Kamis, 10 Februari 2011

Kemajuan Rohani (For Mature Christian Only)

"Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudarasaudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku. Siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku . . . Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku."
Lukas 14:26-27,33

Setiap orang Kristen harus mengalami kemajuan rohani. Apa yang dimaksud dengan kemajuan rohani? Bagaimana baru bisa mengalami kemajuan rohani? Sebenarnya seorang Kristen harus menyatakan keadaan yang bagaimana baru dapat terbilang maju dalam rohaninya? Banyak orang Kristen telah terjebak dengan usahanya harus melakukan ini,harus melakukan itu agar "siapa tahu" ada kebaruan,siapa tahu ada perubahan. Mungkin ini adalah pertanyaan-pertanyaan ataupun konsep teman-teman selama ini. Pertanyaan ini merupakan masalah besar yang tidak mudah dijelaskan dengan sepatah atau dua patah kata saja. Kali ini, walaupun hanya secara ringkas kiranya dapat memberikan gambaran jelas kepada kita agar konsep kita tentang hal ini ada kemajuan sesuai dengan kebenaran Alkitab.

Menurut Alkitab dan pengalaman kaum saleh, kemajuan rohani tak lain adalah makin bertambahnya unsur-unsur Allah di dalam diri kita. Allah itu Roh, jika Roh Allah berdiam di dalam diri kita, maka kita sudah menjadi rohani (Rm. 8:9). Kemajuan rohani berarti unsur-unsur Allah makin bertambah di dalam kita. Misalnya pada saat Anda baru beroleh selamat, unsur Allah yang ada di dalam Anda adalah 100, kini karena rohani Anda mengalami kemajuan, unsur Allah itu bertambah menjadi 200 atau 300. Itulah kemajuan rohani.

Semula, ketika Allah menciptakan manusia, Allah bermaksud menjadikan manusia sebagai wadah-Nya. Tujuan Allah yang kekal ialah ingin menggarapkan diri-Nya ke dalam diri manusia, ingin membaurkan diri-Nya di dalam batin manusia agar Dia dapat memenuhi seluruh batin manusia. Adam dan Hawa gagal justru karena mereka tidak membiarkan Allah mencapai tujuan ini, sebaliknya mereka malah menjauhi Allah. Apakah artinya manusia menjauhi Allah? Itu tak lain ialah dalam batin manusia tidak memberi kedudukan kepada Allah. Apakah pula artinya tidak memberi kedudukan kepada Allah? Itu berarti di dalam batin manusia terdapat suatu benda atau suatu perkara yang telah menduduki manusia itu. Ketika Adam dan Hawa makan buah pohon pengetahuan baik dan jahat, yang menduduki batin mereka bukan firman Allah, melainkan kenikmatan buah itu yaitu bagaimana buah itu sedap dipandang mata dan bagaimana manusia bisa memperoleh hikmat karena buah itu. Semuanya itu telah merebut kedudukan Allah di dalam batin mereka, karena itu mereka jatuh. Saudara2ku bukankah kita dengan pengetahuan alamiah kita selalu ingin berusaha,berinovasi melakukan ini itu agar menjadi lebih rohani? Inilah konsep pohon pengetahuan (yg baik&y g jahat) yang banyak diterapkan banyak orang. Asalkan ada suatu benda, perkara, atau orang telah menduduki Anda, Anda sudah jatuh di hadapan Allah (maaf perkataan keras:)
Maka kita harus senantiasa bertanya kepada diri sendiri, bagaimana keadaan batin kita sekarang ini? Sejak Anda diselamatkan hingga sekarang, masih berapakah orang, benda, dan perkara yang menduduki diri Anda, sehingga Allah tidak mendapatkan kedudukan yang layak atas diri kita? Renungkanlah keadaan Anda. Saudara saudari yang terkasih, jika Roh Allah sedikit mencelikkan mata batin Anda, maka Anda akan nampak bahwa seluruh diri atau batin Anda telah dipenuhi oleh banyak perkara dan benda, hingga Allah tidak memiliki kedudukan.
Pernah ada seorang saudara mengatakan bahwa hati manusia itu mirip dengan sebuah koyok, yang dapat melekat pada benda apa saja. Hati kita ada kalanya melekat pada kehidupan yang enak, ada kalanya melekat pada kepentingan atau keuntungan pribadi kita. Jika kita sudah melekat pada suatu benda, maka kita tidak dapat mengasihi Allah dengan sebaik-baiknya. Kita tidak saja bisa melekat pada hal-hal yang ada pada kita, bahkan bisa melekat pada hal-hal yang tidak ada pada kita. Kita pun bisa melekat pada kesulitan-kesulitan kita, khayalan-khayalan, atau bahkan kemuliaan yang sia-sia. Tidak peduli hati kita melekat pada perkara apa, asalkan ada satu yang telah merebut kedudukan Allah di dalam batin kita, itu berarti kita telah jatuh di hadapan Allah. Yang dimaksud disini adalah kita telah banyak menggunakan suatu perkara ataupun benda ataupun manusia beserta dengan cara,metodenya menjadi tools untuk kemajuan rohani kita. Meskipun ini mungkin bisa relatif dan tidak semuanya salah,tetapi jika kita kekurangan pemahaman Alkitabiah ttg perkara kemajuan rohani maka kita akan jatuh oleh perkara benda dan manusia berta dgn metode2 itu.

Saudara saudari, tujuan Allah adalah menghendaki manusia menjadi wadah-Nya, asalkan kita diduduki oleh apa saja yang di luar Allah, sehingga Allah di dalam kita tidak mendapatkan kedudukan-Nya, itu berarti kita telah jatuh.
Mungkin ada saudara yang berkata, "Saudara anu terlalu sayang kepada anaknya dan anaknya itu telah merebut kedudukan Allah, namun anakku tidak demikian, sebab anakku itu tidak baik." Pendapat demikian ini tidak benar. Anak Anda terlalu baik, ia mungkin dan dapat merebut kedudukan Allah dalam hati Anda, tetapi anak Anda yang tidak baik pun dapat merebut kedudukan Allah. Dengan kata lain, boleh jadi karena anak Anda terlalu baik, Anda tidak mengasihi Allah; boleh jadi juga karena anak Anda terlalu tidak baik, Anda tidak dapat mengasihi Allah. Jadi, ada tidaknya sesuatu di dalam batin Anda yang telah merebut kedudukan Allah dapat dilihat dari apakah Anda mengasihi Allah atau tidak.

MENGALAMI KEMAJUAN ROHANI

Demikianlah, dengan mudah kita dapat menemukan arti dari kemajuan rohani, dan bagaimana cara atau jalan untuk mengalami kemajuan rohani tersebut.

-------------------------------------------------------------
Di sisi positif, telah kita katakan di depan bahwa kemajuan rohani berarti bertambahnya unsur Allah di dalam diri kita. Sekarang pada sisi negatif, kita mengatakan bahwa kemajuan rohani adalah terbuangnya atau tersingkirnya suatu benda atau perkara dari dalam diri kita. Dari dalam batin Anda ada sesuatu yang tersingkir atau dari diri Anda ada sesuatu yang tersingkir, itulah artinya kemajuan rohani.
---------------------------------------------------------
Misalkan ada seseorang yang diduduki oleh kebiasaan banyak bicara. Jika ia hendak mencapai kemajuan rohani, maka kebiasaannya itu harus dibuang atau disingkirkan. Ia mengalami kemajuan rohani ketika kebiasaan banyak bicaranya itu tersingkir. Kemajuan rohani ialah bertambahnya unsur Allah di dalam batin kita; sebaliknya kemajuan rohani pun berarti tersingkirnya unsur-unsur di luar Allah dari dalam batin kita. Jangan mengira, Anda sudah bisa mencapai kemajuan rohani hanya dengan mengikuti sekali KKR, dan Anda merasa mengerti akan ajaran yang Anda dengar itu. Tidak! Ditinjau dari pihak Anda, kemajuan rohani bukan bertambah melainkan berkurang. Walaupun sepuluh khotbah telah Anda terima dan telah Anda pahami tidaklah berarti Anda sudah maju dalam rohani. Kemajuan rohani adalah bertambahnya unsur Allah, dan tersingkirnya unsur-unsur yang di luar Allah. Saudara saudari, Apakah kemajuan rohani dapat Anda capai dengan menerima sekali atau dua kali khotbah? Atau setelah membaca Alkitab lalu berusaha untuk melakukan "terapi" yang mana yg mau disingkirkan dan yang mana yg harus dibuang hari ini? Tidak, tidak mungkin! Anda mendengar sebuah khotbah dan membaca Alkitab itu masuk ke dalam otak Anda, itu tidak berarti kemajuan rohani. Tetapi kalau ada sesuatu yang tersingkir dari diri Anda, itu baru berarti kemajuan rohani. Tetapi ingat ini terjadi secara organik (dari dalam) dan bukan dengan usaha.Kemajuan rohani tak lain adalah tersingkirnya unsurunsur di luar Allah dan bertambahnya unsur Allah di dalam batin kita.

Banyak orang Kristen begitu beroleh selamat segera menyingkirkan banyak kesenangan dosanya. Namun hanya menyingkirkan dosa saja tidak cukup. Untuk mencapai kemajuan rohani, kita harus menyingkirkan benda-benda, perkara-perkara yang telah merebut kedudukan Allah satu demi satu. Saudara saudari, yang kita perlukan tidak saja menjadi bersih, bahkan menjadi murni. Karena itu, jangan sampai kita diduduki oleh segala sesuatu yang di luar Allah. Pada saat "Allah bekerja di dalam kita" dan Ia menyuruh kita menyingkirkan apa-apa yang di luar Allah, itulah saat kerohanian kita berjalan maju. Kita harus kembali bertanya kepada diri sendiri, apakah ada benda-benda yang terusmenerus tersingkir dari atas diri kita? Ingatlah, jika tidak ada apa-apa yang tersingkir dari diri kita, kita tidak akan mencapai kemajuan. Jika selama satu bulan tidak ada apaapa yang tersingkir dari diri kita, itu berarti kita tidak ada kemajuan selama satu bulan; jika selama satu tahun tidak ada apa-apa yang tersingkir dari diri kita, itu berarti sudah satu tahun pula kita tidak ada kemajuan rohani.

Seorang Kristen yang maju pesat kerohaniannya adalah seorang yang setiap hari menyingkirkan unsur-unsur di luar Allah. Hari ini ia membuang kemuliaan yang sia-sia, besok ia membuang kesombongan, beberapa hari lagi kebiasaan banyak bicara tersingkir dari dirinya, dan lewat beberapa waktu lagi, ia nampak tabiatnya yang pemarah itu juga harus disingkirkan,tetapi sekali lagi ini semua harus berdasarkan pekerjaan ilahi secara metabolik dari dalam,karena firman yang kita dengan dari khotbah dan pembacaan Alkitab kita sesungguhnya adalah makanan. Semakin makan semakin ada pertumbuhan,itu terjadi tanpa ada usaha kita untuk membuat nutrisi makanan yg mengandung vit.C harus melakukan tugasnya untuk menyuplai kebutuhan vit.C tubuh kita.Biarkanlah makan itu bekerja apa adanya di dalam kita dan membuat kita sehat dan bertumbuh.
Ada orang yang sangat sukar menanggalkan uang atau hartanya; ada yang sukar menyingkirkan tabiatnya yang istimewa dan aneh; ada juga yang sukar sekali melenyapkan bawaannya yang lamban. Ada benda atau perkara hanya dapat disingkirkan sedikit demi sedikit, mungkin harus memerlukan waktu 10 tahun baru dapat disingkirkan dengan tuntas. Kata "disingkirkan" yang kita maksudkan di sini, dengan kata lain berarti mati. Mati terhadap uang berarti uang telah disingkirkan dari hati kita; mati terhadap tabiat berarti tabiat itu tersingkir dari dalam jiwa kita. Ditinjau dari sisi positif, kemajuan rohani adalah Allah bertambah di dalam batin kita, sedang di sisi negatif adalah ada banyak benda yang sedikit demi sedikit berkurang dari dalam kita.

Sekali lagi kita katakan, kemajuan rohani pada sisi positif berarti bertambahnya unsur Allah; di sisi negatif berarti tersingkirnya benda-benda milik Anda sendiri. Berapa banyak yang tersingkir tergantung pada berapa banyaknya anda menikmati Allah dalam firmanNya tentunya.
Semoga setiap hari dari dalam diri kita ada benda-benda yang tersingkir, itulah yang dikatakan mati setiap hari,menyangkal diri,memikul salib kita tiap hari. Pembahasan hari ini sampai disini,nanti dilanjutkan jika Roh Kudus menuntun,Amin.

♡ ◦°˚G☺d♡BlĪµ§§ U◦°˚♡

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar