"Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9).
Suatu kali saya mengantarkan putri saya ke tempat les bersama adiknya. Tiba-tiba si kecil bilang bahwa ia ingin kencing. Karena sudah mengenal tempat itu dengan baik saya menyuruhnya untuk pergi sendiri. Dua orang ibu yang melihatnya langsung berkata,
"Dia bisa sendiri?"
Tentu saja saya menjawab dengan yakin, "Bisa."
Sejak anak-anak berumur 1,5 tahun, saya sudah melatih mereka untuk mandiri, menyiapkan jaket dan topi jika akan pergi naik motor, mengisi botol minum sendiri, pakai kaos kaki dan sepatu, membereskan mainan, dan beberapa tanggung jawab lainnya.
Seorang ibu yang mendengar hal itu langsung berkata,
"Dasar, ibu gila. Anak masih kecil kok sudah disuruh-suruh kayak gitu."
Dari beberapa orang dekat pun saya digambarkan sebagai sosok ibu yang tegas dan punya standar yang terlalu tinggi. Benarkah? Mungkin juga iya.
Tapi benarkah saya gila, padahal terbukti mereka dapat melakukannya? Saya adalah orang yang paling mengenal kedua anak saya dan paling tahu seberapa kekuatan dan kemampuan mereka.
Apakah mereka berpura-pura tidak mampu atau sungguh-sungguh tidak mampu, tentu saya yang bisa melihat dan merasakannya. Bukankah hampir di seluruh waktu saya habiskan bersama mereka?
Kadang orang juga menganggap bahwa Tuhan terlalu tega memperlakukan kita sebagai anak-Nya dengan tidak adil.
Ingat kisah Ayub? Tuhan ijinkan iblis mencobainya.
Ingat Rasul Paulus? Tuhan ijinkan iblis untuk menggocohnya.
Benarkah standar Tuhan terlalu tinggi untuk kita lakukan? Ataukah kita sudah menyerah sebelum mencoba?
Ia adalah pribadi yang paling mengenal kita. Ia tahu kapan saatnya kita benar-benar tidak mampu. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa kita diberi cobaan melebihi kemampuan kita. Penyertaan-Nya akan memampukan kita menghadapi semua cobaan hidup.
Doa : Aku percaya bersama-Mu aku akan dapat menghadapi segala sesuatu. Engkaulah kekuatanku.
Sumber : Renungan Bulanan Wanita.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar