Jumat, 23 Juli 2010

Lima Bahasa Cinta

Bagaimana menunjukkan kasih? Secara praktis Gary Chapman dalam bukunya "Mengenal Bahasa Cinta" menulis lima macam bahasa cinta.

Pertama, setiap pasangan dapat menunjukkan kasih kepada pasangan melalui ucapan dan perkataan. Kata-kata yang membangun, dapat membuat suami atau istri dihargai dan dicintai.

Kedua, melalui memberi hadiah. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang tidak suka hadiah.

Ketiga, melalui tindakan cinta. Ujian cinta yang sesungguhnya datang bukan saat Anda suka atau senang melakukannya tetapi saat Anda tidak suka melakukannya. Tindakan cinta berarti kita mengasihi dengan pengorbanan dan pengabdian. Itu sangat berharga bagi pasangan dan Tuhan.

Keempat, menyediakan waktu-waktu yang berharga. Kita harus sediakan waktu khusus untuk menjalin komunikasi, kedekatan dan keintiman dengan pasangan kita.

Kelima, sentuhan fisik. Tuhan menciptakan kulit untuk merasakan sentuhan dan disayang. Sentuhan membuat kita hidup.

Ada sebuah penelitian tentang arti sebuah sentuhan bagi kehidupan. Ada dua anak monyet yang diperlakukan berbeda. Yang satu sengaja dipisahkan dan seorang pun tidak diperbolehkan menjamahnya. Sedangkan yang lain boleh dijamah, tetapi oleh ibunya sendiri. Hasilnya, yang tak tersentuh mati kesepian, dan yang menerima sentuhan bertahan hidup.

Terakhir, kalimat "They've really doing themselves a favor since they're already "one" in marriage" berarti bahwa melakukan semua di atas sebenarnya adalah untuk kebaikan diri kita sendiri.

Sebab suami istri dipersatukan, maka kebahagiaan yang satu akan menjadi milik yang lain juga. Demikian juga kesuksesan yang satu adalah kesuksesan yang lain. Romantisme bukan jawaban segalanya. Tapi bukan berarti membiarkan pernikahan hambar.

Sumber: Artikel Warta Gereja 2008.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar