Nina sedang asyik bercerita, tepatnya mengeluh. Libur semester ini tepat di bulan puasa. Sebagai seorang karyawan sekaligus mahasiswa, Nina sudah sangat kurang untuk menikmati hari liburnya. Dikarenakan jadwal kuliah diambil hari Sabtu dan Minggu. Dan dikarenakan sebagian besar temannya memeluk keyakinan sebagai seorang muslim, praktis, tidak ada baginya untuk menghabiskan libur semester berkumpul bersama teman-temannya. Yang bisa direncanakan hanya menikmati liburannya sendiri.
"DL" sahut Tia, menimpali keluhan Nina. DL ini berarti "Derita Loe". Pertama kali mendengar kalimat ini, rasanya seperti jatuh dari pohon pete. Agak sakit dan kemudian berlalu. Kata "DL" seolah olah menyiratkan ketidakpedulian kita terhadap nasib seseorang dan cenderung lepas tangan akan kesulitan orang lain. Walaupun kata kata ini sering digunakan untuk bercanda, tapi tetap saja menyentil hati nurani.
Tak jarang juga, DL ini membuat seseorang sadar untuk tidak mengeluh tentang masalahnya. Dan dengan kata DL ini, orang jadi berpikir, bahwa masalahnya tidaklah terlalu berat dibandingkan masalah orang lain.
Tapi yang membuat sedikit kesal bahwa penggunaan kata DL ini menjadi latah diucapkan untuk menanggapi cerita yang berbau curhatan atau keluh kesah sesesorang. Yang sebenarnya, tidak pas diucapkan saat orang tersebut benar-benar sedang membutuhkan perhatian dan dukungan.
Apapun itu, sebagai umat kesayangan Allah yang penuh kasih, marilah kita mengurangi kelatahan kita akan kata DL ini. Semoga kita selalu senang mendengarkan dan memperhatikan daripada berbicara dan menghakimi.
Semoga tidak ada yang berkata kepada kita "Derita Loe" karena tidak punya Kasih.
Tuhan Memberkati
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Senin, 02 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar