunnya, dua bulan sebelumnya.

"Mama," mata hijaunya memandang saya dengan lekat, "Anak perempuan yang rumahnya kebakaran itu tidak punya mainan lagi. Dia memerlukan beruang teddy ini. Saya harus memberikan untuknya. Dia pasti akan senang seperti saya juga sangat menyukai boneka ini."

Hati saya berguncang. Saya berpikir bahwa Helen memiliki beberapa mainan dan untuk yang satu ini saya telah menghabiskan waktu berjam-jam untuk menjahitnya. Sekarang Helen mau memebrikan ke orang lain. Kami berdiri dengan tidak mengeluarkan sepatah katapun, dan kedua wanita itu memandang saya. Perasaan saya campur aduk di dalam dada. Saya memikirkan semua hal yang kami inginkan tetapi bahkan sampai sekarang tidak bisa diperoleh.

Semua orang menahan nafasnya saat saya mengalihkan pandangan ke Helen. Ada segaris kecemasan di wajahnya yang muncul dari dalam hatinya. Tangan saya membelai rambut merahnya yang indah sementara mata saya mulai sembab.

"Tentu saja Helen," suara saya memecah kesunyian. "Tindakanmu benar sekali sayang, kita lupa memberikan mainan. Kamu sudah mengingatkan mama untuk memberikan yang terbaik."

Dan saya menyadari bahwa hati saya ternyata tidak sebesar yang ada di dalam dada kecil Helen, yang merelakan mainan kesayangannya untuk membahagiakan orang lain.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Identitas Kita Dalam Kristus

Ayat Bacaan: Efesus 2:11-22

Identitas kita dapat berganti beberapa kali sehari, tergantung apa yang kita lakukan atau siapa teman kita. Tanpa memahami bahwa kita adalah anak Allah yang dibeli dengan mahal, menemukan identitas kita akan menjadi tugas yang sulit. Dalam "Citizens vs Strangers", Jeremy Carr membagi kesaksian bagaimana ia dapat memahami identitasnya.

"Pada musim panas 2002, saya bepergian dengan bus dari Budapest, Hongaria ke Rumania. Ketika kami berhenti di perbatasan, petugas keamanan memeriksa paspor kami. Meskipun saya telah melewati rute ini puluhan kali, saat itu berbeda. Rupanya, penampilan saya waktu itu tidak seperti foto dalam paspor. Saya diantar keluar dari bus ke kantor oleh beberapa petugas Hongaria. Ruangan itu penuh dengan orang-orang yang berbicara dalam bahasa Inggris, Rumania, dan Hongaria sehingga terdengar kacau.

Setelah beberapa panggilan telepon dan 20 menit berkeringat, kewarganegaraan Amerika saya dikonfirmasikan, dan saya dengan ramah diijinkan melewati perbatasan. Sebagai orang asing di negara lain, saya mengalami beberapa perbedaan kebudayaan dan bahasa. Namun, saya menyadari bahwa kewarganegaraan saya membawa pengharapan tertentu yang diasumsikan dalam identitas saya..

Dalam film The Dark Night, Batman mengatakan, 'Bukan siapa saya, melainkan apa yang saya lakukan yang menegaskan identitas saya'. Namun, sebagai orang percaya, kita tidak ditentukan oleh siapa kita dan apa yang kita lakukan. Kita ditentukan oleh siapa Kristus dan apa yang telah Dia lakukan. Pentingnya berada dalam identitas ini akan membentuk pemahaman bersama tentang diri kita sebagai komunitas orang percaya, yaitu gereja." Yesus Kristus telah memberi Anda identitas. Apakah Anda hidup sebagai anak Allah?

Sumber: Living Life

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Doa

Doa berawal dari hati yang gelisah,

Dengarkanlah gejolaknya

Doa adalah kerinduan yang sebenarnya terhadap rumah kita,

Ikutilah bimbingannya

Doa itu seperti kebun,

Peliharalah... maka doa akan berbuah


Buatlah doa Anda pendek,
Cinta membutuhkan sedikit kata-kata
Berdoalah dimana saja,
Tuhan ada dimana-mana
Bila doa Anda menjadi kering dan rutin, teruskan saja,
Tanah yang kering kerontang menyambut datangnya hujan
Bawalah kemarahan Anda dalam doa,
Logam yang panas bisa dibentuk
Bila Anda berdosa dan terus menerus jatuh, berdoalah,
Tuhan tetap mencintai Anda
Berdoalah bila Anda cemas,
Doa membuat segala sesuatu bisa dipikirkan dan dipertimbangkan secara sehat
Bila karena suatu hal Anda tidak bisa berdoa, bersantailah
Keinginan untuk berdoa itu sudah merupakan doa

Bila doa mengajak Anda untuk mengambil risiko, beranilah
Tuhan akan mendukung Anda

Bila Anda merasa sedih atau menyesal, menangislah
Airmata adalah doa dari hati

Jika Anda tidak menyukai seseorang, berdoalah untuk dia

Doa mengungkapkan Tuhan yang tersembunyi

Bila Anda menerima kabar buruk, tegarlah Doa memberi cahaya

Bila penyakit, usia, kepedihan atau kecemasan merusak konsentrasi Anda, bersantailah
Tuhan adalah seorang sahabat yang penuh pengertian


Jika doa membuat Anda menjadi pasif dan acuh tak acuh, itu bukanlah doa,
Doa sejati akan membuahkan kepedulian dan pelayanan

Gunakanlah saat-saat tenang untuk berdoa,
Ketenangan menarik anda kepada Sang Maha Besar

Gunakanlah saat-saat ribut untuk berdoa,
Kegaduhan adalah hiruk pikuk ciptaan yang mencari Tuhan

Berdoalah bila Anda merasa kesepian,
Doa membuat Anda ditemani oleh para malaikat

Bila hidup ini terasa kejam dan tak adil, berdoalah terus,
Tuhan adalah karenanya, bukan penyebabnya.

Bila hati Anda penuh dengan rasa syukur, biarkanlah demikian
Roh Tuhan sedang berdoa didalam diri Anda

Bila Anda terpesona dihadapan misteri, biarkanlah demikian,
Roh Tuhan sedang berdoa didalam diri Anda

Berdoalah dalam tidurmu,
Tidur adalah doa dari manusia yang merasa aman dari cinta Tuhan

Berdoa adalah bernafas,
Lakukanlah dalam-dalam dan Anda akan dipenuhi oleh kehidupan


By Martin Luther King, Jr.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Minggu, 28 November 2010

Berikan Aku Seorang Ayah

Secarik kertas koran terbang dikipas angin dan tersangkut pada tiang listrik. Dari kejauhan bisa aku baca judul besar yang tertulis dengan warna merah pada halaman kertas itu yang mengingatkan saya akan natal yang kini tiba. Malam nanti adalah "Malam Kudus, Malam Damai". Dan setiap hati pasti mengimpikan agar di malam ini mereka bisa menemukan setitik kesegaran, menemukan secercah kedamaian yang dibawa oleh Allah yang menjelma.

Judul di kertas koran itu tertulis dalam Karakter khusus bahasa Cina; "Selamat Hari Natal: Semoga Harapan Anda Menjadi Kenyataan." Karena tertarik dengan judul tersebut, saya memungut kertas koran yang sudah tercabik dan kotor itu dan membacanya. Ternyata ini merupakan halaman khusus yang sengaja disiapkan bagi siapa saja agar menuliskan impian dan harapannya. Koran ini seakan berperan sebagai agen yang meneruskan harapan mereka agar kalau boleh bisa didengarkan oleh Santa Klaus atau oleh Allah sendiri. Ada kurang lebih tiga puluh harapan yang dimuat di halaman koran hari ini. Namun saya tertarik dengan harapan yang ditulis oleh seorang gadis kelas tiga SMP:

"Tuhan...apakah Engkau sungguh ada? Aku tak pernah tahu tentang Engkau. Aku tak pernah melihat diriMu. Namun banyak orang mengatakan bahwa malam ini Engkau yang jauh di atas sana akan menjelma menjadi seorang manusia sama seperti diriku dan mendengarkan setiap harapan yang ada di dasar setiap hati. Tuhan kalau Engkau sungguh ada dan malam ini mengetuk hatiku, aku akan mengatakan kepadaMu bahwa aku butuh seorang ayah. Berikanlah aku seorang ayah. Aku tahu bahwa harapanku ini bukanlah sesuatu yang baru, karena sejak kecil aku secara terus-menerus merindukan hal ini."

"Kata ibuku di rumahku ada seorang ayah. Aku tahu bahwa di rumahku, di samping ibuku masih ada seorang lelaki yang hidup bersama kami. Dan kata ibu dia inilah yang seharusnya aku panggil ayah. Namun aku tak pernah merasakan cinta seorang ayah. Setiap hari kami tak pernah mengucapkan lebih dari tiga kalimat. Ketika kami saling berpapasan, yang aku rasakan cumalah kebencian yang terpancar dari sudut kedua matanya."

"Benar bahwa ia membayar uang sekolahku. Ia juga membiayai kebutuhan hidupku. Tapi... sebatas itukah yang disebut kasih sayang seorang bapa? Dia tak lebih dari pada seseorang yang harus memenuhi sebuah tuntutan hukum untuk mendampingi diriku, tetapi ia bukanlah ayahku. Setiap ongkos yang keluar untuk membayar uang sekolahku harus aku bayar dengan derai air mata dan isakan tangis, harus aku bayar dengan mata yang membengkak. Inikah kasih sayang seorang bapa?¡¨

"Tuhan...apakah Engkau mendengarkan diriku? Malam ini ketika Engkau menjelma menjadi seseorang seperti diriku dan menjenguk bathinku, hanya satu hal yang aku harapkan. Berikanlah aku seorang bapa. Seorang bapa yang mencintaiku, seorang bapa yang bisa menasihati aku tetapi mencaci diriku."

Setelah membaca tulisan ini aku bisa merasakan kepedihan yang bercokol dalam diri si gadis ini. Aku pernah menjadi seorang anak tiri, anak yang kehilangan seorang bapa ketika masih berumur dua tahun. Dan betapa dalam dan besarnya kerinduanku untuk bisa merasakan kasih sayang seorang bapa. Ketika berumur sembilan tahun aku akhirnya boleh memperoleh seorang ayah lagi.

Namun temanku, aku yakin anda pernah membaca kisah hidup anak tiri. Aku tak hanya membaca, namun dengan hidupku sendiri aku mengalaminya. Ternyata kerinduanku untuk menyapa seseorang sebagai bapa hanya bisa bertahan dalam mimpi. Itulah nasib menjadi seorang anak tiri. Namun waktu terus bergulir. Bapa tiriku kini telah ubanan. Kalau dulu aku bermimpi untuk dicintai oleh seseorang yang boleh aku panggil sebagai bapa, walau mimpiku ini tak pernah menjadi kenyataan, namun kini aku hanya bisa berjuang untuk mencintai seseorang dengan harapan bahwa ia boleh menyapa aku sebagai anaknya. Yang ada di dasar bathinku bukanlah rasa marah dan dendam. Tapi belas kasihan. Dan ini hanya menjadi mungkin karena aku telah mengalami cinta seorang Bapa yang dibawa oleh seorang bayi mungil di kandang hina. Yesus yang lahir dalam dingin telah mengatakan kepadaku bahwa ada seorang Bapa yang selalu dan senantiasa mencintaiku. Aku tak perlu lagi mencari dan bermimpi. Kini adalah giliranku untuk membalas cinta tersebut dengan mencintai orang lain, dan...terutama mencintai ayah tiriku.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Jumat, 26 November 2010

Singleness

Contoh nyata :Omelet, alias telor dadar / orak-arik. Dia akan menjadi makanan yang enak banget (terutama buat yang laper) kalo terbuat dari telur-telur yang segar dan baik. Tapi gw pernah bikin omelet dari 4 telur, dan ternyata waktu gw pecahin telur ke 4 dan tercampur dengan 3 yang lain, telur ke 4 itu udah busuk. Wakzzz...,

Apa temen2 ada yang mau omelet dari 3 telur bagus dan 1 telur busuk..?? Tentu ga akan ada yang mau, because the 4th egg, has made the whole things going bad.
Yup, si telur busuk tadi udah mempengaruhi/ merusak telur-telur yang baik.
Dan kabar buruknya adalah : Omelet itu ga bisa jadi telur lagi. Ilustrasi di atas, ga jauh beda dengan relationship yang kita alami dengan teman-teman kita, termasuk juga dalam pernikahan. 

Relationship hanya bisa seindah dengan siapa kita menjalin hubungan itu. Kalo dalam pernikahan sudah diaduk menjadi satu, dan jika baru ketahuan kalau telur yang satu busuk dan mengalahkan telur yang baik... owww... that's terrible. 

Now, kita lihat pada ayat dibawah ini, ayat yang mengawali tentang relationship antar manusia. 
Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." 
King James Version : And the LORD God said, It is not good that the man should be alone; I will make him an help meet for him. Jika manusia seorang diri / Alone : Tuhan katakan itu "Tidak Baik". Seorang diri = alone /sendirian, bukan single.
Manusia yang Alone artinya : sendiri saja, eksklusif, terisolasi, menyendiri, tersendiri, tidak ada teman. Ini adalah kondisi yang tidak baik. 
Mengapa TIDAK BAIK jika manusia seorang diri saja ?? 

Here's the reason: 
1. Karena KASIH. Sifat dasar dari kasih adalah MEMBERI, to give. God is Love, jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka Tuhan menciptakan manusia agar Tuhan bisa mencurahkan kasihNya. 
2. Karena untuk memperoleh keturunan, maka harus berpasangan dengan lawan jenisnya. 
3. Karena talenta dan kemampuan kita dapat dikembangan sendirian saja. Tetapi untuk mengembangkan Karakter, diperlukan orang lain!
Betul khan? You see guys? It's not good for a man to be alone (sendiri, eksklusif, menyendiri, tidak berteman) 
But it's good to be SINGLE! SINGLE artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah, unik (English Dictionary), whole, unique, undivided. 
Tuhan tidak bilang : It's not good to be single, tapi yang Dia bilang : It's not good to be alone. 
Adam = adalah pribadi yang Single, artinya complete, utuh, sempurna. Dikatakan "Allah melihat segala yang dijadikanNya itu sungguh amat baik". Ini berarti Adam adalalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing wrong with Adam as his person. Tidak pernah dikatakan bahwa Adam sibuk mencari pasangan untuk mengisi kekosongan jiwanya. Tidak !! 

Yang tercatat adalah : Adam mengusahakan dan memelihara Taman Eden, sendirian 'bo ! Termasuk kerjaan yang mahaberat, yaitu memberi nama segala mahkluk hidup yang ada di bumi. Begitu sibuknya dia, sampai Adam enggak sadar kalo dia perlu teman.
Tuhanlah yang bilang, bahwa "It's not good for a man to be alone". Adam sibuk, concern dgn pekerjaannya sehingga dia tidak merasa membutuhkan teman.

Inisiatif berpasangan, justru datangnya dari T u h a n. Perhatiin deh, pada saat Adam setia menjalankan panggilannya, maka Tuhan kasih bonus yaitu Pasangan Hidup.
Nah, temen2 dah pada setia belom nihh? Hehe... Ayo kita setia, maka yang terbaik pasti Tuhan sediakan buat kita. Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk membuat Adam menjadi complete. Why? Krn Adam sudah complete sejak sebelum dia ketemu wanita. Tujuan penciptaan wanita, sebagai penolong bagi Adam. The Lord said, "I'm going to make him a helper". 
Ilustrasi nya gini : Untuk mengangkat meja sendirian, bisa dilakukan. Tetapi dengan adanya penolong, maka akan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah, right? Sekalipun saat itu Adam masih sendirian (alone), tetapi dia tidak merasa kesepian. Temen2 perlu ingat bahwa alone, belum tentu kesepian / lonely. Adam memang tidak kesepian krn ada Tuhan di situ, tetapi jelas bahwa Tuhan bilang "it's not good for a man to be alone". 
'SINGLE'NESS Guys, Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima pasangan? Yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkan pasangan, karena disitulah kita merasa Complete. Adam telah membuktikannya.
Hawa datang bukan pada saat dia sedang sibuk sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan, justru pada saat Adam ada dalam kondisi terbaik, saat sedang complete, utuh, single dan menikmati panggilannya. 

Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh setiap orang yang akan menikah. Hanya orang yang SINGLE, utuh - complete - matang - unik - secure - aman, hanya Single person yang siap masuk ke dalam arena pernikahan. Sebab pernikahan seharusnya terjadi antara two single persons, antara laki-laki yang utuh dan wanita yang utuh. Tetapi seringkali faktanya, pernikahan terjadi antara dua orang yang saling tidak utuh, yang saling mencari keutuhan dari diri pasangannya masing-masing. 
Ilustrasinya gini : Ada dua gelas berisi air yang tidak penuh, diibaratkan sebagai seorang individu. Pada masa pra nikah, seringkali seseorang berkata "ohh..., kekasih saya adalah orang yang bisa memenuhi hidup saya" atau "bersama dengan kekasih saya, hidup saya menjadi utuh / complete".

Faktanya adalah : setelah yang gelas yang satu mengisi gelas yang lain, apa yang terjadi? Maka salah satu dari gelas itu akan menjadi kosong! Temen-temen, pernikahan tidak akan menjadi baik kalau ternyata kita mendapatkan orang yang tidak single / tidak complete / tidak utuh.
Perbuatan yang salah, jika kita mencari seseorang yang bisa mengisi kekosongan dalam hati kita. Bahkan, beberapa diantara kita mungkin udah mulai mencari-cari orang lain yang bisa mengisi kekosongan dirinya, sejak dari kecil...!! SMP mungkin? 
Matius 22 :39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Yesus berkata, supaya kita bisa mengasihi sesama kita, baik itu pasangan kita, isteri/suami kita, maka kita harus bisa mengasihi diri sendiri. 
Tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tentu tidak bisa mengasihi sesamamu manusia.

Perlu dicatat bahwa mengasihi diri sendiri: bukan berarti selfish, self center, atau egois, melainkan menjadi utuh, complete, dan Single!! 

Lantas bagaimana caranya mengasihi dirimu sendiri: 
Mengenal diri kita sendiri. Do you know who you are ? Do you know why you are in God? Do you know why you are here? Do you know your identity? 
Yesus adalah pribadi yang mengetahui siapa diriNya, sehingga Dia bisa mengasihi orang lain. (Yoh 14:6, 10:9, 10:11, 6:35, 8:12, 11:25) 2. Menerima diri kita apa adanya, artinya kita memiliki gambar diri yang telah dipulihkan dalam Kristus. 
Pernikahan yang tidak baik ialah dua individu yang tidak bisa mengasihi diri sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri, tidak bisa menerima dirinya sendiri, tetapi berusaha untuk saling mengasihi. 
Lihat contohnya di Sinetron. Beberapa relationship pra nikah atau malah pernikahan, sebetulnya "mengosongkan" diri kita, atau "dries you up", atau membuat kondisi kita menjadi kering, yaitu pada saat pasangan kita berusaha memenuhi kekosongan dirinya. 
Jika pasangan kita sedikit-sedikit telpon kita dan bilang, "Knapa sih elo gak telp gue?", atau sedikit-sedikit "Knapa sih elo ga perhatiin gue?", atau "Kenapa sih elo enggak seperti yang lain?" Sesungguhnya, kalau kita Single (complete, utuh, whole), maka kita tidak segitu butuhnya diperhatiin, karena kita bisa mengasihi diri sendiri dan siap mengasihi orang lain.
Yesus adalah pribadi yang tahu persis siapa dirinya, apa tujuan hidupnya, dan kenapa Dia ada di muka bumi ini. (Yohanes 8:14) IT'S MORE IMPORTANT TO BE SINGLE Ternyata jika ditelaah lebih jauh, lebih penting untuk menjadi Single lebih dahulu ketimbang menikah. Adalah lebih aman untuk tidak menikah lebih dahulu, daripada menikah tapi kita belum menjadi single.
Hal yang paling berbahaya dalam pernikahan adalah orang yang tidak Single/utuh, menikah dengan orang yang tidak Single/utuh. Itulah penyebab perceraian dan memudarnya kebahagiaan dalam pernikahan. 
Ilustrasi : Masih mending kalau gelas tadi berisi 50% : 50%. Yang lebih parah, jika yang satu dalam kondisi yang dibawah 50%. Jika individu yang satu tidak bisa memenuhi yang lain, maka pasangannya akan mencari orang lain, yang dianggap bisa memenuhi kekosongan dirinya dan terjadilah perselingkuhan yang berujung pada perzinahan. Lihatlah pada realita yang ada, orang yang tidak utuh/complete/ single menikah dengan yang tidak utuh, maka tinggal menunggu waktu saja dan dalam hitungan jari, tahun2 pernikahan mereka akan segera berakhir. It's more important to you to be SINGLE first, then get married. Kalaupun sekarang kita belum get married, yang terpenting kita menjadi SINGLE, maka dengan demikian kita tetap bersukacita. Sebab, orang yang tidak SINGLE, tidak utuh, tidak dapat menguasai dirinya (Amsal 25:28). Bagaimana mungkin orang yang kosong / tidak utuh akan dapat mengendalikan dirinya? Dia hanya bisa mengendalikan sebagian dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja, hanya orang yang Single, yang complete / penuh / utuh, akan dapat mengendalikan hidupnya. 

READ THIS : Orang yang tidak utuh/complete, tidak dapat memberikan apa-apa untuk pasangannya karena memang tujuan awal dia mencari pasangan adalah selfish, hanya untuk mengisi kekosongan dirinya sendiri. Pasangan seperti ini hanya akan banyak menuntut, banyak minta diperhatiin dsb.
Dia akan mengganggu konsentrasi hidup kita, pekerjaan, karier, bisnis dll. This person will dries you up. 
IT'S A WRONG MYTH Mitos yang keliru ialah : Menikah adalah kunci menuju kebahagiaan, seakan belum lengkap kalau belum menikah. Ini menyebabkan kebanyakan orang sejak muda berpikir untuk mencari seseorang, untuk mengisi kekosongan d i r i nya. It's completely wrong, guys. Why ?? Karena kekosongan hidup kita hanya bisa diisi oleh Tuhan.
Makanya Tuhan Yesus bilang, "Seek ye first the Kingdom of God ", Mat 6:33. Tuhanlah yang seharusnya menjadi pusat, sumber dan inspirasi untuk mengisi kekosongan hati kita. Kita semua tahu, bahwa kita tidak perlu menikah untuk menjadi complete.
Pernikahan tidak selalu menambah urapan dalam diri kita, tidak selalu akan menjadikan kita sebagai berkat bagi orang lain. That's not the point of a marriage. Kepenuhan panggilan kita hanya bisa didapat di dalam Tuhan, yaitu pada saat kita tahu siapa diri kita, kita bisa menerima diri kita sendiri, kita tahu kenapa kita ada disini, dan kita memahami apa tujuan hidup kita. 
Kunci menerima kebahagiaan yang sebenarnya adalah : Apabila kita menjadi single/utuh/ complete, mengenali siapa kita di dalam Tuhan dan mengetahui tujuan hidup kita, baik dalam keadaan menikah atau tidak menikah. Ada orang-orang yang masih sendirian, belum berpasangan/ menikah, tetapi dia tidak pernah merasa kesepian karena dia Single, utuh/complete dalam panggilannya. Tidak dipungkiri, bisa saja sewaktu-waktu ada keinginan memiliki pasangan, tetapi keinginan itu tidak pernah membuat dia menjadi goyah dan tetap maksimal dalam panggilannya. 
SEKALI LAGI : HANYA BISA DIISI OLEH YESUS Banyak orang yang sendirian tapi dia belum utuh/kosong/ sepi, hidupnya banyakdiisi dengan usaha-usaha utk memenuhi kekosongan dirinya dan menjadi orang yang sibuk sana-sini mencari tulang rusuknya. Cobain sana, cobain sini, lirik sana-sini, jadian sana-sini, putus sana-sini, parah deh pokoknya. Jika dia menikah, bisa jadi dia malah akan merusak pasangannya jika pasangannya adalah orang yang Single. Ingat ilustrasi omelet. Telur yang busuk akan merusak telur yang baik.
Nahh, jika pasangannya tidak Single/utuh, wahh... akan lebih parah lagi. Mereka akan saling mengeringkan, saling menuntut, saling menyakiti dan tidak dewasa, dan akan berakibat pada ketidak-bahagiaan dan perceraian.

Guys, sekali lagi pahamilah, bahwa rasa kesepian dan tidak utuh, TIDAK BISA DIISI OLEH PASANGAN KITA, melainkan hanya oleh Tuhan Yesus. (maka layanilah Tuhan, cari dulu Kerajaan Allah, ikutlah kegiatan2 Gereja, berikan dirimu; perhatianmu, usaha kreatifmu dan waktumu... maka yang lain2 akan ditambahkan bagimu...) Justru pernikahan yang sempurna, hanya bisa dilakukan oleh dua orang Single, yaitu mereka yang telah utuh dan complete. Mereka berdua tidak akan saling mengeringkan, tapi saling memberi pujian, saling mendukung, saling menunjang dan tidak saling menuntut. These two Single persons akan menghasilkan sesuatu yang baik, kekuatan yang baru, berkat bagi sekeliling, dll. Tidak heran jika setelah pernikahan, maka baik sang pria maupun sang wanita, akan menjadi individu yang semakin berkualitas, yang mengalami kepenuhan panggilannya di dalam Kristus. Berbahagialah kita jika menikah dengan pribadi yang Single, pribadi yang utuh/complete, punya kedewasaan dan panggilan dalam Kristus. 

Remember: Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu. 


To be single should be the goal of every person. Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau belum...., STAY SINGLE !!

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Gak Enak

terima kasih Tuhan atas hal-hal yang 'gak enak',…
karena itu semua malah membuatku semakin bersyukur atas hal kecil dan sederhana yang mungkin terlupakan…

terima kasih Tuhan atas kejadian yang menyedihkan...
karena itu semua membuat aku jadi makin dekat pada-Mu
dan mampu menghargai hal-hal yang membahagiakan…

terima kasih Tuhan atas setiap kegagalan…karena itu semua membuat aku belajar menghargai kesuksesan yang Kauizinkan mampir di hidupku…

terima kasih Tuhan atas setiap kehilangan…
karena itu semua membuat aku semakin sadar bahwa hidup ini sementara yang abadi hanya diri-Mu

terima kasih Tuhan atas setiap kemalangan…
karena dari situlah aku belajar berdiri tegar
tidak selalu mudah namun bisa terjadi dengan bimbingan-Mu.

terima kasih Tuhan atas setiap kekuatiran….
karena dengan demikian, aku datang dan membawa mereka pada-Mu sambil menyerahkan kehidupanku seutuhnya ke dalam tangan-Mu

terima kasih Tuhan atas setiap kesukaran dan permasalahan…
karena dengan adanya mereka aku belajar berusaha mencari solusi kreatif sekaligus berserah pada-Mu…

terima kasih Tuhan atas semua yang 'gak enak' itu...
karena hidup bukanlah melulu kemapanan ataupun kenyamanan…
namun juga proses pembelajaran…

terima kasih, Tuhan untuk itu semua…
karena kutahu, Kaubertujuan agar aku terus naik kelas dalam sekolah kehidupan bersama-Mu.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kamis, 25 November 2010

I Hope... (A Letter From Mom and Dad)

My child,
When I get old,
I hope you understand and have patience with me
In case I break a plate,
Or spill soup on the table because I'm loosing my eyesight,
I hope you don't yell at me

Older people are sensitive.
Always having self pity when you yell
When my hearing gets worse and I can't hear what you're saying,
I hope you don't call me "Deaf!"
Please repeat what you said or write it down

I'm sorry my child.
I'm getting older
When my knees get weaker,
I hope you have the patience to help me get up
Like how I used to help you while you were little,
Learning to walk
Please bear with me
When I keep repeating my self like a broken record,
I hope you just keep listening to me

Please don't make fun of me, or get sick listening to me.
Do you remember when you were little and you wanted a balloon!?
You repeated yourself over and over until you got what you wanted

Please also pardon my smell
I smell like an old person
Please don't force to shower
My body is weak
Old people get sick easily when they're cold.
I hope I don't gross you out.

Do you remember when you were little?
I used to chase you around because you didn't want to shower
I hope you can be patient with me

When I'm always cranky
It's all part of getting old
You'll understand when you're older
And if you have spare time,
I hope we can talk
Even for a few minutes
I'm always all by my self all the time
And have no one to talk to

I know you're busy with work
Even if you're not interested in my stories,
Please have time for me,
Do you remember when you were little?
I used to listen to your stories about your teddy bear.

When the time comes
And I get ill and bedridden,
I hope you have the patience to take care of me
I'm sorry
If I accidentally wet the bed or make a mess
I hope you have the patience to take care of me during the last few moment of my life

I'm not going to last longer, anyway
When the time of my death comes,
I hope you hold my hand
And give me the strength to face death

And don't worry...
When I finally meet our Creator...
I will whisper in His ear
To BLESS you
Because you loved
Your Mom and Dad
Thank you so much for your care
We love you

With much love
Mom and Dad

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Rabu, 24 November 2010

Be Thankful

Kita memang sering lupa untuk berterima kasih.
Kegagalan membuat kita mengumpat
Kesuksesan membuat kita mabok kesuksesan yang akhirnya membuat lupa diri
Maka, sudah selayaknya kita memulai untuk berterima kasih.
Dimarahi, janganlah dibalas dengan kebencian, tetapi balaslah dengan terima kasih
Sebab itulah tandanya kita harus menyadari kesalahan
Sebab ada orang yang baik hati mengingatkan kita untuk berubah
Kalaupun dipuji, juga jangan buat kita lupa diri
Sering pujian justru bak pedang bermata dua
Pujian bisa memotivasi kita untuk maju lebih baik lagi
Pujian juga bisa membuat kita lupa daratan

Saya jadi ingat wejangan berikut :

Be thankful that you don't already have everything you desire

If you did, what would there be to look forward to?

Be thankful when you don't know something, for it gives you the opportunity to learn
Be thankful for the difficult times, During those times you grow

Be thankful for your limitations, Because they give you opportunities for improvement

Be thankful for each new challenge, Because it will build your strength and character

Be thankfulfor your mistakes,they will teach you valuable lessons

Be thankful when you're tired and weary, because it means you've made an effort

It's easy to be thankful for the good things
A life of rich fulfilment comes to those who are also thankful for the setbacks
Gratitude can turn a negative into a positive

Find a way to be thankful for your troubles, and they will become your blessings.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Perbuatan Baik Itu Tidak Pernah Sia-Sia

Alkisah ada seorang dermawan yg berkeinginan untuk berbuat kebaikan. Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang ditemuinya.

Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut. Pada keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas. Mendengar kbr ini si dermawan hanya mengatakan" Ya Tuhan aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat"

Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang, si dermawan pada hari itu juga telah berniat untuk melakukan kebaikan. Ia dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orng tersebut. Keesokan harinya tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan uang kpd seorang koruptor. Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata "Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada koruptor".

Si dermawan ini tidak berputus asa, ketika dia bertemu dengan seseorang dengan segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya. Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya raya. Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata. " Ya Tuhan aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang kaya raya".

Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang "Ceroboh" Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya kepada orang yang tidak dikenalnya, padahal jika dia lebih teliti maka niat baik nya itu bisa lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan. Tapi ternyata suatu niat yg baik pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu pula dengan "kecerobohan" si dermawan.

Uang yg diberikannya kepada sang penjahat ternyata mampu menyadarkannya bahwa di dunia ini masih ada orang baik, orang yg peduli dengan lingkungan. Penjahat ini bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan sebagai modal usaha. Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh keserakahan, dia menyadari bahwa hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan. Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah. Sementara itu pemberian yg diterima oleh si kaya

raya telah menelanjangi dirinya, karena selama ini dia adalah seorang yg kikir, tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain, baginya segala sesuatu harus lah ada timbal baliknya. Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan kesederhananya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain.

Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap suatu kebaikan. Karena kebaikan akan berakhir pula dengan kebaikan. Hidup ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan, tapi berapa banyak yang bisa kita berikan.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Selasa, 23 November 2010

Batu dan Mutiara

Pada suatu ketika, hiduplah seorang pedagang batu-batuan. Setiap hari dia berjalan dari kota ke kota untuk memperdagangkan barang-barangnya itu. Ketika dia sedang berjalan menuju ke suatu kota, ada suatu batu kecil di pinggir jalan yang menarik hatinya. Batu itu tidak bagus, kasar, dan tidak mungkin untuk dijual. Namun pedagang itu memungutnya dan menyimpannya dalam sebuah kantong, dan kemudian pedagang itu meneruskan perjalanannya. Setelah lama berjalan, lelahlah pedagang itu, kemudian dia beristirahat sejenak. Selama dia beristirahat, dia membuka kembali bungkusan yang berisi batu itu. Diperhatikannya batu itu dengan seksama, kemudian batu itu digosoknya dengan hati-hati. Karena kesabaran pedagang itu, batu yang semula buruk itu, sekarang terlihat indah dan mengkilap. Puaslah hati pedagang itu, kemudian dia meneruskan perjalanannya.

Selama dia berjalan lagi, tiba-tiba dia melihat ada yang berkilau-kilauan di pinggir jalan. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah sebuah mutiara yang indah. Alangkah senangnya hati pedagang tersebut, mutiara itu diambil dan disimpannya tetapi dalam kantong yang berbeda dengan kantong tempat batu tadi. Kemudian dia meneruskan perjalanannya kembali.

Adapun si batu kecil itu merasa bahwa pedagang itu begitu memperhatikan dirinya, dan dia merasa begitu bahagia. Namun pada suatu saat mengeluhlah batu kecil itu kepada dirinya sendiri.

"Tuan begitu baik padaku, setiap hari aku digosoknya walaupun aku ini hanya sebuah batu yang jelek, namun aku merasa kesepian. Aku tidak mempunyai teman seorangpun, seandainya saja Tuan memberikan kepadaku seorang teman".

Rupanya keluhan batu kecil yang malang ini didengar oleh pedagang itu. Dia merasa kasihan dan kemudian dia berkata kepada batu kecil itu.

"Wahai batu kecil, aku mendengar keluh kesahmu, baiklah aku akan memberikan kepadamu sesuai dengan yang engkau minta."

Setelah itu kemudian pedagang tersebut memindahkan mutiara indah yang ditemukannya di pinggir jalan itu ke dalam kantong tempat batu kecil itu berada.

Dapat dibayangkan betapa senangnya hati batu kecil itu mendapat teman mutiara yang indah itu. Sungguh betapa tidak disangkanya, bahwa pedagang itu akan memberikan miliknya yang terbaik kepadanya. Waktu terus berjalan dan si batu dan mutiara pun berteman dengan akrab. Setiap kali pedagang itu beristirahat, dia selalu menggosok kembali batu dan mutiara itu.

Namun pada suatu ketika, setelah selesai menggosok keduanya, tiba-tiba saja pedagang itu memisahkan batu kecil dan mutiara itu. Mutiara itu ditempatkannya kembali di dalam kantongnya semula, dan batu kecil itu tetap di dalam kantongnya sendiri. Maka sedihlah hati batu kecil itu. Tiap-tiap hari dia menangis, dan memohon kepada pedagang itu agar mengembalikan mutiara itu bersama dengan dia. Namun seolah-olah pedagang itu tidak mendengarkan dia.

Maka putus asalah batu kecil itu, dan di tengah-tengah keputusasaannya itu, berteriaklah dia kepada pedagang itu, "Oh tuanku, mengapa engkau berbuat demikian ? Mengapa engkau mengecewakan aku ?"

Rupanya keluh kesah ini didengar oleh pedagang batu tersebut. Kemudian dia berkata kepada batu kecil itu "Wahai batu kecil, kamu telah kupungut dari pinggir jalan. Engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Mengapa engkau mengeluh ? Mengapa engkau berkeluh kesah ? Mengapa hatimu berduka saat aku mengambil mutiara itu daripadamu ? Bukankah mutiara itu miliku, dan aku bebas mengambilnya setiap saat menurut kehendakku ? Engkau telah kupungut dari jalan, engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Ketahuilah bahwa bagiku, engkau sama berharganya seperti mutiara itu, engkau telah kupungut dan engkau kini telah menjadi milikku juga. Biarlah aku bebas menggunakanmu sekehendak hatiku. Aku tidak akan pernah membuangmu kembali."

Yang dimaksud dengan batu kecil itu adalah kita-kita semua, sedangkan pedagang itu adalah Tuhan sendiri. Kita semua ini buruk dan hina di hadapanNya, namun karena kasihnya itu Dia memoles kita, sehingga kita dijadikannya indah di hadapanNya. Sedangkan yang dimaksud dengan mutiara itu adalah berkat Tuhan bagi kita semua. Siapa yang tidak senang menerima berkat ? Berkat itu dapat berupa apa saja dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin berupa kegembiraan, kesehatan, orangtua, saudara dan sahabat, dan banyak lagi. Apakah kita pernah bersyukur, setiap kali kita mendapat berkat itu ? Dan apakah kita tetap bersyukur, jika seandainya Tuhan mengambil semuanya itu dari kita ? Bukankah semua itu milikNya dan Ia bebas mengambilnya kembali kapanpun Ia mau ? Bersyukurlah selalu kepadaNya, karena Dia tidak akan pernah mengecewakan kita semua.

Yer 29:11-12
Bukankah Aku ini mengetahui rencana-rencanaKu kepadamu ? Yaitu rencana keselamatan dan bukannya rencana kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari esok yang penuh harapan. Maka kamu akan berseru dan datang kepadaKu untuk berdoa dan Aku akan mendengarkan kamu.

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

He Holds The Key

"I am the Living One; I was dead, and now look, I am alive forever and ever! And I hold the keys of death and Hades"

(Revelation 1:18, NIV)

Have you ever been locked out of your car or house? It can be very frustrating and inconvenient. Not having your keys can keep you stuck and unproductive. It steals your time and can steal your peace and joy if you let it.

In the same way, we need spiritual keys to access what God has for us — eternal life, peace, freedom and blessing here on earth. But we don't have to stand on the outside and be frustrated because Jesus holds the keys, and He has opened the way for us to walk through the door of eternal life. Eternal life begins the moment you make Him your Lord and Savior. You don't have to live in defeat, mediocrity, sickness, sin or any kind of bondage any longer; you have access to the abundant life Jesus came to give!

Today, if you feel stuck, locked out or defeated, remember, Jesus is the one who holds the keys. All you have to do is call on His name and He will answer. He promises to hear you and will deliver you. He wants to be the hero of your story, so call on Him today and receive the victory He has prepared for you!

A PRAYER FOR TODAY
Father God, I boldly come to You thanking You for giving me access to eternal life through Your Son, Jesus. I surrender every area of my heart to You and invite You to make me whole and complete. Set me free from every bondage so I can live free in You. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senin, 22 November 2010

Kisah Baut Kecil

Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; - Filipi 2:3


Sebuah baut kecil bersama ribuan baut seukurannya dipasang untuk menahan lempengan-lempengan baja di lambung sebuah kapal besar. Saat melintasi samudera Hindia yang ganas, baut kecil itu terancam lepas. Hal itu membuat ribuan baut lain terancam lepas pula. Baut-baut kecil lain berteriak menguatkan, "Awas! Berpeganglah erat-erat! Jika kamu lepas kami juga akan lepas!" Teriakan itu didengar oleh lempengan-lempengan baja yang membuat mereka menyerukan hal yang sama. Bahkan seluruh bagian kapal turut memberi dorongan semangat pada satu baut kecil itu untuk bertahan. Mereka mengingatkan bahwa baut kecil itu sangat penting bagi keselamatan kapal. Jika ia menyerah dan melepaskan pegangannya, seluruh isi kapal akan tenggelam. Dukungan itu membuat baut kecil kembali menemukan arti penting dirinya di antara komponen kapal lainnya. Dengan sekuat tenaga, ia pun berusaha tetap bertahan demi keselamatan seisi kapal.

Sayang, dunia kerja seringkali berkebalikan dengan ilustrasi di atas. Kita malah cenderung girang melihat rekan sekerja "jatuh", bahkan kita akan merasa bangga apabila kita sendiri yang membuat rekan kerja gagal dalam tanggung jawabnya. Jika itu dibiarkan, artinya perpecahan sedang dimulai dan tanpa sadar kita menggali lubang kubur sendiri. Apa yang disebut gaya hidup seorang Kristen seakan tidak berlaku di tempat kerja. Padahal setiap tindakan yang kita lakukan akan selalu disorot oleh Sang Atasan.

Bagaimana sikap kita dengan rekan kerja? Mungkin saat rekan kerja menghadapi masalah, kita menganggap itu risiko yang harus ia hadapi sendiri. Tapi sebagai tim, kegagalan satu orang akan selalu membawa dampak pada keseluruhan. Jadi mengapa kita harus saling menjatuhkan? Bukankah hasilnya tentu jauh lebih baik jika kita saling mendukung dan bekerjasama menghadapi persoalan? Kristus mengajarkan bahwa kita adalah satu tubuh. Jika satu anggota mengalami masalah, yang lainnya harus mendorong dan menguatkannya. Jangan sampai masalah yang dialami rekan kerja malah membuat kita senang. Tapi baiklah kita berseru, "Berpeganglah erat-erat! Tanpa kamu, kami akan tenggelam!"

Kegagalan atau kesuksesan rekan sekerja akan selalu mempengaruhi diri kita juga.

Sumber : Renungan Harian Spirit

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Dia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada WaktuNya

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal angkatan darat. Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawanya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Allah, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Allah dan ia selalu berdoa agar supaya suatu hari nanti impiannya itu akan menjadi kenyataan. Sayang sekali, ketika saatnya tiba baginya untuk bergabung dengan angkatan darat, ia ditolak oleh karena memiliki telapak kaki rata.

Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan untuk hal itu ia mempersalahkan Allah yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorang diri, dengan perasaan yang kalah, dan diatas segalanya, rasa amarah yang belum pernah dialaminya sebelumnya. Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Allah. Ia tahu bahwa Allah ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang tiran (penguasa yang lalim). Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang seperti biasanya berbicara tentang Allah yang Maha Pengasih, maka ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan rumit yang akan membuat orang-orang percaya itu kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handal. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi dimana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru. Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para orang tua sekarang dapat tinggal dengan berbahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya.

Para ayah yang hancur hati oleh karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru. Setelah ia menjadi lebih tua maka ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan tekhnik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. Di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Allah mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan." Di sana, ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk Angkatan Darat dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, "Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju." Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah. Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Allah telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu....


Untuk dapat melihat kehendak Allah digenapkan di dalam hidupmu, kamu harus mengikuti Allah dan bukan mengharapkan Allah yang mengikutimu...Apa yg kamu alami hari ini..mungkin kamu mengerti..Satu hal tanamkan di dalam hati...Yang Tuhan beri pastilah indah...Tuhan takkan memberi ular beracun pada yang minta roti...Tantangan, gangguan, hambatan, ancaman, cobaan hidup yang kamu alami takkan melebihi kekuatanmu...


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mengucap Syukurlah

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak kaya...
Lalu Dia menunjukkan seorang pria dengan banyak harta, tetapi hidup kesepian, dan tidak memiliki siapapun untuk berbagi.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak cantik...
Lalu Dia menunjukkan seorang wanita dengan kecantikan yang melebihi lainnya, tetapi memiliki karakter yang buruk.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Ia membiarkan aku menjadi tua...
Lalu Dia menujukkan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun sedang terbujur kaku, meninggal karena kecelakaan mobil.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak memiliki rumah besar...
Lalu Dia menunjukkan sebuah keluarga yang beranggotakan 6 orang, baru saja diusir dari rumah yang kecil sesak...dan terpaksa tinggal dijalanan.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku harus bekerja...
Lalu Dia menunjukkan seorang pria, yang tidak bisa menemukan satu pekerjaan pun, karena tidak memiliki kesempatan untuk belajar membaca.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak menjadi orang terkenal...
Lalu Dia menunjukkan seseorang yang memiliki banyak sahabat, tetapi semuanya pergi ketika orang itu tidak memiliki harta lagi.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa aku tidak pintar...
Lalu Dia menunjukkan seorang yang terlahir jenius, tetapi dipenjara karena menyalahgunakan kepintarannya untuk kejahatan.

Aku bertanya kepada Tuhan, mengapa Ia begitu sabar dengan orang yang tidak bisa bersyukur seperti aku...
Dia lalu menunjukkan AlkitabNya...Dia menunjukkan AnakNya, yang telah mengambil alih tempatku di Kalvari.

Aku tahu sekarang betapa besar Ia mengasihiku...
Dan itu cukup bagiku.

I TESALONIKA 5:18
'Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.'


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Menjadi Jam Swiss Atau Sekedar Ganjal Pintu

Saya membaca dari satu informasi bahwa satu pon (sekitar setengah kilo) plat baja saat ditambang punya harga sekitar 5 dollar (45.000 rupiah). Itu mungkin bisa untuk membuat ganjal pintu yang bagus. Jika anda membawa baja dengan berat yang sama untuk membuat sepatu kuda, kini harganya naik menjadi sekitar 50 dollar (450.000 rupiah). Bawalah baja itu dan dibuat jarum suntik kedokteran, nilainya menjadi 500 dollar (4.500.000 rupiah). Namun bila baja itu dibuat menjadi pegas atau per yang diperlukan dalam jarum buatan Swiss, maka satu pon baja itu menjadi senilai 5000 dollar (45.000.000 rupiah).

Perbedaannya adalah pada apa yang dilakukan pada bahan mentah itu. Sekarang apa yang bisa anda lakukan dengan bahan mentah yang Tuhan telah berikan pada Anda? Saya melihat orang-orang yang terus menerus mengganti pekerjaan, rumah, pasangan hidup, gereja dan juga teman-temannya – mereka mencari satu bentuk kehidupan yang sempurna, namun mereka tidak pernah berpikir tentang merubah diri mereka sendiri. Apa yang bisa Anda lakukan untuk membuat bahan mentah yang anda miliki menjadi lebih bernilai?

Adalah menakjubkan bagi saya ketika melihat tangan manusia secara fisik bisa dipakai untuk menggenggam senjata dan merampok toko swalayan dan tangan yang sama bisa dilatih dan dibentuk untuk menggenggam pisau bedah untuk operasi untuk menyelamatkan jiwa seseorang. Satu batu bata bisa dipakai untuk melempar jendela rumah orang lain atau menjadi bagian dari katedral indah.

Apakah Anda telah melihat potensi lengkap yang telah diberikan pada diri Anda? Apa yang bisa Anda lakukan di waktu mendatang untuk membuka bungkusan potensi Anda dan terlibat lebih jauh dengan kapasitas Anda untuk membuat dunia lebih baik?. Apakah Anda membutuhkan training, pelatihan, peneguhan, inspirasi atau harapan?. Buatlah keputusan untuk menjadi Jam Swiss – bukan sekedar ganjal pintu.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Doa Yang Dijawab

Ada seorang kakek yang sudah tua, tinggal di sebuah rumah di pinggiran desa. Kakek ini adalah seorang yang sangat saleh dan rajin beribadah kepada Tuhan. Si kakek dikenal di seluruh desa karena kebaikannya suka menolong orang dan taat beribadah.

Pada suatu hari turun hujan lebat di desa tersebut dan air dengan sangat cepatnya naik ke atas dan telah mencapai sebatas lutut. Orang-orang di desa tersebut telah diinstruksikan untuk mengungsi dan ramai-ramai mereka membawa barang-barangnya keluar dari rumah mereka masing-masing.

Si Kakek yang tinggal di pinggiran desa juga tidak luput dari situasi banjir tersebut dan menjadi cemas karenanya, tetapi sebagai orang yang beriman, dia berusaha berdoa memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan yang lebat tersebut agar seluruh orang di desa tersebut bisa diselamatkan.

Tak lama setelah dia berdoa, datanglah kepala desa hendak menjemputnya dengan kendaraan jipnya, tetapi si kakek menolak dengan halus dan dia berkata bahwa dia percaya bahwa Tuhan akan mendengarkan doanya dan segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Pergilah segera sang kepala desa dengan perasaan cemas, tetapi karena dia percaya bahwa dia memang orang yang saleh, tentunya Tuhan juga pasti akan menolongnya juga. Hujan turun semakin lebatnya dan telah mencapai ketinggian satu meter dan seluruh penduduk desa telah mengungsi ke luar dan si kakek pun sudah berjongkok di atas lemarinya, dengan perasaan yang semakin cemas akhirnya dia berdoa dengan lebih keras lagi memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Tak lama kemudian datanglah regu penyelamat dengan mengendarai perahu karet dan berteriak-teriak memanggil si kakek. Si kakek pun berteriak kepada regu penyelamat tersebut dan berkata bahwa dia telah berdoa kepada Tuhan dengan lebih bersungguh-sungguh dan Tuhan selama ini tidak pernah tidak mendengarkan doanya dan dia percaya bahwa kali inipun Tuhan pasti mendengarkan doanya.

Akhirnya perahu karet itupun pergi dengan perasaan yang sangat khawatir akan keselamatan si kakek, tetapi karena merekapun merasa bahwa sang kakek memang memiliki iman yang lebih tebal daripada mereka maka merekapun tidak berani memaksa lebih keras lagi. Sepeninggal regu penyelamat dengan perahu karet, hujan malah turun semakin lebatnya dan lebih lebat dari sebelumnya dan kali ini si kakek sudah berdiri di atas atap rumahnya dan berteriak-teriak dengan sangat kerasnya berdoa memohon kepada Tuhan untuk segera menghentikan hujan lebat tersebut.

Dari atas terdengar deru helikopter dengan keras dengan lampu sorotnya dan tampak beberapa orang berteriak dari atas helikopter kepada sang kakek untuk segera menangkap tali yang dilemparkan ke bawah. Dan kali inipun sang kakek menolak dan berkata dengan yakinnya bahwa dia telah berdoa dengan sangat sungguh-sungguh dan kali ini Tuhan pasti akan menghentikan hujan tersebut dan menolong si kakek.

Dengan putus asa helikopter tersebut meninggalkan si kakek yang terus berteriak-teriak memohon kepada Tuhan untuk menghentikan hujan lebat tersebut dan mereka berharap bahwa semoga doa kakek terkabul dan mereka juga tahu bahwa kakek adalah orang yang sangat beriman dan selalu menolong orang lain.

Akhir kata, hujan tidak juga berhenti dan menenggelamkan si kakek dan dia pun meninggal. Karena selama hidupnya kakek tersebut sangat beriman dan tidak pernah sekalipun berbuat yang tidak baik dihadapan Tuhan, maka si kakek diijinkan masuk ke dalam surga. Di surga, kakek bertemu dengan Tuhan dan lalu menyatakan kekecewaannya karena doanya yang terakhir tidak dikabulkan oleh-Nya.

Tuhan pun berfirman kepadanya, "Kakek yang baik, engkau adalah anak-Ku yang baik dan sepanjang hidupmu engkau selalu menuruti firman-Ku, dan Aku pun selalu mendengarkan doa-doamu dan mengabulkannya. Pada waktu engkau berdoa yang pertama kalinya, Aku telah mengirim kepala desa untuk menjemputmu dengan mobil jipnya tetapi engkau tolak, lalu doamu yang kedua, Aku mengirimkan regu penyelamat dengan perahu karetnya dan itupun kau tolak dan terakhir engkau berdoa kepadaKu, Aku mengirimkan sebuah helikopter untuk menjemputmu tetapi masih engkau tolak juga. Aku selalu mendengarkan doamu anakKu."

Inti cerita ini adalah mengenai sebuah kesempatan,
dan bagaimana kita mengerti jawaban Tuhan atas doa-doa kita.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Doa Siapakah Yang Lebih Berkuasa

Karena badai, sebuah kapal tenggelam di lautan luas. Yang selamat hanyalah dua laki-laki yang berhasil berenang ke sebuah pulau terpencil. Di sana mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat, kecuali berdoa. Namun untuk mengetahui doa siapa yang lebih manjur, mereka memutuskan membagi pulau tersebut menjadi dua bagian. Kemudian mereka pun berpisah untuk menempati daerah masing-masing.

Pertama mereka berdoa untuk makanan. Paginya, orang pertama mendapati sebuah pohon dengan buah-buahnya yang bergelantungan. Sementara orang yang kedua tidak menemukan apa-apa.

Seminggu berlalu.

Orang pertama merasa kesepian sehingga ia berdoa memohon seorang istri. Tanpa diduga, keesokan harinya ada kapal karam. Hanya seorang wanita yang berhasil selamat dan sampai ke bagian pulau yang ditempati orang pertama. Segera setelah itu, si orang pertama berdoa minta rumah, pakaian dan lebih banyak lagi makanan. Dan, ajaib! Segalanya terkabul dengan segera.

Ironisnya,tetap tidak terjadi apa-apa bagi orang kedua.

Akhirnya, orang pertama berdoa meminta sebuah kapal agar ia dan istrinya bisa meninggalkan pulau tersebut. Lagi, esok harinya ia menemukan sebuah kapal terdampar di bagian pulau yang ditempatinya. Buru-buru ia dan istrinya naik ke kapal hendak meninggalkan orang kedua. Ia merasa bahwa orang kedua tidak layak menerima berkat Allah karena tidak satu pun doanya dikabulkan Allah.

Ketika si orang pertama hendak meninggalkan pulau, tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari surga: "Mengapa kamu hendak meninggalkan temanmu sendirian di pulau?"

"Berkat ini hanya untukku," jawabnya. "Semua doanya tidak ada yang terkabul. Berarti ia memang tak pantas menerima apa-apa."

"Kamu salah," suara itu menjawab. "Ia telah berdoa untuk satu hal dan Aku hanya mengabulkan doanya. Jika bukan karena dia, kamu tidak akan menerima semua berkat ini."

"Katakan," serunya pada suara itu, "Apa yang ia doakan sehingga aku harus mempedulikannya."

"Ia memohon kepada-Ku agar semua doamu dikabulkan."


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Senin, 15 November 2010

Hadiah Dari Papa

Di malam hari, seorg ayah selalu membacakan cerita utk anak perempuannya.
Setelah membacakan cerita, si ayah bertanya pada anaknya
"Nak,apa kamu sayang papa?"
Si anak menjawab,"tentu saja aku sayang papa"
Ayahnya tersenyum lalu bertanya,"kalau begitu,boleh papa minta kalungmu?"
Lalu sianak menjawab
"papa,aku sayang papa tapi aku juga sayang sama kalung ini"
Lalu ayah berkata,"ya sudah,Ayah hanya bertanya"
Si ayah lalu pergi.

Dimalam berikutnya selama 3 hari berturut-turut ayahnya menanyakan hal yang
sama dan si anakpun menjawab dengan kata" yang sama.
Si anak berfikir sambil memegang kalung imitasi kesayangannya itu. "Kenapa
tiba2 papa mau kalung ini? Ini kalung yang paling aku sayang. Kalung pemberian papa juga"

Malam berikutnya sang ayah menanyakan hal yang sama, lalu si anak berkata
"papa, papa tau aku sayang sama papa dan kalung ini. Tapi kalau papa mau
kalung ini, ya sudah aku berikan ke papa".
Si anak memberikan kalungnya dan ayahnya mengambilnya dengan tgn kiri. Lalu
ayahnya memasukan tangan kanan kesaku kanannya dan mengambil kalung
berbentuk sama namun emasnya asli. Ayahnya mengenakannya pd leher anaknya.
"Nak, sebetulnya kalung ini sudah ada disaku papa sejak pertama kali papa
minta kalungmu. Tapi papa menunggu kamu memberikan sendiri kalungmu itu dan papa gantikan dengan yang lebih bagus"

Sering kali kita merasa Tuhan gak adil. Dia yg memberikan tapi kenapa dia jg yg minta. Kita selalu sakit dan kecewa bahkan dibuat sampai berlarut² lamanya. Tidakkah kamu tau, disaat Tuhan mengambil sesuatu yg berharga dihidupmu itu karena Tuhan ingin mengantikan dgn yg lebih lagi dr yg kamu miliki skrg.
Krn Tuhan berFirman,"apa yg terbaik bagimu, bukanlah yg terbaik bagi Bapa
diSurga". Jadi terimalah apapun yang km terima,maka berkatmu akan diberikan
berlipat kali ganda.

♡ ◦°˚G☺d♡Bl姧 U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

An Ornament Of Grace

"Do not let wisdom and understanding out of your sight, preserve sound judgment and discretion; they will be life for you, an ornament to grace your neck"

(Proverbs 3:21–22, NIV)

No matter what decisions you may be facing today, God wants to equip you and empower you to make the right choices. Today's verse tells us that seeking wisdom and discretion brings life and is "an ornament of grace." How do we seek wisdom and discretion? By making the Word of God a priority. The answer to every situation we face is addressed in God's Word either directly or by principle. When God's Word is the final authority in your life, His grace will empower you to live victoriously.

Verses 23 through 26 go on to say, "Then you will go on your way in safety, and your foot will not stumble. When you lie down, you will not be afraid; when you lie down, your sleep will be sweet. Have no fear of sudden disaster or of the ruin that overtakes the wicked, for the LORD will be at your side and will keep your foot from being snared."

Today, I encourage you to put God's Word first. Ask the Holy Spirit to guide you as you study. Follow His commands and open the way for His grace to cover you. Let His grace empower you to dwell in safety and rest securely all the days of your life!

A PRAYER FOR TODAY
Father God, thank You for Your Word which is life and health to me. I submit myself to You knowing that You have good things in store for my future. I will hide Your word in my heart so that I can receive Your grace and walk in Your ways. In Jesus' Name. Amen.

— Joel & Victoria Osteen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Bangkit Dari Kegagalan

Amsal 24:16 -- Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.

Setiap kita pasti pernah mengalami kegagalan, tentunya setiap kita tidak menyukai dengan kegagalan sehingga banyak orang yang tidak bisa menerima kenyataan kalau ia harus mengalami kegagalan. Banyak reaksi yang ditunjukkan ketika seseorang sedang dalam kegagalan mungkin ia mulai merasa pesimis serta putus asa. Padahal kita harus selalu ingat bahwa ketika kita mengalami kegagalan itu bukanlah akhir segalanya. Kalau kita menanggapi kegagalan ini dengan pikiran positif maka kegagalan merupakan langkah awal kita untuk belajar melangkah dalam mencapai kesuksesan.

Dalam hidup ini saat kita tidak pernah gagal maka kita tidak akan pernah untuk belajar lebih lagi. Sebab itu milikilah selalu semangat untuk terus bangkit karena di dalam Tuhan masih ada harapan bagi kita. Di dalam Tuhan tidak selamanya kita mengalami hal yang buruk.

Tuhan kita selalu turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

Jadi sebenarnya Allah tidak pernah merencanakan kegagalan bagi setiap kita dan untuk itu jangan pernah berpikir bahwa kegagalan itu datangnya dari Allah. Karena rancangan Allah adalah rancangan yang penuh dengan damai sejahtera. Dia adalah Allah yang tidak pernah gagal. Sebagai umat Allah sekalipun kita pernah mengalami kegagalan jangan pernah kita terlalu terpuruk dalam kegagalan itu, jangan pernah kita terus menyesali kegagalan kita, tetapi mari kita bangkit dari yang kita alami. Hal yang seharusnya kita lakukan adalah mari kita mencari wajah Tuhan karena pada saat kita bertemu dengan Tuhan maka Tuhan akan mengubah kegagalan kita menjadi kemenangan.

Tuhan tidak pernah memandang seberapa besar kegagalan diri kita karena Ia adalah Allah yang baik dan Ia mau memulihkan keadaan kita. Jadikanlah kegagalan itu sebagai pelajaran yang berharga dan jadikanlah sebagai batu loncatan kita untuk kita menuju keberhasilan.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Perahu

Aku duduk menikmati senja dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh. Ku lihat Yesus di ruang kemudi, menatapku dan berkata: "Lepaskan tambatan perahumu dan biarkan Aku membawa engkau ke seberang. Bukan rencanaKu, untuk engkau tetap tertambat di sini".

Dengan takut, gelisah dan khawatir aku menjawabNya, "Tuhan bukankah lebih baik aku tetap disini. Aku tidak akan melihat topan, badai dan angin ribut. Dan aku dapat kembali ke darat kapanpun aku mau."

Lembut Yesus memegang tanganku, menatap mataku dan berkata, "Memang disini engkau tidak akan mengalami topan, badai dan angin ribut . Tapi engkau juga tidak akan pernah melihat Aku mengatasi semua itu. Engkau tidak akan melihat Aku berkuasa atas semuanya itu, karena Akulah TUHAN. Dalam pergumulan berat, aku memandangi tali yang mengikat perahuku. Di tali itu ku lihat ada rasa khawatir akan keuangan, pekerjaan, pasangan hidup dan lain-lain".

Dalam hati aku bertanya-tanya: tahukah IA akan apa yang aku inginkan? Mengertikah IA akan apa yang aku rindukan dan dambakan ? Yesus memelukku dan berbisik lembut. "Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang kau inginkan, rindukan dan dambakan bahkan mungkin kebalikannya yang akan kau dapat, tapi maukah kau percaya. RancanganKu adalah rancangan damai sejahtera, masa depanKu adalah masa depan yang penuh harapan".

Ia memeluk dan menangis bersamaku, dengan berat aku melepaskan tali perahuku. Ku lepaskan semua rasa khawatir itu dari hatiku, ku taruh hak atas masa depanku di tanganNya. Aku tidak tahu bagaimana masa depanku, sambil menangis aku menatapNya dan berkata: "Jadilah Nakhoda dalam perahuku dan marilah kita berlayar".

Teman maukah kau serahkan hak atas masa depanmu dalam tanganNya, tanpa engkau pernah tahu bagaimana Ia akan merancang semuanya itu, tapi hanya dengan satu keyakinan: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yer 29:11)

~ Mickey Felder

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Bedil

Pernah ada seseorang yang tak punya makanan apapun untuk keluarganya. Ia masih punya bedil tua dan tiga butir peluru. Jadi, ia putuskan untuk keluar dan menembak sesuatu untuk makan malam.

Saat menelusuri jalan, ia melihat seekor kelinci dan ia tembak kelinci itu tapi luput. Lalu ia melihat seekor bajing, dia tembak tapi juga luput lagi.

Ketika ia jalan lebih jauh lagi, dilihatnya seekor kalkun liar di atas pohon dan ia hanya punya sisa sebutir pelor, tapi terdengar olehnya suatu suara yang berkata begini "Berdoalah dulu, bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus."

Namun, pada saat bersamaan, ia melihat seekor rusa yang adalah lebih menguntungkan. Senapannya ia turunkan dan dibidiknya rusa itu. Tapi lantas ia melihat ada ular berbisa di antara kakinya, siap-siap untuk mematuknya, jadi dia turunkan lebih ke bawah lagi, mengarah untuk menembak ular itu.

Tetap, suara itu masih berkata kepadanya, "Aku bilang 'berdoalah dulu,bidik ke atas dan tinggallah tetap terfokus.'"

Jadi orang itu memutuskan untuk menuruti suara itu. Ia berdoa, lalu mengarahkan senapan itu tinggi ke atas pohon, membidik dan menembak kalkun liar itu. Peluru itu mental dari kalkun itu dan mematikan rusa. Pegangan senapan tua itu lepas, jatuh menimpa kepala si ular itu dan membunuhnya sekali. Dan, ketika senapan itu meletus, ia sendiri terpental ke dalam kolam. Saat ia berdiri untuk melihat sekelilingnya, ia dapatkan banyak ikan di dalam semua kantungnya.

Seekor rusa dan seekor kalkun untuk bekal makanannya. Ular (Iblis) mati konyol sebab orang itu mendengarkan suara Allah.

Makna :
Berdoalah sebelum kau lakukan apapun, bidik dan arahkan ke atas pada tujuanmu, dan tinggallah terpusat pada Allah.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kisah Anak Penyemir Sepatu

Adalah seorang Bapak yang berprofesi sebagai pengusaha. Setiap hari Bapak ini harus menyeberang sungai dengan sebuah kapal kecil untuk menuju ke kantornya. Sebelum pergi, biasanya ia mampir di sebuah kedai yang letaknya tidak jauh dari pelabuhan itu untuk minum kopi. Di sekitar kedai itu ada beberapa anak kecil yang menawarkan jasa semir sepatu kepada pria-pria yang sedang duduk menikmati hangatnya kopi pagi.

Bapak inipun memanggil seorang anak kecil untuk menyemir sepatunya, "Nak, mari datang kemari. Tolong semirkan sepatu Bapak ya?"

Anak kecil itupun datang menghampiri Bapak ini dan dengan penuh semangat mulai menyemir sepatunya. Dari mata anak itu terpancar betapa senangnya ia melakukan pekerjaan itu untuk Bapak ini. Setelah selesai, sejumlah uangpun diberikan kepadanya, dan anak itu mengucapkan terima kasih.

Keesokan harinya, ketika Bapak ini baru saja turun dari kapal kecil yang ditumpanginya, dari kejauhan anak itu segera berlari mendapatkan Bapak ini. Dengan senang hati ia membantu membawa tas Bapak ini sampai ke kedai kopi. Sementara Bapak ini menikmati hangatnya kopi pagi, anak kecil itu menyemir sepatunya sampai mengkilap. Seperti biasanya, setelah anak itu selesai menyemir sepatu, Bapak ini kemudian memberikan sejumlah uang kepadanya.

Kejadian ini terus saja berulang sampai suatu pagi terjadi suatu hal yang tidak seperti biasanya. Pagi itu, ketika anak kecil ini melihat sang Bapak turun dari kapal, dengan sekuat tenaganya ia berlari mendapatkannya dan membawa tasnya sampai ke kedai kopi. Ia membuka sepatu Bapak ini dengan tangannya sendiri dan kemudian menyemir sepatunya sampai mengkilap. Dari sorot matanya yang polos, ia melakukannya dengan penuh antusias. Setelah selesai, Bapak ini kemudian mengeluarkan sejumlah uang dari kantongnya untuk memberikannya kepada anak itu. Tapi reaksinya sungguh berbeda. Anak itu menolak pemberian Bapak ini.

Bapak ini kaget. 'Apa yang terjadi? Apa ia tidak membutuhkan uang?' tanya Bapak itu dalam hatinya. Kemudian dengan lembut Bapak ini bertanya sambil menatap wajah anak itu, "Nak, kenapa kamu tidak mau mengambil uang ini? Apakah kamu tidak membutuhkannya?"

Dengan mata berkaca-kaca anak kecil tersebut menjawab, "Pak, saya ini anak yatim piatu. Saya hidup di jalanan. Kedua orang tua saya sudah lama meninggal. Saya belum pernah merasakan bagaimana kasih sayang orang tua. Tetapi ketika kita pertama berjumpa dan Bapak memanggil saya dengan sebutan, 'Nak, mari datang kemari', sewaktu Bapak memanggil saya 'Nak', saya merasa seperti anak Bapak. Saya merasa memiliki ayah lagi. Oleh sebab itu saya tidak mau lagi mengambil uang yang Bapak berikan kepada saya. Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya buat bagi Bapak. Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."

Kemudian sambil menangis, sambil memegang bahu anak itu dan memandang wajahnya, Bapak itu bertanya, "Nak, maukah mulai saat ini juga kamu tinggal bersama saya dan menjadi anak saya?" Sambil memeluk erat Bapak itu anak ini menjawab, "Ya, Pak. Saya mau!"

Bukankah demikian dengan kita? Ketika kita sebagai anak yang terhilang, Tuhan datang sebagai Bapa yang baik menghampiri dan memanggil kita, "Nak, mari datang kemari!" Saat suara itu memanggil, kita merasakan kembali kasih Bapa. Ketika kita merasakan kasihNya yang besar, kasih tanpa batas dan tanpa syarat itu, kasih Bapa itu pula yang dapat membuat kita berkata seperti anak kecil itu, "Mulai sekarang, tidak ada satupun yang tidak ingin saya buat bagi Bapak. Semuanya saya mau lakukan untuk menyenangkan hati Bapak."

Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kacamata Anda

Ya Tuhan :Bukalah kiranya matanya supaya ia melihat ...
II Raja-raja 6:17


Baik atau buruk itu tergantung dari cara kita memandang. Masalah bisa menjadi buruk tapi bisa juga menjadi baik, itu juga tergantung dari cara kita memandang. Lihatlah hal yang baik dengan cara pandang yang buruk, maka hal itu akan terlihat sedemikian negatif. Sebaliknya, lihatlah hal yang buruk dengan cara pandang yang baik, secara mengejutkan kita akan melihat hal-hal yang positif.

Dean Black menceritakan dua kisah nyata mengenai hal ini dalam buku Frogship Perspective. Seorang pemain bola basket berbakat, ketika berusia 16 tahun kehilangan kedua kakinya dalam sebuah kecelakaan. Ini hal yang buruk bagi Curt Brinkman, pebasket muda tersebut yang akhirnya menjadi atlet kursi roda terkenal. Ia berkata, "Segera sesudah kecelakaan itu saya bangkit. Saya justru tidak tahu seperti apa kalau kaki saya masih ada."

Seorang pria setengah baya melihat kembali dari kebutaan matanya semenjak lahir. Lalu seorang psikolog yang menanganinya berkomentar tentang mantan pria buta ini, "Waktu buta, dia hebat sekali. Tapi waktu dia sembuh, prestasinya merosot drastis, bahkan seperti orang bodoh."

Bagi kita kehilangan kedua kaki adalah masalah besar, tapi bagi Curt Brinkman justru adalah kunci kesuksesan. Bagi kita mendapat kembali penglihatan adalah hadiah, tapi bagi pria separuh baya tersebut adalah masalah besar. Mengapa bisa demikian? Ini bukan soal masalahnya, tapi soal bagaimana kita melihat sebuah masalah.

Perlu saya tekankan sekali lagi, lihatlah hal yang baik dengan cara pandang yang buruk, maka hal itu akan terlihat sedemikian negatif. Sebaliknya, lihatlah hal yang buruk dengan cara pandang yang baik, maka kita akan melihat hal-hal yang positif.

Apakah hari ini kita sedang mengalami masalah? Bagaimana cara kita memandang masalah tersebut? Tuhan selalu mengajar agar kita melihat segala masalah dari sudut pandang yang positif. Ini seperti orang yang memakai kacamata. Memakai kacamata hitam akan membuat obyek yang paling terangpun akan terlihat gelap. Jadi jika hari ini hidup Anda terlihat begitu suram dan gelap untuk dijalani, jangan-jangan yang salah adalah kacamata Anda.

Lihatlah setiap masalah yang paling buruk sekalipun dengan kacamata positif.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Mata Ganti Mata

Janganlah berkata: "Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas orang menurut perbuatannya."
Amsal 24:29


Ketika saya membaca ulasan yang disampaikan oleh Abe Chehebar, CEO Accessory Network Group & Ghurka, saya tersenyum geli sekaligus mengakui kebenaran di dalam kata-katanya. Ia berkata seperti ini, "Hasil akhir dari teori mata ganti mata, gigi ganti gigi adalah dua orang ompong yang buta. Balas dendam adalah hal yang tidak masuk, apalagi jika terjadi dalam dunia bisnis!"

Dalam dunia kerja kadangkala kita harus berhadapan dengan pihak lain yang sangat menjengkelkan kita. Kita merasa dirugikan. Kita merasa diremehkan, dihina, atau dipandang sebelah mata. Kita merasa dipojokkan, dijegal dan dijatuhkan. Itu hal yang sangat menyakitkan.

Jika kita seorang karyawan, ada kalanya kita berhadapan dengan rekan kerja yang penuh tipu daya dan intrik demi menjatuhkan kita. Lalu bagaimana reaksi kita menghadapi semuanya itu? Akankah kita membalas setimpal dengan apa yang telah dilakukannya kepada kita? Jika kita melakukan hal itu, kita telah melakukan teori mata ganti mata, gigi ganti gigi. Hasilnya, musuh kita memang jadi "buta dan ompong". Namun jangan lupa bahwa kita sendiri pun jadi "buta dan ompong"!

Balas dendam jelas tidak ada habisnya. Mengijinkan kebencian menguasai hati kita hanya akan membuat hilangnya fokus terhadap pekerjaan kita sendiri. Semua waktu kita hanya dihabiskan untuk berpikir bagaimana kita bisa melakukan pembalasan yang setimpal. Meski akhirnya kita berhasil melakukan pembalasan yang setimpal, pekerjaan kita sendiri akhirnya terbengkalai dan kacau. Kita berhasil membuat musuh kita buta dan ompong, namun hal yang sama juga terjadi pada diri kita.

Kunci keberhasilan Salomo ialah tidak membalas orang menurut perbuatannya. Dengan cara ini sebenarnya kita telah menghentikan permusuhan yang tidak ada habisnya. Yesus juga meneguhkan hal ini dengan hukum kasih, sehingga kita tidak perlu membalas kejahatan dengan kejahatan, tapi sebaliknya membalas kejahatan dengan kebaikan.

Hasil akhir dari teori mata ganti mata, gigi ganti gigi adalah dua orang ompong yang buta!


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kirimkan Kapal

Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu.
Pengkhotbah 11:1


"Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali lama setelah itu." Ini adalah salah satu kunci sukses yang dimiliki oleh Salomo. Beberapa orang menafsirkan ayat ini sebagai tindakan Salomo dalam memberi uang kepada orang-orang miskin. Namun ada kemungkinan juga bahwa Salomo sedang berbicara tentang mengambil resiko dalam kehidupan. Kata yang diterjemahkan sebagai "melemparkan" mungkin lebih cocok jika diterjemahkan "mengirimkan".

Pada waktu itu, Salomo memiliki kebiasaan mengirim kapal-kapalnya ke negeri-negeri asing untuk mengambil makanan atau harta karun yang tak ternilai harganya (I Raja-raja 9:26-28). Salomo sendiri tidak bisa memastikan apakah semua kapalnya akan kembali lagi penuh dengan muatan, ataukah kembali dengan tangan kosong, atau bahkan tidak kembali lagi! Yang jelas, kalau ia terlalu takut menghadapi kegagalan, ia hanya akan mengutus satu kapalnya atau bahkan tidak pernah mengutus sama sekali. Namun yang dilakukan Salomo adalah mengirimkan sebanyak mungkin kapal, karena itu berarti semakin besar kesempatannya untuk berhasil.

Hal yang sama juga berlaku bagi kesuksesan kita. Semakin banyak benih yang kita tabur, semakin banyak juga hasil yang akan kita tuai. Semakin banyak uang yang kita investasikan, semakin banyak juga uang yang bisa kita dapatkan. Semakin banyak pintu yang kita ketuk, semakin banyak juga pintu yang akan terbuka. Semakin banyak lamaran kerja yang kita kirim, semakin banyak juga kesempatan kita untuk mendapatkan pekerjaan. Pendek kata, semakin banyak kapal yang kita kirimkan, semakin besar kesempatan kita untuk berhasil!

Jangan pernah menunggu "kapal" kita akan kembali dengan penuh muatan, kalau kita tidak pernah mengirim kapal itu. Atau kita hanya mengirim satu kapal dan menaruh seluruh pengharapan kita kepada satu kapal itu saja. Pendek kata, keberhasilan yang kita dapatkan akan sebanding dengan pengorbanan yang kita lakukan.

Semakin banyak kapal yang kita kirimkan, semakin besar kesempatan kita untuk berhasil.


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Find and See

Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak. Amsal 13:20

Pelikan adalah burung penangkap ikan yang ulung. Tetapi di kota Monterey, California hal seperti ini tidak terjadi. Di kota ini, burung-burung pelikan tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan ikan, karena banyak sekali pabrik-pabrik pengalengan ikan. Selama bertahun-tahun mereka berpesta dengan ikan-ikan yang berserakan. Tetapi hal yang menakutkan terjadi ketika ikan di sepanjang pesisir mulai habis, dan pabrik-pabrik pengalengan mulai tutup, burung-burung tersebut mengalami kesulitan. Karena sudah bertahun-tahun tidak menangkap ikan, mereka menjadi gemuk dan malas. Ikan-ikan yang dulu mereka dapatkan dengan mudah sudah tidak ada, sehingga satu persatu dari mereka mulai sekarat dan mati.

Para pencinta lingkungan hidup berusaha keras untuk menyelamatkan mereka. Berbagai cara dicoba untuk mencegah populasi burung ini agar tidak punah. Sampai suatu saat terpikirkan oleh mereka untuk mengimport burung-burung pelikan dari daerah lain, yaitu pelikan-pelikan yang berburu ikan setiap hari. Pelikan-pelikan tersebut lalu bergabung bersama pelikan-pelikan setempat. Hasilnya luar biasa. Pelikan-pelikan baru tersebut dengan segera berburu ikan dengan giatnya, perlahan-lahan pelikan-pelikan yang kelaparan tersebut tergerak untuk berburu ikan juga. Akhirnya pelikan-pelikan di daerah tersebut hidup dengan memburu ikan lagi.

Les Giblin, seorang pakar hubungan manusia menjelaskan bahwa manusia belajar sesuatu dari panca inderanya. 1% dari rasa, 1½ % dari sentuhan, 3½ % dari penciuman, 11% dari pendengaran, dan 83% dari penglihatan. John C Maxwel, seorang pakar kepemimpinan dalam sebuah surveinya membuktikan bahwa, "Bagaimana seorang menjadi pemimpin?" 5% akibat dari sebuah krisis, 10% adalah karunia alami, dan 85% adalah dikarenakan pengaruh dari pemimpin mereka.

Demikian halnya jika Anda ingin semakin maju, maka salah satu cara terbaik adalah dengan bergaul dengan orang-orang yang berprestasi yang bisa anda temui. Perhatikan cara mereka bekerja, lihat hidup mereka, pelajari cara berpikir mereka, lihat bagaimana mereka mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup mereka. Memang benar kita dapat belajar dari Tuhan langsung atau melalui pimpinan Roh Kudus, tapi kita juga harus terbuka ketika Tuhan menempatkan orang-orang terbaik yang bisa memacu hidup kita.

Carilah pergaulan yang dapat membangun kerohanian dan kehidupan Anda!


Sumber : Renungan Kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)