"Hendaklah damai sejahtera (keselamatan jiwa yang datang dari) Kristus memerintah (bertindak sebagai wasit terus-menerus) dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.."
(Kolose 3:15).
Wasit dalam sebuah permainan bola menentukan apakah Anda berada di dalam atau di luar permainan. Damai harus menjadi wasit yang menentukan apakah sesuatu harus ada di dalam atau di luar hidup Anda.
Banyak orang tidak bisa menikmati damai karena mereka berada di luar kehendak Allah. Mereka mengikuti kehendak mereka sendiri, bukannya kehendak Allah. Mereka melakukan apa yang mereka suka atau yang mereka pikir benar, bukannya mengikuti Firman Allah dan dipimpin oleh damai.
Seringkali sesuatu yang ingin saya lakukan muncul. Hal itu kelihatannya baik, terasa baik, dan bahkan dapat berguna. Namun, jika saya tidak mempunyai damai, saya belajar untuk meninggalkannya. Hendaklah Anda dipimpin oleh damai.
Jangan membeli sesuatu, terutama sesuatu yang mahal harganya, jika Anda tidak mempunyai damai dalam hal itu. Tidak peduli betapa Anda menginginkannya, Anda akan menyesal jika Anda melawan pimpinan Roh Kudus.
Kadang-kadang saya ditawari berbicara di depan umum dan saya ingin terima, tetapi saya tidak mempunyai damai dalam hal itu. Saya tidak tahu mengapa damai tersebut tidak ada disana. Saya belajar, jika saya mengambil kesempatan itu, suatu pertimbangan yang sehat selalu muncul bahwa saya seharusnya mengikuti damai sejahtera.
Satu peristiwa yang saya ingat adalah ketika saya pertama kali melakukan perjalanan. Berbicara di depan umum memang jarang. Biasanya saya ingin menerima semuanya. Saya mendapat undangan ke sebuah gereja di Texas. Undangan itu benar-benar menarik bagi saya waktu itu.
Segera saya berkata "Ya". Beberapa minggu kemudian, keputusan itu terasa mengganggu batin saya setiap kali saya memikirkannya. Gangguan itu semakin lama semakin kuat. Terus terang saya tidak mempunyai damai untuk pergi, namun Allah tidak memberi tahu saya alasannya.
Saya menunggu dan menunggu.
Akhirnya, saya mengetahui bahwa saya harus memberitahu mereka dan minta pembatalan dari janji tersebut. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya akan datang jika mereka tidak mendapatkan pengganti yang cocok, tetapi karena suatu alasan, saya tidak mempunyai damai untuk pergi. Mereka menerima pembatalan saya.
Beberapa minggu kemudian, saya mengetahui bahwa gereja saya akan meresmikan bangunan barunya pada akhir minggu dimana saya berencana untuk pergi. Saya adalah wakil pendeta di gereja itu selama beberapa waktu sebelum memulai pelayanan saya sendiri, dan sangat penting bagi saya untuk hadir pada acara peresmian itu.
Mengapa Tuhan tidak mengatakan segala yang akan terjadi? Karena beberapa alasan, Dia memilih untuk tidak mengatakannya. Firman-Nya mengatakan supaya kita dipimpin oleh damai-Nya.
Seringkali damai itu yang Dia berikan untuk mengetahui apakah Anda berada "di dalam" atau "di luar" kehendak-Nya. Kemudian Anda dapat mengetahui alasannya, atau Anda tidak pernah mengetahui mengapa sesuatu terjadi.
Anda tidak akan menikmati hidup penuh damai jika Anda tidak menaati pimpinan-Nya, tetapi mengikuti kehendak Anda sendiri.
Sumber : Damai
Penulis : Joyce Meyer
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar