Kamis, 11 Februari 2010

Uap Yang Sebentar Saja

Pendeta J. Stuart Holden, 38 tahun, menghadapi suatu masalah ketika ia bangun di pastorinya di London, pada Selasa, 9 April 1912.

Berlayar atau tidak?

Sebagai pengkhotbah yang terkenal di gereja Anglikan di St. Paul, Portman Square; dimana-mana ia dimintai menjadi pembicara pada acara-acara seperti Konvensi Keswick yang terkenal di Inggris Utara. Perjalanannya untuk pelayanan telah membawanya melintasi Atlantik tidak kurang dari 35 kali, dan ia akan naik kapal untuk ke-36 kali.

Ia sendirian di rumah. Tanpa diduga-duga, istrinya harus dirawat di rumah sakit untuk operasi. Sekali lagi, Stuart mengamat-amati tiket yang seakan menatap ke arahnya.

Di tiket tersebut tertulis:

Pdt. J. Stuart Holden
PERUSAHAAN PELAYARAN WHITE STAR
Mohon perhatian khusus Anda atas persyaratan pengangkutan dalam kontrak terlampir. Pertanggungjawaban perusahaan atas bagasi sangat terbatas, namun para penumpang dapat mengasuransikannya sendiri.
Tiket penumpang kelas satu dengan kapal uap "Titanic"

BERLAYAR 10 April 1912

Tidak diragukan lagi, pikir Stuart. Karena istrinya di rumah sakit, mau tidak mau, ia harus membatalkan perjalanannya dan membatalkan pelayaran perdana kapal yang paling besar, paling memesonakan yang pernah dibuat. Dengan satu tarikan napas panjang, ia mengangkat telepon.

Beberapa hari kemudian, ia membaca berita kematiannya di surat kabar!

Berdasarkan daftar penumpang, surat kabar-surat kabar memasukkan nama Stuart Holden sebagai salah satu penumpang yang tenggelam dalam bencana laut yang terbesar, tenggelamnya kapal Titanic, hanya empat hari pelayaran dari Southampton.

Selama sisa pelayanannya, Stuart Holden menyimpan tiket yang tidak dipakai tersebut dalam pigura di ruang kerjanya, sebagai pengingat utangnya kepada Sang Pemelihara.

Sumber:

- Words that Circled the World, Richard Bewes, Penerbit Andi, hal. 1-2.

"Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung"," (Yakobus 4:13).

"sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap." (Yakobus 4:14).


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar