Ayat Bacaan : Matius 11:2-19
"Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak berkabung." (Matius 11:17).
Ada seorang pendeta yang dibuat pusing oleh kelakuan ibu yang suka sekali mengkritiknya. Ibu ini sering mengkritik berlebihan. Setiap kali pendeta ini selesai berkhotbah, si ibu selalu mengkritik khotbahnya.
Suatu kali pak pendeta ingin memberinya pelajaran. Setelah sekian kalinya berkhotbah, kali ini pak pendeta bertanya kepada ibu ini, bagaimana dengan khotbahnya hari ini.
Si ibu menjawab, "Kali ini khotbah pendeta sangat sempurna. Ada tegang dan ada lucunya. Cuma sayang.. Dasi pak pendeta terlalu panjang!" Dengan sabar pak pendeta mengambil gunting, dan berkata, "Sebaiknya seberapa ukuran dasi saya?" Si ibu menggunting dasi pendeta sesuai ukurannya.
Lalu pak pendeta melanjutkan, "Saya bangga punya jemaat seperti ibu, kritis. Cuma sayang ada satu kekurangan ibu. Lidah ibu terlalu panjang!"
Daripada kita mengomentari firman Tuhan dengan berlebihan, jauh lebih baik jika firman yang kita terima ditaati dan dilakukan. Daripada mengkritik orang lain, lebih baik memberi semangat. Boleh "mengkritik" asal kritik itu membangun dan berguna.
Pakai mulut kita untuk memperkatakan yang membangun, bukan menjatuhkan orang lain.
Doa : Tuhan, pakai lidahku untuk membangun dan tidak asal bicara sehingga justru menghancurkan orang lain.
Sumber : Renungan Bulanan Wanita.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Senin, 26 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar