Kamis, 11 Februari 2010

Bukan Timbangan

Ayat Bacaan : Yesaya 1:10-20.

"Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya." (Amsal 5:21).

Membeli telur membutuhkan cukup kesabaran buat saya. Kalau hanya satu-dua kali menyesuaikan timbangan agar pas tidak jadi soal. Tapi kalau sudah lebih dari tiga kali bolak-balik menukar telur agar pas timbangannya, saya pasti akan bilang,

"Sudah, itu saja ngga apa-apa. Saya harus nambah uang berapa?"

Buat saya yang terbiasa praktis lebih baik menambah uang daripada sibuk mengepaskan timbangan.

Banyak anak Tuhan yang punya pemikiran salah tentang hidup kekristenan. Mereka pikir hidup orang Kristen itu seperti timbangan. Kalau sudah berbuat dosa, cepat-cepat ditebus dengan banyak berbuat amal dan kebaikan agar dosanya diampuni dan tidak diperhitungkan.

Beri persembahan lebih banyak, ikut semua kegiatan keagamaan, banyak amal, dan perbuatan baik lainnya. Bukannya cepat-cepat mengakui dosa kita di hadapan Tuhan dan membereskannya, kita malah sibuk menghitung apakah perbuatan baik kita sudah cukup untuk menebus kesalahan kita.

Tuhan kita bukanlah Tuhan yang gampang menerima suap. Ia Allah yang menguji hati. Ia akan memperlakukan kita sesuai dengan kebenaran kita dan membalas kepada kita sesuai dengan kesucian tangan kita ( Mazmur 18:21 ).

Buat Tuhan semua persembahan yang kita berikan tidak ada artinya jika tidak lahir dari hati yang tulus. Terlebih lagi jika kita memberikannya hanya agar dosa-dosa kita dihapuskan.

Bagi-Nya mengakui dosa dan bertobat akan lebih baik daripada mempersembahkan korban. Jadi, hidup orang Kristen itu bukan seperti timbangan, kan?

Doa : Tuhan, ajar aku hidup dengan hati yang tulus dan dengan rendah hati mengakui semua dosaku di hadapan-Mu.

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar