Ayat Bacaan : Matius 9:35-10:1.
"Di waktu petang, pagi dan tengah hari aku cemas dan menangis; dan Ia mendengar suaraku." (Mazmur 55:18).
Saat mengendarai mobil melalui sebuah kota kecil di Pennsylvania, saya membaca tulisan ini pada papan sebuah gereja :
Berdoalah supaya panen berhasil,
Tetapi tetaplah mencangkul.
Tulisan ini mengingatkan saya pada kata-kata Yesus dalam Matius 9. Sebelum menyuruh murid-murid-Nya berdoa untuk meminta pekerja-pekerja, Dia mengingatkan mereka bahwa tuaian yang banyak telah menunggu, tetapi pekerja sedikit (ayat 37-38).
Terkadang kita lupa bahwa Allah menginginkan kita menjadi bagian dari jawaban atas doa-doa permohonan kita. Kita mengharapkan Dia melakukan segalanya, dan kita tinggal duduk tanpa melakukan apa-apa.
Kita meminta Dia memberkati pelayanan gereja kita, tetapi kita selalu menghindar bila diminta untuk melayani. Kita selalu memohon agar orang-orang yang kita cintai diselamatkan, tetapi kita tidak pernah bersaksi kepada mereka.
Kita mendoakan orang-orang yang mengalami kesulitan keuangan yang berat, tetapi kita tidak mau memberikan apa yang kita miliki untuk membantu mereka.
Kita meminta Tuhan menghibur serta menyemangati orang-orang yang mengurung diri dan kesepian, tetapi kita tidak pernah pergi mengunjungi mereka atau mengirim surat-surat yang dapat menyemangati mereka.
Ya, Allah menginginkan kita membawa segala permohonan kita kepada-Nya, tetapi sering kali Dia ingin agar kita juga mengusahakan apa yang kita doakan. Bekerja seringkali berjalan seiring dengan doa.
Berdoalah seolah-olah semua bergantung kepada Allah
Bekerjalah seolah-olah semua bergantung kepada Anda
Sumber : Renungan Harian.
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Minggu, 18 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar