"Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."" (1 Samuel 13:14).
DR. Stuart Sheehan dari Babtist Theological Seminary, Houston, Texas, mengatakan bahwa bertobat lahir baru itu terjadi satu kali, tapi sikap hati yang bertobat seharusnya menjadi bagian dari kehidupan kita tiap hari.
Memang kita sudah ditebus dan dilayakkan oleh darah Yesus dan dosa kita lunas dibayar-Nya. Namun, arti pertobatan itu sendiri adalah metanoia yang berarti perubahan pikiran kita langsung sempurna seperti yang Tuhan inginkan.
Kita masih memiliki sifat manusiawi yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Di keseharian kita, bukankah kita masih sering mendukakan hati-Nya?
Sikap hati yang bertobat ini dapat kita pelajari dari dua tokoh yang kita kenal, Saul dan Daud. Mereka sama-sama diurapi Tuhan melalui Samuel. Namun, ada perbedaan di antara mereka yang pantas untuk kita renungkan hari ini.
Ketika satu kali Tuhan memerintahkan Saul memerangi bangsa Amalek, Saul diperintahkan menumpas semua bangsa itu, termasuk hewan-hewannya dan semua barang yang ada di sana.
Namun, Saul melanggar perintah Tuhan dengan membiarkan Agag, raja Amalek, hidup. Ia juga membawa hewan-hewan terbaik dan barang-barang berharga sebagai rampasan. Ketika Tuhan menegurnya melalui Samuel, ia berkali-kali berkelit dan memberi banyak alasan untuk kesalahannya ( I Samuel 15:15,20,24 ).
Sejak itu Tuhan menolaknya dan memberikan kerajaan-Nya pada orang yang berkenan di hati-Nya, yaitu Daud.
Namun, apa yang membuat Daud lebih baik dari pada Saul di mata Tuhan? Bukankah kesalahan Saul hanya tidak menaati perintah secara utuh, berbeda dengan Daud yang pezinah, pembunuh, dan pernah menyalahgunakan kekuasaannya?
Yang membedakan adalah sikap hati Daud yang mau bertobat ketika Natan menegurnya. Tidak seperti Saul yang degil, Daud langsung bertobat tanpa embel-embel pembelaan diri ( 2 Samuel 12:13 ).
Sikap hati yang bertobat berarti menjaga hidup untuk menyukakan Tuhan, dan Tuhan berkenan dengan orang yang demikian.
Kata-kata Bijak : Miliki sikap hati yang terbuka pada teguran dan pertobatan.
Sumber : Renungan Harian Spirit.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar