Sabtu, 03 Juli 2010

Iman Yang Tidak Luntur

Yosua 24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"

Ayat diatas adalah pesan-pesan Yosua kepada umat Israel menjelang akhir hidupnya. Dengan tegas Yosua mengingatkan dan menantang umat Israel untuk memilih beribadah kepada siapa. Apakah kepada Allah atau kepada allah lain. Namun di tengah tantangannya Yosua memberikan jalan keluar dengan memberi teladan bahwa Ia memilih Allah Elohim, yaitu Allah yang telah melepaskan mereka dari perbudakan Mesir.

Sungguh luar biasa iman Yosua, waktu tidak dapat melunturkan imannya kepada Tuhan. Ia sudah mengenal Tuhan sejak dia masih muda. Kala itu ia menjadi abdi Musa yang melayani keperluan Musa. Sampai Ia tua dan sampai akhir hayatnya ia tetap memilih beribadah kepada Tuhan. Kenapa Yosua mempunyai iman yang teguh dan tidak luntur oleh waktu? Itu karena dia tetap mengingat segala kebaikan dan pertolongan Tuhan. Semua kebaikan Tuhan masih dengan jelas membekas dalam ingatannya walaupun itu telah terjadi puluhan tahun yang lalu. Yosua masih bisa menceritakan satu persatu perbuatan tangan Tuhan yang luar biasa ketika membawa Israel keluar dari Mesir. Itu dapat kita baca pada Yosua 23:1-16.

Oleh sebab itu betapa pentingnya bagi kita untuk mengingat segala kebaikan Tuhan. Mengapa ada orang yang gampang sekali meninggalkan Tuhan? Itu karena mereka melupakan atau bahkan tidak pernah sama sekali mengingat akan kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Dia merasa apa yang di perolehnya saat ini adalah karena usaha dan kekuatannya.

Daud adalah pribadi yang juga tidak melupakan segala kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Ketika masa tuanya dia juga masih mengingat semua kebaikan Tuhan yang pernah dia rasakan. Itu dapat kita lihat pada ayat dibawah:

I Raja-raja 1:29 Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan,

Kalimat diatas di ucapkan oleh Daud ketika dia akan melantik Salomo menjadi raja. Itulah sebabnya pesan pertama Daud kepada Salomo sebelum dia meninggal adalah agar tetap menjaga kesetiaan kepada Tuhan. Itu dapat kita baca pada 1 Raja-raja 2:3. Itu pula yang membedakan Daud dengan Saul bahkan dengan Salomo anaknya sendiri. Daud mengingat segala kebaikan Tuhan, bukan hanya mengingat, bahkan Daud menuliskannya dalam kitab Mazmur. Segala kebaikan Tuhan dia ungkapkan dalam puji-pujian dan pengagungan kepada Tuhan sementara Saul dan Salomo tidak demikian. Mereka hanya sibuk dengan urusan kerajaan, oleh sebab itu pada masa tuanya iman mereka menjadi luntur. Saul jatuh dalam dosa pertenungan, Salomo jatuh dalam dosa penyembahan berhala.

Saat ini ada banyak orang Kristen yang meninggalkan kepercayaannya. Demi sesuap nasi, demi karir dan jabatan mereka lebih memilih menyembah kepada allah lain dari pada kepada Tuhan Yesus. Mereka lebih percaya kepada dukun-dukun dan ramalan-ramalam dari pada percaya dan menyerahkan hidup kepada Tuhan. Mereka lebih melayani dunia ini dari pada melayani Tuhan. Mengapa demikian? Itu karena mereka tidak pernah mengingat segala kebaikan Tuhan. Mereka lupa bahwa Tuhan telah membeli kita dari Maut dengan Darah-Nya yang kudus. Mereka lupa bahwa Tuhan Yesus telah mati bagi kita.

I Petrus 1:18-19 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Oleh sebab itu untuk menghindarkan kita dari kelunturan iman maka kita harus senantiasa mengingat segala kebaikan Tuhan dan senantiasa mengucap syukur atas kebaikan yang kita terima. Kita harus mengingat bahwa tubuh Tuhan telah di cambuk karena kita, tangan Tuhan telah di paku karena kita, kepala Tuhan telah di beri mahkota duri karena kita, lambung Tuhan telah di tikam karena kita dan yang terakhir, kita harus ingat bahwa Tuhan telah menyerahkan nyawanya kepada kita.

Sumber : renungan kristen

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar