Senin, 20 September 2010

Waktu Kamu

"Salah satu tipuan terbesar iblis yang memakan banyak korban adalah menyakinkan kita bahwa masih ada waktu untuk melakukan sesuatu yang baik" (Quentin Xavier Pranata)

Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu. Sebagai balasannya, kamu menangis sepanjang malam.
Waktu kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu berjalan, sebagai balasannya kamu kabur waktu dia memanggilmu.
Waktu kamu berumur 3 tahun, dia memasak semua makananmu dengan kasih sayang. Sebagai balasannya kamu membuang piring berisi makananmu ke lantai.

Waktu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna, sebagai balasannya kamu coret-coret tembok rumah dan meja makan.
Waktu kamu berumur 5 tahun, dia membelikanmu baju-baju mahal dan indah, sebagai balasannya kamu memakainya bermain di kubangan lumpur.
Waktu kamu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah, sebagai balasannya kamu berteriak " NGGA MAU".
Waktu kamu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola, sebagai balasannya kamu melemparkan bola ke jendela tetangga.

Waktu kamu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim, sebagai balasannya kamu tumpahkan dan kotori seluruh bajumu.
Waktu kamu berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus-kursusmu. Sebagai balasannya, kamu sering membolos dan sama sekali tidak mau belajar.
Waktu kamu berumur 10 tahun, dia mengantarmu kemana saja, dari kolam renang sampai pesta ulang tahun. Sebagai balasannya kamu melompat keluar dari mobil tanpa memberi salam.

Waktu kamu berumur 11 tahun, dia mengantar kamu dan teman-temanmu ke bioskop sebagai balasannya kamu minta dia duduk di barisan lain.
Waktu kamu berumur 12 tahun, dia melarangmu melihat acara tv khusus orang dewasa, sebagai balasannya kamu tunggu sampai dia keluar dari rumah.
Waktu kamu berumur 13 tahun, dia menyarankan kamu untuk memotong rambut karena sudah waktunya, sebagai balasannya kamu bilang dia tidak ada tahu mode.

Waktu kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kemahmu selama liburan, sebagai balasannya kamu tidak pernah menelepon dia.
Waktu kamu berumur 15 tahun, dia ingin memelukmu setelah pulang kerja, sebagai balasannya, kamu kunci pintu kamarmu.
Waktu kamu berumur 16 tahun, dia mengajarimu mengemudi mobil, sebagai balasannya, kamu pakai mobilnya di setiap ada kesempatan tanpa memperdulikan kepentingannya.

Waktu kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya kamu pakai telepon non stop semalaman.
Waktu kamu berumur 18 tahun, dia menangis terharu ketika kamu lulus SMA, sebagai balasannya kamu berpesta dengan teman-temanmu sampai pagi.
Waktu kamu berumur 19 tahun, dia membiayai kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama, sebagai balasannya kamu minta untuk diturunkan jauh dari pintu gerbang supaya ngak ketahuan dan ngga malu pada teman-temanmu.

Waktu kamu berumur 20 tahun, dia bertanya dari mana saja seharian ini? Sebagai balasannya kamu menjawab ah cerewet banget sih, pengen tahu urusan orang saja.
Waktu kamu berumur 21 tahun, dia menyarankan kamu satu pekerjaan bagus untuk karier masa depanmu, sebagi balasannya kamu bilang aku ngga mau seperti kamu.
Waktu kamu berumur 22 tahun, dia memelukmu dan terharu karena kamu lulus perguruan tunggi, sebagai balasannya, kamu bertanya kapan bisa main ke luar negeri.

Waktu kamu berumu 23 tahun, dia membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu, sebagai balasannya kamu ceritakan ke temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Waktu kamu berumur 24 tahun, dia bertemu dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencana masa depanmu, sebagai balasannya kamu mengeluh "aduh gimana sih kok bertanya seperti itu."
Waktu kamu berumur 25 tahun, dia membantumu membiayai pernikahanmu, sebagai balasannya kamu pindah ke kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.

Waktu kamu berumur 30 tahun, dia memberimu nasihat bagaimana merawat bayimu, sebagai balasannya, kamu katakan sekarang zamannya sudah berbeda.
Waktu kamu berumur 40 tahun, dia meneleponmu untuk memberitahu pesta salah satu saudara dekatmu. Sebagai balasannya kamu jawab: "Aku sibuk sekali, ngak ada waktu."
Waktu kamu berumur 50 tahun, dia sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu, sebagai balasannya kamu baca tentang pengaruh negatif orangtua yang numpang dirumah anaknya.

Sehingga suatu hari, dia meninggal dengan tenang, tiba-tiba kau teringat semua yang belum pernah kau lakukan, dan itu menghantam hatimu bagai pukulan godam.

Jika orangtua mu masih ada, berikanlah kasih sayang dan perhatian lebih dari yang pernah kau berikan selama ini. Jika orang tuamu sudah tidak ada, ingatlah kasih sayang dan cinta yang telah diberikannya dengan tulus tanpa syarat. Waktu terbaik untuk membalas kasih dan menghormati mereka adalah saat mereka masih hidup, bukan pada saat mereka sudah tidak ada.

Seringkali kita disibukkan oleh pekerjaan kita tanpa memperdulikan orang yang memungkinkan kita dapat memiliki dan melakukan pekerjaan itu. Sudah saatnya kita berhenti sejenak dari rutinitas untuk mengucap syukur dan terimakasih atas orang-orang yang mengasihi kita.

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu--ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:1-3).

"Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Keluaran 20:12).

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan." (Kolose 3:20).

"Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua." (Amsal 23:22).

Tuhan Yesus memberkati :)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar