(Yohanes 15:5).
Seringkali kita berkata bahwa hidup kita dapat dijalani tanpa Tuhan Yesus di dalamnya. Sering kita mengandalkan kekuatan dan kemampuan kita. Sering kita juga mengandalkan hikmat dan pengalaman kita. Padahal kalau kita mau jujur dengan diri kita sendiri, di dalam hati kita hampa, kering dan kosong. Hanya kita saja yang tidak mau, tidak berani mengakui dan berusaha keras untuk menutup-nutupinya dengan isi dan kesenangan dari dunia ini. Kita berusaha menciptakan "dinding-dinding pelindung" yang menunjukkan pada setiap orang tentang betapa damai dan sejahteranya hati dan hidup kita, padahal aslinya tidak.
Saudara. Tidaklah salah jika kita memakai hikmat, pengalaman, kekuatan dan kemampuan kita. Malah kita harus memaksimalkan semua pemberian dari Tuhan tersebut. Alkitab sendiri mengajarkan kepada kita bahwa kita tidak boleh menjadi seorang yang pemalas (Amsal 6:6,9-10; 21:25). Tetapi tetap kita harus mengikut-sertakan Tuhan Yesus di dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita harus mengundang Dia masuk di dalam kehidupan kita dan kita berjalan bersama-Nya, hari demi hari.
Mengapa kita perlu mengikut-sertakan Tuhan Yesus di dalam setiap aspek kehidupan kita:
Pertama, Firman Tuhan sendiri yang menyuruh dan mengajarkan kepada kita. Di dalam Yohanes 15:5 dikatakan kepada kita, bahwa di luar Tuhan Yesus kita tidak dapat berbuat apa-apa. Kita harus tahu bahwa setiap tulisan yang diilhamkan Allah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Supaya apa? Supaya tiap-tiap manusia kepunyaan Allah, yang sudah menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat di dalam hidupnya, diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:16-17).
Kedua, karena dunia sedang lenyap beserta dengan keinginannya (1 Yohanes 2:17). Saya tidak anti dengan perkembangan jaman dan teknologi. Tetapi ketika kita mengikuti perkembangan jaman dan teknologi, tanpa menyertakan Tuhan Yesus di dalamnya, hidup kita dapat menjadi berantakan. Jadikan perkembangan jaman dan teknologi sebagai media untuk menyatakan kemuliaan nama Tuhan. Tentunya tidak luput juga dari apakah itu berguna bagi kita dan faktor belajar mencukupkan diri dengan apa yang sudah Tuhan percayakan kepada kita (Filipi 4:11).
Ketiga, kalau Tuhan Yesus tidak tinggal di dalam hati dan hidup kita, berarti si jahat-lah yang tinggal. Tidak ada area abu-abu, yang ada hanyalah area hitam atau putih, dan kita harus memilihnya salah satu. Kita tidak dapat meletakkan kedua kaki kita di dua area. Kalau bukan Tuhan Yesus yang jadi Gembala kita, maka iblislah yang jadi pemimpin kita. Sesederhana itu. Jika Tuhan Yesus tidak tinggal di dalam hati dan hidup kita, kita tidak termasuk di dalam "kawanan domba" dan di luar Allah (Yohanes 10:9-10).
Jangan pernah tinggalkan Tuhan Yesus melalui Anda mulai meninggalkan persekutuan intim dengan doa dan membaca firman-Nya. Jangan pernah menyepelekan jam-jam doa dan membaca firman-Nya. Itu penting bagi kehidupan kita. Hadirat-Nya dan janji-janji Tuhan itu yang menjadi kekuatan, jaminan dan pengharapan bagi kehidupan kita. Jangan pernah meninggalkan kasih kita yang mula-mula (Wahyu 2:2-5).
Tinggal di dalam Yesus berarti mengundang Dia untuk masuk dan menjadi Tuhan dan Juruselamat di dalam kehidupan kita. Tinggal di dalam Yesus berarti memiliki hubungan yang intim melalui doa dan membaca firman-Nya (Alkitab) hari demi hari. Tinggal di dalam Yesus berarti menjadi pelaku Firman dan "membayar harganya", hari demi hari (Markus 8:34). Tinggal di dalam Yesus berarti apa saja yang kita lakukan tujuannya cuma satu, menyenangkan hati dan memuliakan nama Tuhan. Amin.
"Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita."
(Ibrani 12:1).
"Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah." (Ibrani 12:2).
Tuhan Yesus memberkati :)
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar