Lahir baru, yang tak boleh dipisahkan dari pemberitaan Firman, bisa didefinisikan sebagai tindakan Roh Kudus yang membawa seseorang ke dalam kesatuan yang hidup dengan Kristus dan mengubah hatinya, sehingga pribadi yang tadinya mati secara rohani, menjadi hidup secara rohani.
Perubahan yang radikal seperti ini tak mungkin merupakan karya manusia tetapi pasti merupakan karya Allah. Orang-orang yang dilahirkan kembali digambarkan sebagai orang yang "diperanakkan bukan dari darah atau daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah" (Yohanes 1:13).
Selain itu, tanpa kelahiran kembali ini, manusia telah mati secara rohani (Efesus 2:5), dan satu pribadi yang mati tidak bisa menghidupkan dirinya sendiri. Karena manusia menyebabkan dirinya masuk ke dalam kondisi kematian rohani, dan karena ia adalah ciptaan, ia bisa menerima hidup baru hanya melalui karya mujizat Allah yang begitu ajaib, sehingga Paulus menyebut pribadi yang dilahirkan kembali sebagai ciptaan baru (2 Korintus 5:17).
Karena manusia adalah ciptaan, Allah harus melahirkan dia kembali--memberikan kepadanya hidup rohani yang baru. Tetapi karena manusia juga merupakan satu pribadi, ia tetap harus percaya. Dalam menanggapi Injil, ia harus membuat pilihan pribadi yang sadar untuk menerima Kristus dan mengikut Dia.
Sumber:
Anthony A. Hoekema, Manusia: Ciptaan Menurut Gambar Allah (Surabaya: Penerbit Momentum, 2008), hal. 11.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Minggu, 06 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar