Nah. Marcopolo ini memiliki seorang ayah yang bernama Niccolò dan seorang paman yang bernama Maffeo. Kedua orang ini adalah orang yang sangat mencintai Tuhan dan mereka berkeliling di Asia untuk memberitakan tentang kasih Tuhan Yesus.
Dan di Asia ini mereka bertemu dengan salah seorang pemimpin terbesar Asia, Kublai Khan.
Singkat cerita, mereka menceritakan tentang kasih Tuhan Yesus kepada Kublai Khan ini dan mereka berhasil membuat 90 persen Kublai Khan untuk percaya kepada Tuhan Yesus.
Kublai Khan berkata kepada dua orang ini ( Niccolò dan Maffeo ) untuk segera pulang kembali ke negaranya dan membawa kembali 200 orang misionaris untuk pergi kepada 200 orang tangan kanan Kublai Khan yang tersebar di beberapa daerah dan menceritakan kasih Tuhan Yesus juga.
Karena besarnya pengaruh kekuatan dari pemimpin, bila 200 orang tangan kanan tersebut sudah mendengar tentang kasih Tuhan Yesus, maka mereka harus mengikuti kepercayaan yang sama yang dianut oleh pemimpin mereka ( Kublai Khan ), dan tentunya juga diikuti oleh rakyat yang ada di bawah kepemimpinan mereka.
Niccolò dan Maffeo begitu semangat ketika mereka pulang kembali. Tetapi sayangnya, mereka berdua lupa ( atau mungkin terlalu senang sehingga menunda-nunda pekerjaan ) untuk mengirim 200 misionaris kepada 200 orang tangan kanan Kublai Khan.
Mereka baru ingat setelah 30 tahun kemudian, dan mereka hanya mengirimkan 2 orang misionaris saja untuk bertemu dengan Kublai Khan ini. Ketika 2 orang misionaris suruhan ini sampai ke Kublai Khan dan menyampaikan bahwa mereka adalah utusan dari Niccolò dan Maffeo..
Tahukah Saudara apa yang dikatakan Kublai Khan? Kublai Khan menyampaikan hal ini,
"Maaf. Kami sudah memiliki agama. Kami sudah memiliki kepercayaan dan itu tidak akan kami ubah.."
Hmm.. Tragis bukan? Seandainya saat itu Niccolò dan Maffeo tidak menunda-nunda pekerjaan selama 30 tahun, mereka segera mengirim balik 200 misionaris, maka kita akan melihat sebagian besar daratan Asia dipenuhi kasih Kristus.
Apakah hari ini Saudara sedang menunda sesuatu?
Ah, nanti saja dikerjakan, toh deadline-nya masih lama. Ah, saya kerjakan dengan santai saja, toh waktu yang saya miliki masih banyak. Orang itu pasti mau menunggu dan mengerti saya, jadi yah santai dulu saja.
Saudara. Kesempatan yang sama tidak datang untuk kedua kalinya. Manfaatkan kesempatan yang datang kepada kita dengan sebaik mungkin. Minta kekuatan dari Tuhan, yang memampukan kita untuk memenuhi kesempatan yang baik yang datang kepada kita -- hanya untuk kemuliaan nama Tuhan saja. Amin.
Tuhan Yesus memberkati.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar