Minggu, 05 Juni 2011

Khawatir

Matius 6:34

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Baru tanggal 1 sudah kuatir tanggal 31…

Baru tahun baru, sudah kepikiran akhir tahun…

Baru Januari, sudah cemas akan Desember…

Baru lahir bayi, sudah gelisah memikirkan kuliahnya…

 Tipikal manusia yang penuh kecemasan, kekuatiran, kegelisahan, dan ketakutan. Tak ada salahnya berencana, namun ketika sudah begitu menghantui kepala dan bikin diri tak lagi fokus pada masa sekarang. Introspeksi diri agaknya diperlukan. Dengan melakukan hal-hal itu, hari ini jadi berlalu dengan gerutu… Seolah kehilangan mutu, padahal alunan musikal simfoni 'present moment' ini masih amatlah merdu.

Lihat teman naik motor sementara aku jalan kaki, kepingin…

Lihat teman naik mobil sementara aku naik motor, iri hati…

Lihat teman naik pesawat bisnis class sementara aku tak pernah ke luar negeri, cemburu…

Ah, gejala apa itu?

Gejala yang selalu sama di tiap waktu. Sulit bersyukur untuk apa yang dimiliki, dililit rasa iri dan cemburu terhadap apa yang dimiliki orang lain. Beberapa orang menganggap, tindakan bersyukur terkadang identik dengan kemalasan (tidak mau melakukan apa-apa, nrimo saja). Padahal, tentu saja yang diharapkan adalah terus berjuang tanpa henti… Walaupun sulit, walaupun banyak halangan menghadang… Tidak mudah putus asa. Malah terus maju dalam karya.

Sambil melakukan hal itu, biarlah sikap syukur akan apa yang dimiliki tetap dipertahankan. Ada kalanya memang baik melihat ke atas, sehingga kita tidak mudah berpuas diri dan stagnan-tak melakukan apa pun lagi. Tetapi, tak ada salahnya pula untuk sesekali melihat ke bawah, mensyukuri bahwa begitu banyak hal yang sudah kita nikmati… Sementara bagi sebagian orang lainnya, itu adalah kelimpahan. Itu adalah kemewahan.

Banyak orang yang menjerit kelaparan,

Banyak pula yang tak punya rumah kediaman,

Banyak orang tak sempat mengenyam pendidikan,

Banyak pula yang hanya punya satu baju yang menempel di badan…

Lalu mengapa aku tak bisa mensyukuri apa yang ada? Lalu mengapa harus kucemas senantiasa? Bukankah burung pipit di udara pun TUHAN pelihara? Tak perlu kutakut akan kesusahan. Karena setiap hari akan ada kesusahan sendiri-sendiri, sekaligus ada jalan keluar juga dari TUHAN. Asalkan ku tetap berusaha, bersyukur, serahkan kuatirku…

Ah, TUHAN tak sebegitu jauh seperti pikirku…

TUHAN sesungguhnya teramat dekat di hatiku…

Biarkan aku nikmati hari ini dengan senyuman,

Biarkan aku rasakan cinta dan kasih TUHAN yang penuh kelembutan,

Biarkan aku kecap betapa besarnya kebaikan,

Yang selalu sertaiku yang berasal dari-Mu, TUHAN.

♡ ◦°˚G☺d♡BlĪµ§§ U◦°˚♡


"If ever there is tomorrow when we're not together.. there is something you must always remember. you are braver than you believe, stronger than you seem, and smarter than you think. but the most important thing is, even if we're apart.. i'll always be with you." - Winnie the Pooh-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar