Tuhan Yesus berkata bahwa hidup manusia dapat diumpamakan sebagai orang yang sedang melakukan sebuah perjalanan.
Dalam sebuah perjalanan maka yang paling penting adalah jalan itu sendiri. Kalau tidak ada jalan, maka perjalanan sama sekali tidak akan ada.
Dengan dasar Firman itulah, kita melihat tahun 2010 yang harus kita lalui ini sebagai sebuah perjalanan yang mau tidak mau harus kita tempuh. Dalam hal ini Tuhan Yesus memberikan suatu pelajaran yang sangat penting dalam Injil Matius 7 : 13 – 14 sebagai berikut:
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.
Dari kata-kata Tuhan Yesus itu kita tahu bahwa di dalam hidup manusia di dunia ini hanya ada dua jalan saja yang bisa ditempuh. Tidak ada jalan ketiga atau keempat. Ya, hanya dua pintu dan dua jalan saja tidak ada yang lain.
Pintu yang pertama disebut pintu yang lebar dan pintu yang kedua disebut oleh Yesus pintu yang sesak. Sedangkan jalan yang pertama disebut Yesus jalan yang luas dan jalan yang kedua disebut jalan yang sempit.
Kita semua di tahun 2010 ini sedang berjalan di salah satu jalan yang disebutkan oleh Yesus tadi. Kalau tidak sedang berjalan di jalan yang sempit, tentulah anda sedang berjalan di jalan yang luas.
DUA MACAM PINTU
PINTU LEBAR
Tidak usah repot-repot mencarinya sebab pintu lebar ini sudah lama sekali ada dalam pikiran tiap manusia berdosa. Pintu lebar ini ada di mana-mana: di kota, di desa, di sudut gunung, ya ada di mana-mana.
Ini adalah pintu yang membawa manusia kepada hidup menuruti hawa nafsu, dosa dan kedagingan. Tak perlu ada pertobatan dan lahir baru untuk masuk pintu lebar ini.
PINTU SESAK
Dalam Yohanes 10 : 9, Tuhan Yesus berkata – Akulah pintu. Pintu Yesus adalah pintu sesak.
Mengapa disebut sesak? Sebab ini adalah pintu pertobatan. Tanpa pertobatan dan lahir baru secara pribadi, tak seorangpun dapat masuk melalui pintu ini. Tak bisa bonceng orang tua atau siapapun juga. Harus masuk satu persatu melalui pintu sesak ini.
DUA MACAM JALAN
JALAN LUAS
Sinar lampu yang menerangi jalan luas ini adalah – hawa nafsu.
Falsafah yang diikutinya ialah: Apa yang kau rasa enak, lakukanlah itu.
JALAN SEMPIT
Sinar lampu yang menerangi jalan sempit ini adalah – terang Firman Tuhan. FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mazmur 119 : 105). Bukan apa yang enak yang harus dilakukan, tetapi apa yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan, itulah yang harus dikerjakan.
JALAN LUAS
Jalan ini sangat ramai dipenuhi banyak orang. Jalan ini teramat sangat populer di mata banyak orang dari segala bangsa dan bahasa.
Pokoknya, semua lapisan golongan masyarakat dapat kita lihat berada di jalan yang luas itu. Mereka nampaknya begitu gembira, tertawa-tawa dan bersantai seolah tanpa beban, mengumbar hawa nafsunya dengan sesuka hatinya.
JALAN SEMPIT
Jalan ini sepi.
Tidak terlalu banyak orang berada di jalan ini. Mayoritas memang tidak ada di jalan ini, tetapi ingat: mayoritas belum tentu benar! Mengapa sepi? Sebab pintu masuk ke jalan sempit adalah: Pertobatan, sehingga orang yang berada di jalan sempit ini harus mau:
- Menyangkal diri dan memikul salib tiap-tiap hari. Artinya tiap-tiap hari mau mengambil keputusan untuk berkata "tidak" kepada dosa dan "ya" kepada kehendak Kristus
- Membayar harga sebagai murid Kristus yang sejati
- Hidup bukan berdasar penglihatan, tetapi berdasarkan iman
- Hidup dalam kekudusan dan kebenaran Firman Tuhan
- Pandangan matanya menuju kepada kekekalan.
Jalan sempit ini sepi, artinya memang tidak banyak orang yang berada pada jalan ini, namun bagi Tuhan Yesus hal ini sama sekali tidak merupakan masalah, sebab memang Ia tidak terkesan dengan jumlah. Yesus terkesan melihat hidup yang berakar ke bawah dan berbuah ke atas!
JALAN LUAS
Tuhan Yesus tegaskan jalan luas yang nampaknya begitu enak dan memukau ini akan berakhir pada api neraka. Di Sorga ada Kitab Kehidupan – yang memuat nama-nama orang yang boleh masuk Sorga.
Wahyu 20 : 11 – 15 menceritakan tentang penghakiman Takhta Putih Besar dimana Kristus menjadi Hakim Agung dan pada saat itulah tak seorangpun dapat luput dari pengadilan Tuhan. Mereka yang namanya tidak tercantum dalam Kitab Kehidupan, dilempar masuk ke dalam api penghukuman kekal.
JALAN SEMPIT
Jalan sempit yang penuh dengan penyangkalan diri ini berakhir pada kemuliaan kekal di Sorga yang mulia. Nama orang-orang di jalan sempit ini tercantum dalam Kitab Kehidupan dan mereka diizinkan menikmati masa kekal bersama dengan Kristus di Sorga yang mulia.
PILIHAN ADA PADA TANGAN KITA
Tuhan Yesus sangat ingin kita semua masuk melalui pintu yang sesak dan berjalan pada jalan yang sempit. Tetapi Ia sama sekali tidak mau memaksa diri kita. Kita semua adalah manusia yang diberi kebebasan untuk memilih.
Apabila dengan suka rela seseorang memilih jalan yang luas, maka akibat dari semua itu sepenuhnya menjadi tanggungannya pribadi.
Namun melalui Renungan ini, kita dihimbau untuk menjalani hidup di tahun 2010 dengan berjalan di jalan yang sempit yang akan berakhir pada sorga yang mulia.
Ambillah putusan sekarang, jangaan ditunda-tunda lagi
Tuhan Memberkati
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar