Kepemimpinan Dalam Keluarga Kristen

Efesus 5:22 - 6:4

Keluarga adalah sistem terkecil dan paling awal untuk membangun kerohanian dari setiap individu.

Sejak awal. Allah telah menciptakan manusia dengan tujuan untuk saling melengkapi satu sama lain.

Meskipun pria dan wanita adalah sama dihadapan Allah, tetapi Allah menghendaki adanya peran yang jelas diantara mereka.

Firman Tuhan mengatur tentang hubungan yang dikehendaki Tuhan dalam tiap keluarga kita.

1. Istri tunduk kepada suami seperti kepada Kristus.

Allah sendirilah yang menghendaki seorang istri tunduk kepada suami.

Dengan kata lain "ketundukan" (to subordinate) bisa di artikan sebagai tindakan menghormati seorang pemimpin.

Oleh sebab itu ketundukan seorang istri merupakan bagian dari ketundukan kepada Allah. Ketika seorang istri tunduk kepada suaminya maka ia juga tunduk kepada Allah yang menetapakan peran tersebut.

2. Suami harus mengasihi istri dengan kasih Kristus.

Ketundukan seorang istri kepada suami harus diseimbangkan dengan sikap suami kepada istri.

Kata "kasih" yang digunakan di sini ialah menggunaka Agape yang berarti kasih itu tanpa syarat, tidak di pengaruhi rasa mood atau suasana hati.

Kasih ini hanya ditujukan kepada istri sendiri. Inilah kasih yang Allah berikan terlebih dahulu kepada kita, apakah para suami Kristen mampu memiliki standar kasih seperti ini?

3. Anak anak harus taat kepada orang tua.

Relasi anak dengan orang tua dibedakan dengan relasi antara suami dan istri.

Kata yang di pakai adalah "to obey" yang berarti taat.

"Taat" berarti anak anak berada dibawah orang tuanya, dimana anak anak harus mendengarkan an melakukan apa yang orang tuanya katakan. Tentunya orang tua. Yang dikendaki dalam relasi seperti ini adalah orang tua yang hidup sesuai dengan kehendak Allah dan selalu mengajarkan kebenaran Allah kepada seluruh anggota keluarganya.

Inilah relasi yang harus berlaku didalam sebuah keluarga Kristen, karena inilah yang Allah kehendaki.

Relasi yang berlaku ini harus dapat membangun kerohanian setiap anggota keluarga, karena relasi ini sebagai reprentatif relasi kita (jemaat) dengan Kristus.

Marilah kita membentuk keluarga Kristen yang memuliakan Allah. Amin.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)