Jumat, 20 Agustus 2010

Segala Sesuatu Terjadi Atas Seijin Tuhan

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28).

Dibalik awan yang paling kelabu sekalipun, pasti ada matahari yang bersinar terang. Dengan melihat halo di sekeliling awan, kita seharusnya percaya bahwa Tuhan ada dalam setiap suka duka hidup kita (Xavier Quentin Pranata).

Alkisah di sebuah kerajaan, sang raja memiliki kegemaran berburu. Suatu hari, ditemani penasihat dan pengawalnya, raja pergi berburu ke hutan. Karena kurang hati-hati, terjadilah kecelakaan. Jari kelingking raja terpotong oleh pisau yang sangat tajam. Raja bersedih dan meminta pendapat dari penasihatnya. Sang penasihat mencoba menghibur dengan kata-kata manis, tetapi raja tetap sedih.

Karena tidak tahu lagi apa yang mesti diucapkan untuk menghibur raja, akhirnya penasihat itu berkata, baginda apa pun yang terjadi patut disyukuri. Mendengar ucapan penasihatnya, sang raja langsung marah besar. "Kurang ajar! Kena musibah bukan dihibur, tapi malah disuruh bersyukur!" Lalu raja memerintahkan pengawalnya untuk menghukum penasihat tadi dengan hukuman tiga tahun penjara.

Hari terus berganti. Hilangnya jari kelingking ternyata tidak membuat raja menghentikan hobinya berburu. Suatu hari, raja bersama penasihatnya yang baru dan rombongan, berburu ke hutan yang jauh dari istana. Tidak terduga, saat berada di tengah hutan, raja dan penasihatnya tersesat dan terpisah dari rombongan.

Tiba-tiba mereka dihadang oleh orang primitif, lalu ditangkap dan diarak untuk dijadikan korban persembahan kepada para dewa. Sebelum dijadikan persembahan kepada para dewa, raja dan penasihatnya dimandikan. Saat giliran raja dimandikan, ketahuan kalau salah satu jari kelingkingnya terpotong. Mereka menganggap tubuh raja cacat sehingga tidak layak untuk dijadikan persembahan kepada para dewa.

Akhirnya, raja ditendang dan dibebaskan begitu saja oleh orang-orang primitif itu. Penasihat barulah yang dijadikan persembahan kepada para dewa.
Dengan susah payah, akhirnya raja berhasil keluar dari hutan dan kembali ke istana. Setibanya istana, raja langsung memerintahkan supaya penasihat yang lamanya dibebaskan dari penjara.

"Penasihatku, aku berterimakasih kepadamu, nasihatmu ternyata benar, apapun yang terjadi kita patut bersyukur. Karena jari kelingkingku yang terpotong waktu itu, hari ini aku bisa pulang dengan selamat ". Kemudian raja menceritakan kisah perburuannya, waktu itu secara lengkap.

Setelah mendengar cerita sang raja, buru-buru si penasihat berlutut, sambil berkata "Terimakasih baginda, saya juga bersyukur baginda telah memenjarakan saya waktu itu, karena jika tidak, mungkin sekarang ini, saya yang menjadi korban untuk dipersembahkan kepada dewa oleh orang-orang primitif tersebut.

Pernahkah Anda melihat sulaman atau strimin? Coba balik sulaman yang indah itu. Anda akan menemukan benang yang simpang siur tidak karuan. Hidup seringkali juga demikian. Dibalik sesuatu yang kelabu sering tampak pelangi yang indah. Dibalik setiap permasalahan yang Tuhan ijinkan terjadi di dalam kehidupan kita, ada rencana indah yang Tuhan sudah sediakan.

Nikmati dan syukuri setiap ujian yang sudah Tuhan ijinkan datang di dalam kehidupan kita. Karena Tuhan memberikan yang terbaik yang sesuai pada waktu-Nya.

Tuhan Yesus memberkati :)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar