Selasa, 19 Oktober 2010

Ayam atau Bebek

Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam. Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka mendengar suara dikejauhan,"Kwek-kwek!"

"Dengar," kata si istri, "Itu pasti suara ayam."
"Bukan, bukan. Itu suara bebek," kata suami.
"Ngga, aku yakin itu ayam," si istri bersikeras.
"Mustahil. Suara ayam itu 'kukuruyuk!', 'kwek-kwek!' itu bebek, sayang," kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal kejengkelan.
"Kwek ! Kwek!" Terdengar lagi.

"Nah itu! Itu suara bebek," kata si suami.
"Bukan, sayang.. Itu ayam! Aku yakin betul!"
Tandas si istri, sembari menghentakkan kaki.
"Dengar ya! Itu a..da..lah...be...bek, B-E-B-E-K. Bebek! Tahu?!" Si suami berkata dengan gusar.
"Tetapi itu ayam!" Masih saja si istri bersikeras.

"Itu jelas-jelas bue..bek! Kamu ini...kamu ini...!"
Terdengar lagi suara,"Kwek! Kwek!" Sebelum si suami mengatakan sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya. Si istri sudah hampir menangis, "Tetapi itu ayam.." Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya, dan akhirnya, teringat kenapa dia menikahinya. Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra, "Maafkan aku, sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok." "Terima-kasih sayang," kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.

"Kwek!kwek"! Terdengar lagi suara dihutan, mengiringi mereka berjalan bersama dalam cinta.

Maksud dari cerita ini bahwa si suami akhirnya sadar; siapa sih yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang indah itu.

Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan sepele? Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal "ayam atau bebek"?
Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan ingat apa yang menjadi prioritas kita. Pernikahan jauh lebih penting, ketimbang mencari siapa yang benar atau salah. Menjaga pernikahan dengan beralaskan standar Firman Tuhan, kasih Agape, dan atas dasar saling menghormati dan menghargai.

♡ ◦°˚G☺d♡BlĪµ§§ U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar