Selasa, 04 Januari 2011

Sekiranya Kristus Tidak Datang

Beberapa tahun yang lalu sebuah kartu Natal dibuat dengan judul "Sekiranya Kristus Tidak Datang". Judul ini terinspirasi dari perkataan Yesus dalam Yohanes 15:22, "Sekiranya Aku tidak datang.." Kartu tersebut menggambarkan seorang pendeta yang tertidur sejenak, saat dia merenung di pagi hari menjelang Natal dan dia bermimpi mengenai keadaan dunia ini bila Tuhan Yesus tidak pernah datang.

Di dalam mimpinya, pendeta itu melihat dirinya sedang memeriksa rumahnya, namun dia tidak menemukan kaus-kaus kaki kecil yang digantung di sudut perapian. Dia juga tidak menemukan lonceng Natal ataupun rangkaian bunga, dan tidak ada Kristus yang memberikan kedamaian, sukacita dan keselamatan. Lalu dia pergi ke luar rumah dan menyusuri jalan-jalan umum, tetapi dia tidak menemukan satu pun gereja yang menaranya menjulang ke langit. Akhirnya dia kembali pulang ke rumahnya dan duduk di ruang perpustakaan, namun setiap buku yang mengulas tentang Juruselamat hilang dari tempatnya.

Tiba-tiba bel pintu berdering dan seorang ibu pembawa pesan meminta dia untuk mengunjungi seorang ibu miskin yang sangat sakit. Ibu itu segera bergegas pergi dengan menggendong seorang anak yang sedang menangis. Sesampainya di rumah ibu tersebut, pendeta itu segera duduk dan berkata, " Saya memiliki sesuatu di sini yang dapat menghibur Anda." Dia membuka Alkitabnya untuk mencari satu janji Tuhan yang cukup dia hafal, tetapi kitab Maleakhi adalah kitab terakhir yang dia jumpai dalam Alkitabnya. Tidak ada Injil dan tidak ada penggenapan akan pengharapan dan keselamatan, dan dia hanya dapat menundukkan kepala dan menangis bersama dengan wanita itu dengan kepedihan yang mendalam.

Dua hari berikutnya dia berdiri di samping peti jenazah wanita itu dan memimpin upacara pemakaman, tetapi tidak ada berita penghiburan, tidak ada Firman Tuhan mengenai kebangkitan, tidak ada pintu Sorga yang terbuka, yang ada hanya "Dari debu kembali menjadi debu, dari abu kembali ke abu" dan upacara perpisahan kekal. Pendeta ini akhirnya menyadari bahwa "DIA tidak datang", dan mendadak dia berurai air mata dan menangis tersedu-sedu di dalam mimpi yang menyedihkan itu.

Tiba-tiba dia terbangun, dan mendengar paduan suara gereja menyanyikan pujian "Mari kita bersukacita.. Sebab DIA telah datang." Sesungguhnya Tuhan Yesus telah datang! (Lukas 2:10-11). Kiranya hati kita terbeban untuk melayani orang-orang yang tinggal di dalam "kegelapan dunia", karena mereka belum pernah merasakan anugerah Natal dalam hidupnya.

(Mrs. Chas E. Cowman, Streams in The Desert)

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar