"larinya cepat banget sih?" tanya arif
"Iya kalau ga cepet nanti ga bisa liat lagi...!"
"memangnya penting sekali ya!"
"penting dong.. aku mau kelak bisa terbang juga seperti pesawat tadi..!"
"Hm... kita ini masih 9 tahun Angel. Mana bisa sih kita naik pesawat. Lagian mau kemana? !"
"hm.. aku mau jadi pramugari.. sapa tau bisa terbang kapan saja hehehe!"
"ok kalau kamu jadi pramugari, aku mau jadi pilotnya, ya!"
"huh.. mana bisa. Kata pak guru kan gigi ompong ga boleh jadi pilot!" tunjuk Angel pada arif yang gigi nya ompong.
"ya sudah kalau gitu.. aku pulang saja!"
Arif terlihat marah kemudian berjalan meninggalkan Angel , Angel berusaha mengejarnya...kedua anak manis tersebut menghilang diantara lapangan luas penuh dengan rumput indah dan sejuk.
Arif pulang kerumah dengan perasaan marah karena dikatakan ompong. Namun hatinya menjadi sejuk ketika sebuah pohon natal menghiasi ruangan tamu di rumahnya. Ia pun kegirangan melihat pohon yang di lampunya menyala dengan indah. Ibunya mendekati bersama seseorang yang tak ia kenal. Arif melirik orang asing baginya
"Ibu, pohon ini punya siapa? Ibu beli ya?" tanya arif
"Ga kok. Ini kado dari Om Hendra , ayo beri salam!!"
Arif kebingungan melihat sosok pria asing di rumahnya tersebut. Dan kemudian ia hanya menuruti ibunya memberikan salam.
Ternyata pria itu adalah kekasih baru ibunya setelah ayahnya meninggal karena kecelakaan. Dan natal ini adalah tahun ketiga ketika ayahnya pergi. Arif pun tak sabar menunggu natal yang akan datang 3 hari lagi. Setelah itu ia pergi menuju rumah Angel yang adalah seorang anak dari pak Liong. Pemilik toko kelontong disekitarnya. Angel terlihat sedang menjaga warung ayahnya.
"Angel.. main kerumahku yuk?" ajak Arif
"ah nanti papa marah, lagi ga ada orang di toko neh, emang rumahmu ada apa?"
"dirumahku ada pohon natal loh.. mau liat ga, besar dan indah banget!!"
"hm.. masa sih. kamu beli dimana?"
"ada om yang baik yang kasih aku , aku pengen kamu liat.. ayo cepat!"
"tapi di toko ga ada orangnya.. gimana dong!"
"ya gapapa kan Cuma sebentar saja... !"
"ya,.. jangan deh.. aku juga lagi masak air . ntar ga ada yang jagain..!"
"sebentar saja.. ayo ayo.. !"
Arif menarik tangan Angel , Angel pun akhirnya ikut arif karena ia penasaran dengan pohon natal yang diberikan oleh om Sulis. Ketika tiba dirumah Arif, keduanya langsung bermain disekitar pohon natal, begitu takjubnya terhadap pohon tersebut. Maklum di daerah mereka yang mayoritas adalah Budha dan Konghucu jarang sekali ada perayaan natal terlebih pohon natal. Arif dan Angel memandang pohon tersebut dan mulai berandai kecil.
"Angel, natal ini mau kado apa ?"
"Hm.. aku mau apa ya..bingung? Arif?"
"aku mau ntar besar nanti. Jadi pilot, dan mau perbaiki gigi aku supaya nanti Angel ga malu punya pilot kayak Arif!"
"hahaha. Lucu kamu. Kalau aku mau, nanti kelak aku bisa bikin sebuah taman dengan pohon natal yang banyak. Terus aku duduk disana dan menunggu sinterklas datang , mungkin ga ya!"
"mungkin dong.. semua kan diberkati kalau natal.. kita berdoa saja.. setuju!"
Dan kedua nya pun berdoa dalam sebuah keheningan lampu kedap kedip yang bercahaya. Dan terdengar sebuah teriakan dari orang orang diluar rumah yang mengatakan " KEBAKARAN" . kedua anak itu dengan cepat keluar rumah dan melihat kerumunan orang yang sedang sibuk mengambil air dan sumber api itu berasal dari rumah Angel.
Angel terlihat menangis dan menyesal. Ia lupa mematikan kompor minyak dirumahnya. Dan arif pun memeluk sahabatnya. Ia pun merasa bersalah. Keduanya menangis dan api besar mengakhiri semuanya termasuk rumah Angel.
Beberapa hari kemudian...
Natal tiba dan Angel datang kerumah Arif bersama orang tuanya. Arif menatap sahabatnya dengan kesedihan di hari natal. Musibah kebakaran tersebut membuat orang tua Angel memutuskan untuk pindah ke kota lain. Memulai hidup baru. Arif menangis tak rela Angel pergi darinya. Ia berteriak pada ibunya
"ibu, jangan kasih Angel pergi bu, Arif ga punya teman lagi kalau Angel pergi... ibu.." pinta Arif sambil menangis
"ibu tidak bisa , nak. Itu sudah jalan mereka. ..!" dengan menyesal..
Arif tak menyerah ia pun memohon pada ayah Angel yang saat itu ada disana. Sedangkan Angel hanya terdiam di pelukan sang ibu, ia menangis menatap sahabatnya. Menyadari perpisahan telah didepan mata.
"paman. Jangan bawa Angel. Jangan bawa Angel..!"
Ayah Angel terdiam dan tersenyum. Kemudian mereka pamitan. Arif berteriak histeris tak rela Angel pergi, Angel yang shock karena kebakaran masih tak dapat bicara karena ketakutan. Akhirnya mereka pun berpisah di hari natal yang harusnya menjadi hari indah untuk Arif bersama Angel..
Angel pergi ke kota dan Arif pun kehilangan sahabatnya, beberapa hari kemudian Arif sakit keras. Dan di akhirnya dengan keputusan jarangnya rumah sakit di daerah mereka. Akhirnya Arif di pindahkan ke kota. Dan om yang menikahi ibu Arif adalah keturunan Malaysia dan akhirnya demi mempertimbangkan masa depan Arif, mereka pun memboyong Arif ke Malaysia. Desa itu pun kehilangan dua anak kecil yang ceria untuk selamanya.
15 tahun kemudian....
Didalam sebuah pesawat terbang
Arif kini telah menjadi pria dewasa berusia 24 tahun bekerja di sebuah perusahaan asing. Wajahnya yang ganteng dan telah menjadi warga Malaysia. Ketika itu ia berkunjung dalam rekan bisnis di Jakarta. Ia tertidur di dalam pesawat dalam menuju perjalanan ke Jakarta, tanpa ia sadari pesawat telah mendarat, dan ia pun menjadi satu satunya orang yang berada di pesawat.
Seorang pramugari cantik datang menyapanya. Dan menepuk bahunya hingga terbangun.
"pak... uda sampai loh, ga mau turun!" ujar pramugari tersebut
"oh ya.. maaf aku kelelahan.. !" Arif menatap jam tangannya hingga ia merasa jam meetingnya akan tiba dan ia terburu buru hingga meninggalkan laptopnya di bilik pesawat
Beberapa saat kemudian. Pramugari yang membangunkan arif menemukan laptop arif. Ia pun mencoba mengejar arif namun terlambat pria itu telah pergi jauh. Ia hanya tersenyum kecil menatap laptop tersebut. Seorang rekan pramugari mendekat
"Angel, itu laptop siapa?"
"ga tau, tadi ada penumpang ketinggalan , kayaknya aku inget deh wajahnya.semoga nanti dia datang lagi ambil.. !"
"kamu bukannya today hari
off kan.. mau cuti 2 bulan.. emang kenapa sih!"
"hehehe.. ada deh.. jadi gimana ini laptop ! titip ke siapa ya!|
"aduh.. kayak gini susah, mending kamu bawa saja. Ntar kalau dia cari aku kasih no hp kamu, jadi gampang kan..!"
"eh.. gimana ya.. !"
"ya lah. Kan ini pesawat muter terus. Biar gampang saja..ok ok!"
"yauda deh..!"
***
Arif baru saja menyelesaikan rapatnya di jakarta. Ia pun menyadari laptopnya telah hilang dan segera ia menelepon bagian custemer service dari pesawat tersebut. Ia pun mendapat jawaban untuk menghubungi Angel.
"Angel,, nama yang tak asing..!" ujar Arif dalam hati.
Setelah mendapatkan no kontak Angel, ia pun menelepon Angel. Namun tidak ada jwbn. Masuk dalam jaringan offline.
Angel pulang dengan cepat. Kemudian menuju ke rumahnya di sebuah sudut kota Jakarta. Ayahnya tergeletak lemas dirumahnya. Ibunya telah meninggal 2 tahun lalu. Ayahnya yang sakit sakitan mulai cemas untuk memikirkan keadaannya. Ia pun berharap Angel segera menikah agar ia dapat pergi dengan tenang. Angel menyadari keadaan semakin rumit. Itu adalah permintaan terakhir Angel.
"sabar ya, pak. Angel pasti dapat yang terbaik untuk permintaan ayah. Sekarang yang penting adalah ayah sehat dulu ya.!"
Ketika ia menuju kamarnya ia mendapatkan sebuah mailbox dari no Arif. Ia pun menelepon Arif. Dan inilah pebincangan setelah lama tak bersua
"ini siapa?"
"saya Arif. Saya kehilangan laptop di pesawat, operator bilang untuk mencari anda.. benar!"
"oh ya.. kita bisa ketemu di suatu tempat dan saya antarkan laptop anda!"
"yauda .. di hotel Borobudur tempat saya bagaimana!"
"boleh.. ok nanti malam ya..!"
"ok..!"
Beberapa saat kemudian malam tiba. Arif menunggu di ruang loby. Dengan rapi untuk menunggu kedatangan Angel. Hatinya penasaran dengan nama Angel yang begitu membekas di hatinya. Angel datang dalam keadaan hujan besar di luar. Dan ketika tiba. Arif menatapnya dengan penuh arti.
"ini. laptop anda.. !"
"terima kasih.. mau minum kopi..!"
"ehm tidak terima kasih, mungkin saya pulang!"
"tapi diluar hujan. Sebagai ungkapan terima kasih biar saya traktir anda kopi untuk hangatkan badan!
"ok.. kalau gitu kopi tanpa gula..!"
Secangkir kopi tanpa gula terletak di meja lobby.
"sepertinya anda ini bicara dalam bahasa melayu ya..!" tanya Angel
"iya saya orang Malaysia..!"
"oh,.. pantas saja.. lalu ada sedang bisnis disini!"
"iya meeting dengan rekan.. kalau anda sendiri pramugari sejak lama!"
"baru dua tahun lalu.. !"
Dan pembicaraan hangat itu pun terjadi tanpa mereka sadari mereka adalah sepasang sahabat di masa kecil dahulu. Hujan meredah dan Angel pun pergi tanpa pernah tau jika pria itu adalah sahabat kecilnya.
2 tahun kemudian, Arif kembali ke negerinya dan beberapa saat kemudian ia bertunangan dengan seorang wanita Malaysia. Kemudian Angel mendapatkan kesedihan ketika ayahnya meninggal dan ia pun membawa ayahnya kembali ke kampung halaman untuk di makamkan. Sejak saat itu Angel memutuskan untuk tinggal di kampung halamanya, ia bekerja pada sebuah pelayanan di daerahnya. Tanpa ia sadari natal telah mejadi semarak di desa yang ia tinggalkan 17 tahun lamanya. Banyak diantara penduduk mulai memeluk agama kristen. Ia pun bekerja pada palayanan gereja di desanya.
Suatu ketika Arif berkunjung ke kampung halamanya bersama ibunya. Ibunya yang telah berumur ingin bertemu dengan kerabatnya di hari tuanya untuk merayakan natal Arif pun pulang ke kampung bersama tunangan dan ibunya. Ia pun mulai teringat akan kenangan masa lalu di desanya. Ia pun masih teringat kenangan bersama Angel. Untuk mengenang semuanya. Ia pun mengajak tunangannya ke sebuah lapangan luas yang masih ada di kampungnya. Untuk melihat langsung sebuah pesawat terbang melintas di atasnya.
Ketika ia pergi menuju ke tempat tersebut. Angel pun berpikir hal yang sama. Namun ia datang lebih awal untuk melihat sebuah pesawat terbang melintas di atas kepalanya. Dari kejauhan Arif dan tunangannya datang bersama. Melihat sosok yang tak asing berdiri di antara lapangan luas itu, Arif mendekati dan ia terkejut melihar pramugari yang pernah mengantarkan laptopnya.
"anda kan?"
"iya,, saya pramugari.. yang dulu antarkan laptop anda!"
"kamu sedang apa disini..!"
"mencoba mengenang masa lalu..!"
"dan masa lalu kamu adalah.. melihat sebuah pesawat diangkasa!" tebak Arif
Angel terkejut arif tau apa yang ia pikirkan
"kok kamu tau..?" Angel mulai bingung
"aku.. sudah menduga sejak awal bertemu kamu.. kamu.. adalah Angel yang pernah menjadi sahabat kecilku...!" ujar Arif dengan perasaan senduh dan wajah memerah hendak menangis
"kamu.. Arif.. tapi bagaimana bisa menjadi orang malaysia..!"
Angel pun tak dapat berkata apapun , keduanya saling memandang penuh perasaan gundah dan sedih. Tak mereka sadari Gina tunangan Arif menatap keduanya dengan bingung. Keduanya berlinang air mata. Dan ini adalah sebuah pertemuan kembali yang terulang dengan kenangan yang sama.
Angel menatap Gina dengan pertanyaan
"ini tunangan aku.. Gina!" ujar Arif
"selamat ya.. !!"
Arif pun mengundang Angel untuk datang kerumahnya merayakan natal bersama. Pertemuan dengan ibu Arif telah membawa sejuta kerinduan dan kenangan masa lalu. Dan natal kali ini menjadi natal paling indah untuk Arif. Ia mendapatkan Angel kembali ke masa hidupnya yang telah lelah untuk mengenang sahabatnya. Namun hubungan kedekatan mereka mulai menimbulkan kecemburuan di hati Gina. Angel menyadari tak ada baiknya bila ia terus bersama Arif yang telah bertunangan.
Arif punya kesibukan baru sejak saat itu, ia mulai memesan banyak pohon natal untuk dia tanamkan di lapangan luas yang kosong sebagai taman yang indah. Ia pun bermimpi untuk mendirikan taman bunga natal untuk Angel. Dan ia pun merahasiakan taman tersebut untuk Angel. Walaupun hubungannya dengan gina mulai memburuk karena Angel, ia pun tak peduli dan terus melakukannya.
Gina pun meminta Angel untuk menjauhin kekasihnya agar hubungan mereka menjadi tidak berantakan. Angel merasa bersalah dan akhirnya menuruti keinginan Gina untuk pergi dari Arif. Dengan perasaan sedih ia pun menyusun kembali sebuah rencana kepergian dari desa tercintanya. Sedangkan Arif nyaris menyelasaikan taman yang akan ia persembahkan untuk Angel. Tepat sebelum menuju natal yang indah akan terjadi dua hari kemudian.
Dan di malam itu Angel menulis sebuah surat untuk sahabatnya Arif. Ia meletakan surat tersebut sepagi mungkin di depan rumah Arif tepatnya di sebuah halaman terasnya. Pagi itu tepat pukul 6. Angel telah bersiap siap menuju bus terdekat dari kotanya pukul 9 nanti untuk menuju medan. Namun sebelumnya ia ingin menghabiskan waktunya berjalan di lapangan yang menjadi kenangan terakhirnya. Ketika pukul tujuh tiba, sebuah gempa besar terjadi di kota. Angel memang merasakan gempa namun ia telah tiba di dataran luas lapangan sehingga dampaknya tidak terlalu besar. Hari itu tepat pukul 7. Ia tiba dengan cahaya matahari mulai berterik.
"tadi kayaknya gempa.. hm..!"
Ia terus berjalan dan matanya memadang penuh terkejut ia melihat sebuah taman penuh dengan pohon natal di lapangan luas tersebut. ia memang telah sebulan tidak berada disini. Dan satu pertanyaan siapa yang membangun pohon ini? Ia pun berdiri ditengah tengah pohon tersebut. Terlihat sebuah batu kecil bertuliskan
untuk Angel , sahabat kecilku masih ingatkan permintaanmu padaku
Sebuah taman kecil di penuhi dengan pohon natal. Kini berkat tuhan aku memberikan kado itu untukmu
Arif
Angel terperanga, terharu dan menangis. Ia pun terbuai ditaman itu untuk beberapa saat sambil menunggu pesawat melintas diatas, sehingga kenangan itu terasa indah ketika nantinya.
Gempa besar yang terjadi pukul 7 tadi telah meruntuhkan beberapa bangunan rumah. Arif terbangun dengan cepat ia kemudian melihat semua orang telah berkerumunan di luar rumah bertanya tanya , gempa besar yang telah merusak bebarapa rumah. Hal pertama yang ia khwatikan adalah Angel. Ia seorang diri di desa ini. Namun ibunya memangil dari dalam rumah. ia pun secara tak sengaja menemukan surat di halaman di rumahnya dari Angel.
Dan ketika Arif , Gina dan ibunya berkumpul dalam sebuah ruangan di atas rumahnya yang berlantai 3 , sebuah gemuruh air terdengar. Mereka mulai berpikir apa yang terjadi. Dan semua orang mulai berteriak tentang air besar. Ketiganya menatap ke ruangan teras , dan melihat sebuah air pasang setinggi tiang listrik menerobos masuk ke desa mereka. Mereka beruntung air pasang tersebut hanya menyentuh hingga lantai dua rumah mereka yang hancur lebur diterobos pasang.
Angel masih menikmati kehangatan pohon natal . Akhirnya yang ia tunggu benar benar muncul sebuah pesawat melintas dengan cepat dan diikuti sebuah gemuruh air besar. Ketika ia berbalik badan melihat tingginya pasang. Ia pun terdiam pasrah. Dan sekejap kemudian air pasang tersebut telah menyapu tubuhnya. Hilang dan berakhir.
Surat terakhir yang di tulis Angel untuk Arif
Ketika aku memutuskan untuk pergi
Aku sadar
Aku telah menemukanmu sejak awal perjumpaaan Di pesawat
Namun mimpi kita benar benar telah terwujud
Setidaknya tanpa kita sadari
Kita telah berada dalam satu kapal yang sama
Walau kamu bukanlah pilot yang kau impikan
Namun natal ini menjadi berkah karena aku telah bertemu kembali
Dengan jawaban di hatiku tentang kamu.
Kamu adalah pangeran kecil dalam hidupku
Kini izinkan aku mencari hidupku
Semoga dengan semau ini
Kita dapat bertemu kelak
Dalam sebuah mimpi yang sama
Antara janji
Dua anak kecil yang lucu
Angel
By : Agnes Davonar
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar