Sabtu, 21 Agustus 2010

Surat Seorang Sahabat

Suatu malam, ada seorang pemuda yang bermimpi. Dalam mimpinya itu dia mendapat surat dari sahabatnya yang berada di neraka. Lalu dengan ketakutan dia mulai membuka dan membaca surat tersebut.

"Halo sobat. Aku sekarang sedang berada di neraka. Panas apinya disini berkali lipat lebih panas dari yang ada di bumi dan setan-setan disini jauh lebih menyeramkan. Sengaja aku menulis surat ini kepadamu karena keberadaanku di sini adalah sepenuhnya kesalahanmu. Karena saat kau tahu kebenaran tentang Tuhan Yesus adalah Juruselamat, kenapa kau tidak memberitahuku? Kau diam tanpa memberitahuku kebenaran tentang adanya lautan api neraka ini (Wahyu 20:14-15), kau tidak memberitahuku kebenaran bahwa upah dosa adalah maut (Roma 6:23).

Padahal kita dulu sering belajar bersama-sama. Kita juga sering berpergian bersama. Apa ini yang dinamakan sahabat? Apakah seorang sahabat rela membiarkan sahabatnya disiksa di api neraka oleh setan-setan yang mengerikan untuk selamanya? Aku kecewa sekali pernah punya sahabat sepertimu."

Lalu pemuda ini pun bangun. Dia menangis semalaman itu. Lalu dia berdoa dan berjanji kepada Tuhan bahwa besok pagi dia akan pergi ke rumah sahabatnya itu dan bercerita tentang Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, tentang upah dosa itu adalah maut, dan tentang neraka.

Besok paginya, pemuda ini pun segera pergi ke rumah sahabatnya. Di depan rumah, pemuda ini dibukakan pintu oleh seorang pria yang merupakan ayah dari sahabatnya itu. Dengan raut wajah yang sedih, ayahnya berkata, "Bukankah kamu sudah tahu bahwa anak saya kecelakaan 3 hari yang lalu? Apa tidak ada yang memberi kabar ini kepadamu?" Sang pemuda tersebut terlambat bercerita tentang Tuhan Yesus yang adalah satu-satunya Juruselamat kepada sahabatnya.

Mungkin saat ini kita punya sahabat yang erat dengan kita. Kita sering berpergian bersama, kita sering bercerita banyak hal pada sabahat kita. Tetapi sahabat kita belum tahu kebenaran tentang Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat, satu-satunya jalan, kebenaran dan hidup (Yohanes 14:6). Sahabat kita belum tahu tentang kebenaran adanya api neraka, bahwa upah dosa adalah maut.

Maukah kita menjadi saksi dan menceritakan tentang kebenaran Tuhan Yesus Kristus pada sahabat dan pada setiap orang yang kita temui? Maukah kita menyaksikan kebenaran kepada mereka? Sebelum terlambat waktunya. Sebelum kita bermimpi mendapat surat dari seorang sahabat kita dari neraka.

Tuhan Yesus memberkati.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar