"Mata Tuhan ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik."
Kepada Yth:
TUHAN Yesus
di Surga
Dengan Hormat
TUHAN, aku ingin tahu
Mengapa KAU ijinkan hal-hal yang tidak adil terjadi di dunia ini?
Mengapa aku harus memberikan pipi yang kanan jika ditampar pipi yang kiri?
Mengapa aku harus mencintai musuhku?
Mengapa sepertinya aku harus selalu mengalah walau dirugikan?
Mengapa aku harus bersabar atas banyak hal yang tidak menyenangkan?
Tolong TUHAN, jawab aku biar aku mengerti, karena aku merasa sangat lelah menanggung semua ini.
Balasan dari Surga:
Anak-KU terkasih,
Tidakkah kau sadari bahwa mata-KU selalu tertuju padamu?
AKU tahu saat kau diperlakukan tidak adil. AKU melihat saat air matamu mengalir menahan perasaan jengkel yang tak terucapkan. AKU bahkan ikut merasakan kepedihan hatimu saat kau dikecewakan.
Tapi tahukah kau bahwa AKU semakin mengasihimu saat AKU melihat kau memaafkan orang lain yang menyakitimu dan bukannya membalas keburukan mereka?
Dan melihatmu bersabar atas sikap jahat yang mereka tujukan padamu membuat-KU sangat marah.
AKU izinkan semua itu terjadi supaya kau terlatih makin hari makin sempurna dan menyerupai AKU.
Tapi, pada saatnya AKU akan menggantikan semuanya dan memberkatimu sesuai kemuliaan dan kekayaan-KU.
AKU akan membukakan bagimu pintu-pintu berkat di mana tak ada seorangpun bisa menutupnya. Dan AKU akan memberikan padamu kesempatan-kesempatan emas di mana tak seorang pun bisa mengambilnya.
Dan Aku telah melihat betapa jahatnya perbuatan mereka dan akan membuat perhitungan dengan mereka yang tak dapat kau bayangkan.
Jadi, anak-KU, janganlah kau berpikir bahwa AKU mengabaikanmu, karena sesungguhnya mata-Ku ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.
Salam kasih
TUHAN Yesus
Tuhan memberkati
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Minggu, 08 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar