Minggu, 21 Agustus 2011

Gajah Terbang

Pernah melihat gajah terbang? Gajah terbang tentu hanya ada dalam cerita dongeng, cerita-cerita jenaka yang pastinya untuk anak kecil.

Namun ada sedikit pandangan yang berbeda dan mungkin akan menggelitik kita tentang gajah terbang, seorang teman saya berkata bahwa gajah tidak bisa terbang karena gajah terlalu banyak mendengar apa kata manusia.

"Buktinya ukuran telinganya yang lebar banget!", lanjut teman saya.

Teman saya membandingkan fenomena ini dengan kepak sayap lebah. Selama ratusan tahun, lebah menjadi misteri. Tak seorang pun, bahkan saintis paling kaliber mampu menjelaskan fenomena kepakan sayap lebah.

Lebah tidak memiliki telinga. Lebah hanya memiliki sepasang sayap yang kecil, namun mampu mengangkut nektar yang beratnya kadang menyamai berat tubuhnya. Bahkan menariknya, jangankan mengangkut nektar, menurut pengamatan ahli dengan hanya mengandalkan sayap sekecil itu Lebah seharusnya tidak bisa mengangkat dirinya sendiri.

Setiap manusia tentu memiliki impiannya masing-masing, semua harus berjuang untuk mencapainya. Selama proses pencapaian tersebut, kritikan atau sindiran dan diragukan oleh orang lain itu akan selalu ada. Namun orang yang bertahan dan berani berjuang serta taat sampai akhir walaupun dipandang sebelah mata oleh orang lain dan mengalami segala bentuk intimidasi baik dari orang lain maupun dari dirinya sendiri. Dia adalah orang yang hebat! Dia akan unggul sebagai juaranya.

Kritikan akan selalu ada, tapi seorang pemenang tahu kapan waktu dia membuka telinga dan kapan tidak.


"If ever there is tomorrow when we're not together.. there is something you must always remember. you are braver than you believe, stronger than you seem, and smarter than you think. but the most important thing is, even if we're apart.. i'll always be with you." - Winnie the Pooh-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar