Sabtu, 28 Agustus 2010

Pintu

PINTU adalah sesuatu atau bentuk yang menghubungkan dua situasi yang berbeda, secara mekanik bisa terbuka atau tertutup, yang menghubungkan berada di sisi luar (outside) dengan sisi dalam (inside).
Pintu bisa ada di pagar, di rumah, kemah, lemari, mobil, dll.
Entah sejak kapan orang mulai berpikir membuat pintu.
Atau pertanyaan lain yang lebih tajam, mengapa harus ada pintu? Toh orang bisa melompati pagar atau menerobos jendela? Memang ada bangunan-bangunan tertentu yang tidak mempunyai pintu, misalnya rumah gadang atau pendopo.
 
Tetapi untuk melindungi tempat-tempat tertentu, di mana disimpan sesuatu yang bernilai, orang selalu membuatkan pintu.

Sekalipun pintu itu kecil, terbuat dari apapun, sangat berguna untuk membatasi antara inside dan ouside, antara yang aman dan yang tidak aman, antara yang terbuka dan tertutup.

Sejauh saya tahu, dibandingkan dahulu, pintu jaman dengan sekarang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.

Pintu jaman sekarang berfungsi mengamankan sesuatu atau seseorang, ada kunci yang bisa dibuka baik dari dalam maupun dari luar.

Pintu jaman dahulu, lebih bersifat simbolis -untuk keluar masuk-dan anehnya hanya bisa dibuka dari dalam!
Slot atau palang pengait hanya dipasang di bagian sisi dalam. Jadi kalau pintu sudah tertutup dan ada orang akan masuk, harus mengetok pintu terlebih dahulu, agar orang yang di dalam membukakan pintu.

Surga, oleh agama-agama besar, juga sering digambarkan mempunyai pintu.
Dan pintu itu juga hanya bisa dibuka dari dalam.
Sering juga digambarkan ada penjaganya, entah itu malaikat atau seorang Suci.

Semua penganut agama merindukan bisa mendatangi pintu sorga itu, mengharap-harap dibukakan pintu sorga.
Seperti nyanyian Armand Maulana, dari Band Gigi:
"pintu sorga/pintu sorga/ di mana engkau berada/
bagaimana caranya/ kita memasukinya/ pintu sorga/pintu sorga/ betapa rindunya kami/menemukan jalanmu/susah payah selalu."/

Para penulis Kitab Suci juga sering menggunakan gambaran pintu untuk memasuki Surga, di mana orang bisa mendapatkan keselamatan. Menurut injil Lukas, pintu keselamatan yaitu Pintu surga yang digambarkannya adalah sempit dan sesak, orang harus berusaha dan berjuang keras agar bisa masuk ke situ.

Kata Yesus:
"Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu!"
(Luk 13:24)
Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
Faktanya, banyak pintu ditawarkan di dunia ini, tetapi bukan pintu keselamatan. Melainkan pintu kebinasaan.
Konon pintu kebinasaan/neraka lebih banyak dan terbuka lebar-lebar, sehingga orang tidak usah bersusah payah memasukinya.

Pintu keselamatan hanya ada satu.
Itulah yang disebut jalan lurus.
Banyak orang masih berjuang mencari-carinya, namun setiap pengikut Kristus telah ditunjukkan jalan itu.
"Akulah pintu, barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat..." (Yoh 10:9).
Dan pintu keselamatan itu telah terbuka, ketika Yesus telah mengalahkan maut.
Orang yang ingin selamat harus melalui Yesus, Masuk melalui Yesus, artinya orang harus membuka hati akan kedatangan Yesus Kristus, yang selalu mengetuk-ketuk pintu hati kita setiap saat.
Membuka hati hanya bisa dilakukan dari dalam lubuk yang paling dalam.

Masuk melalui Yesus berarti mengikuti jalan salib Tuhan, yang pasti tidak mudah bagi setiap orang.
Maka Yesus perlu mengingatkan "Berjuanglah...!"
Pepatah Latin mengatakan: Aspera ad virtutem est via, jalan ke arah kebajikan itu berat.
Semua menuntut perjuangan dan pengorbanan diri.
Salib Kristus menjadi tanda pergulatan manusia, sekaligus kalau ingin mengikuti Dia.

Yesus, sebagai Kepala Gereja, telah membuka pintu keselamatan itu kepada semua orang dan bangsa.
Namun Ia tetap memberikan kebebasan, dan menawarkan kita memilih melalui pintu masuk yang lebar atau yang sempit.

Setiap orang yang hatinya terbuka untuk mengembangkan rahmat Allah dalam perjuangan di tengah dunia ini akan menikmati Kebahagiaan Abadi.
Pintu Surga terbuka bagi hati yang terbuka.
Tuhan memberkati

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar