"Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu." (Yohanes 14:27).
Inilah ayat yang benar-benar berkuasa. Bacalah ayat itu beberapa kali, kemudian ambil waktu sekurang-kurangnya lima menit untuk merenungkan dan membiarkan ayat itu tertanam dalam hati Anda.
Pertama-tama, mari kita memperhatikan bahwa damai yang Yesus berikan adalah damai yang istimewa, bukan seperti yang diberikan dunia. Damai seperti apakah yang diberikan dunia?
Dunia memberikan perasaan damai tertentu. Damai seperti itu muncul apabila segala sesuatu dalam hidup Anda berjalan sesuai dengan keinginan Anda. Namun, apabila segala sesuatu tidak seperti yang Anda inginkan, damai duniawi tersebut segera lenyap. Roh "kecemasan" dengan cepat mengambil alih.
Damai yang Yesus berikan akan hadir pada waktu senang maupun susah, ketika Anda mengalami kelimpahan atau kekurangan. Damai-Nya bekerja di tengah-tengah badai.
Menurut perkiraan duniawi nampak sangat menyenangkan, jika segala sesuatu terjadi sesuai dengan keinginan Anda. Melalui pengalaman kita, hal seperti itu tidak terjadi dalam kehidupan nyata.
Sebagai orang percaya, saya telah mencoba bertahun-tahun menggunakan iman saya untuk menyingkirkan segala sesuatu yang tidak saya suka atau yang kurang baik. Tetapi semua itu membuat saya putus asa. Mencoba melakukan sesuatu yang tidak dapat dan tidak akan terjadi, selalu membuat frustasi.
Setelah memperoleh pengalaman dengan Allah, akhirnya saya mulai menyadari bahwa saya perlu menggunakan iman saya dengan tenang dan penuh damai melintasi badai dan pencobaan hidup.
Saya tidak boleh membiarkan iblis mencuri damai saya.
Yesus berkata dalam Yohanes 14:27, "Janganlah gelisah dan gentar hatimu." Semakin sering saya membaca ayat itu dan merenungkannya, saya menyadari bahwa saya sedang gelisah dan cemas. Saya harus menghentikannya. Yesus juga berkata dalam ayat itu, "Janganlah hatimu susah dan takut."
Yesus menegur murid-murid-Nya dalam Markus 4:40, karena kurang iman, sehingga mereka kehilangan damai di tengah-tengah badai. Yesus tidak kehilangan damai-Nya. Dia tidur di buritan perahu. Sedangkan murid-murid-Nya panik dan sangat cemas.
Bagaimana dengan Anda? Inginkah Anda berada di buritan perahu menikmati damai bersama Yesus? Jika Anda tidak mempunyai damai, Anda tidak menikmati hidup ini.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar