Pemimpin terkemuka suatu kelompok tertentu mudah ditemukan.
Perhatikan saja orang orang ketika berkumpul, kalau suatu persoalan harus diputuskan, siapa orang yang pandangannya paling berharga? Siapa orang yang paling diperhatikan lain lainnya ketika persoalan dibicarakan? Siapa orang yang cepat di setujui oleh orang orang lainnya? Atau yang paling penting siapa orang yang diikuti oleh lain lainnya?
Seorang pemimpin rohani atau pemimpin gereja, sebagai orang tua dalam keluarga, sebagai pemimpin dalam pekerjaan dan kelompok kelompok harus mewasdai diri terhadap kesombongan.
Ada tiga cara untuk menguji diri sendiri apakah kita telah terjatuh dalam hal kesombongan atau tidak :
1. Menguji diri sendiri saat
dianggap tidak terlalu
penting.
Bagaimana reaksi kita jika orang lain dipilih untuk menjalankan tugas yang kita harapkan / jabatan yang kita inginkan? Bagaimana jika orang lain di usulkan sementara kita di lupakan? Bagaimana jika orang lain melebihi kita dari berbagai karunia dan prestasi? Apakah kita merasa sakit hati, kecewa?
Jika kita merasa demikian, itu berarti kita tidak bisa menerima keadaan tersebut.
2. Menguji kejujuran.
Bila kita mengkritik diri sendiri, apakah kita dengan jujur mengatakan diri kita yang sebenarnya?
Bagaimana kalau kritik muncul dari orang lain, terutama dari orang yang tidak kita sukai? Apakah kita dapat menerimanya dengan suka cita? Atau, justru kita menyimpan dendam dan sakit hati?
3. Menguji diri sendiri ketika
menerima kritik.
Apakah kritik yang disampaikan kepada kita menimbulkan kebencian dan kemarahan dalam hati kita?
Dengan demikian kita segera membenarkan diri sendiri. Apakah kita akan segera membalas mengritik? Apakah kita akan menyimpan kejengkelan?
Kita harus melayani Tuhan dengan sungguh sungguh. Melayani Nya bukan sebagai kesibukan. Maksudnya kita disibukkan oleh berbagai pelayanan, tetapi hampa karena kita tidak memiliki Kristus.
Sebagai orang yang telah di pilih Allah untuk melayani Nya, mari kita memeriksakan diri kita masing masing. Sudahkah kita memiliki Yesus yang kita layani? Ataukah kita sekedar disibukkan dengan pelayanan kita?
Mari kita menjadi patner Kristus sebagai pemimpin pemimpin.
Tuhan Yesus memberkati.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar