Di suatu waktu ada seekor burung kecil bersama keluarga dan saudaranya. Ketika mereka beranjak dewasa, saudara-saudaranya berlatih untuk terbang. Walaupun dengan tertatih-tatih mereka berusaha untuk terbang dan lambat laun mereka semua bisa terbang.
Lalu apa yang terjadi dengan satu burung? Ia tidak berusaha untuk belajar terbang. Ketika saudaranya sibuk belajar untuk terbang, ia hanya diam saja dan tidak peduli apa yang dikerjakan oleh saudara-saudaranya yang lain. Hingga suatu ketika pada saat saudara-saudara burung tersebut akan terbang dan pergi, si burung kecil merasakan sayapnya kaku dan tak bisa digerakkan. Ia berusaha keras mengepakkan sayapnya tetapi tetap saja sia-sia usaha yang ia lakukan.
Burung kecil itu hanya bisa terdiam meratapi nasibnya. Ia tidak pernah bisa memutar kembali waktu yang ia sia-siakan untuk membalikkan keadaan. Ia pun hidup dengan ketidak-mampuannya untuk terbang dan menyesali hal yang dilakukannya dahulu.
Terkadang kita hanya terpaku saja akan kehidupan kita, tanpa kita berusaha belajar untuk memperbaikinya. Ingatlah bahwa penyesalan itu tidak akan pernah terjadi di awal, tetapi pastinya terjadi di akhir. Bagaimana caranya supaya penyesalan itu tidak terjadi di dalam kehidupan kita. Kalau sekarang kita sudah mengalaminya, jadikan hal ini untuk menjalani hari ke depannya supaya menjadi lebih baik.
Banyak hal yang dulunya enggan dilakukan tetapi justru hal itu menjadi salah satu hal terpenting saat ini. Maka dari itu mulai dari saat ini, sebelum waktu terbuang lebih dan lebih lagi, segera perbaiki semua yang bisa diperbaiki.
Tuhan Yesus memberkati :)
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Selasa, 24 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar