Rabu, 05 Januari 2011

Naik Level

Beberapa hari yang lalu, saya sedang bermain game dengan anak saya Dave. Saat itu saya memilih tingkat permainan "medium", satu tingkat di atas "easy".
Ketika kami menemukan jalan buntu di permainan tersebut, tiba-tiba Dave berkata: "Ya udah ma, gak bisa. Turun level aja kan beres, mudah." Lalu jawab saya: "Ya dicoba, jangan putus asa! Udah naik level kok mau turun lagi. Dave mau kalo disuruh turun lagi ke kelas satu? Kan enak pelajarannya gampang-gampang, tapi gak lulus-lulus di SD terus!"

Saat itu juga saya seperti menampar diri sendiri. Tanpa disadari, sebenarnya saya sering berada di posisi yang sama seperti Dave. Ketika saya menghadapi masalah hidup yang sulit, saya merasa tidak mampu dan tidak sanggup lagi untuk melanjutkan "permainan". Saat-saat seperti itu, sebenarnya, Tuhan sedang membawa saya ke tingkat level "permainan" yang lebih tinggi lagi. Supaya pada akhirnya ketika "permainannya" selesai, saya dapat menyelesaikan dengan baik dan muncul tulisan "YOU WON!".

Berapa banyak dari kita, ketika menghadapi masalah keuangan, sakit penyakit, hubungan dengan keluarga, suami, pekerjaan, merasa tidak mampu dan berkata kepada Tuhan, "Sudahlah Tuhan sampai berapa lama aku harus mengalami semua ini, terus menerus masalah berulang dan tidak ada selesainya. Tidak ada jalan keluar, tidak ada yang menolongku, tidak ada yang memperdulikan aku. Teman, sahabat, keluarga tidak ada yang peduli dengan keadaanku. Rasanya sudah tidak sanggup lagi".

Beberapa hari yang lalu bahkan saya menerima kabar, seorang teman yang saya kenal aktif pelayanan di gereja memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Namun kasih karunia Tuhan masih ada buat dia, sehingga dia dapat diselamatkan.

Bagi orang percaya tidak ada perkara yang kebetulan, semua terjadi atas seijiin Tuhan. Bahkan ketika kita melihat tidak ada jalan keluar sebenarnya Dia sudah menyediakan jalan di depan kita. Dia berjanji setiap masalah ADA JALAN KELUAR (I KOR 10:13).

Yang kita perlukan hanya sikap hati yang benar ketika kita melewati semua kesukaran ini. Sikap hati kita pada Tuhan, percayalah bahwa Dia adalah Bapa yang baik. Jangan sampai kita bersungut-sungut menyalahkan Tuhan. Pada akhirnya ketika kita melewati semua kesulitan yang ada, kita menjadi malu karena kita terlanjur menyalahkan Tuhan. Dia Bapa yang sempurna, tidak ada satupun rancangan-Nya yang gagal, kalau kita menyerahkan hati kita untuk diproses dan dibentuk.

Sikap hati kita terhadap sesama juga menentukan. Janganlah kita mengijinkan akar pahit, kecewa, benci, iri hati, tinggal dalam hati kita karena semua itu akan membuat kita semakin pahit, tawar hati dan merusak semua hubungan yang ada. Saya pun sampai hari ini masih belajar banyak, dan sedang menantikan janji Tuhan digenapi dalam hidup saya. Bila melihat ke belakang, saya dapat melihat bagaimana Tuhan memelihara, mengatur hidup saya sehingga sampai hari ini saya tidak pernah kekurangan. Penyertaan dan pemeliharaan-Nya sempurna sekalipun di tengah kesukaran hidup yang saya jalani.

Jangan pernah menyerah, sesulit apapun keadaan kita. Tetap berdiri teguh, mengandalkan Tuhan! Percayalah Tuhan Yesus tidak pernah meninggalkan Anda dan saya karena kita adalah biji mata-Nya yang sangat berharga. TETAP BERTAHAN SAMPAI "PERMAINAN" BERAKHIR DAN KITA DAPAT BERKATA "I AM MORE THAN CONQUEROR THROUGH HIM WHO LOVED ME!"

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu JALAN KELUAR, sehingga kamu dapat menanggungnya. (I KOR 10:13).

By : Tan Lie Bing

♡ ◦°˚G☺d♡BlĪµ§§ U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar