"tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram." (Kejadian 4:5).
Ada beragam cara untuk menangkap kepiting tergantung tradisi daerah setempat. Namun cara menangkap kepiting paling sederhana adalah dengan menggodanya dengan batu kerikil yang sudah diikat tali.
Saat batu kerikil tersebut dikilik-kilik ke kepala si kepiting, maka kepiting tersebut akan marah dan mengejar batu kerikil yang kemudian ditarik secara perlahan-lahan oleh si pemburu kepiting.
Bahkan untuk membuat kepiting rebus caranya juga mudah. Cukup memancing kemarahan kepiting dengan cara serupa sehingga kepiting itu terus mengejar batu kerikil tadi hingga masuk ke panci berisi air mendidih.
Pola yang sama juga dilakukan iblis untuk menghancurkan hidup kita. Salah satu caranya adalah dengan memancing kemarahan kita dan berusaha menarik serta menjebak kita dalam pusaran dosa yang dalam. Contoh di Alkitab adalah Kain.
Seperti yang kita tahu, dosa yang dilakukan Kain adalah membunuh Habel, adiknya. Namun bagaimana mungkin seorang kakak tega membunuh adiknya sendiri, bahkan di saat Habel sebenarnya tidak melakukan apa-apa yang merugikan Kain.
Ternyata akar masalahnya adalah kemarahan yang tidak diselesaikan. Mulanya Kain menjadi iri karena persembahan Habel diterima Tuhan, sementara persembahannya tidak. Setelah iri dia jadi panas hati dan marah. Saat Kain marah, dia tidak sadar bahwa dosa sudah mengintip dan siap menghancurkan hidupnya.
Kita sudah terlalu sering mendengar berita seorang suami yang tega membunuh istrinya sendiri, anak membunuh orang tuanya, seseorang membunuh sahabat atau kekasihnya sendiri, dst.
Akar-akarnya adalah kemarahan yang tidak terselesaikan. Saat amarah kita mudah terpancing, ingatlah bahwa hal itu mirip seperti kepiting yang sedang dituntun ke panci pembantaian.
Jangan sampai kemarahan menuntun kita kepada dosa-dosa berikutnya. Semoga pelajaran kepiting ini menjadi pengingat bagi kita, khususnya ketika kita sedang dikuasai kemarahan.
Kata-kata Bijak : Jangan biarkan kemarahan menuntun kita kepada dosa-dosa berikutnya.
Sumber : Renungan Harian Spirit.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar