Krisis Global yang melanda dunia akhir-akhir ini mulai terasa, bahkan dibeberapa lini perekonomian khususnya sektor pertanian sudah sangat terasa. Akibat krisis ekonomi yang melanda Amerika serikat, negara eropa dan negara lainnya membuat daya beli mereka menurun. Akibat permintaan menurun maka harga jual beberapa komoditas pertanian seperti kelapa sawit, karet dan kopi mengalami penurunan yang sangat tajam. Untuk kelapa sawit bahkan anjlok sampai Rp. 250,- per kilogram dimana sebelumnya mencapai Rp.2000,- per kilogramnya. Akibatnya petani menjerit, ongkos panen perkilogram lebih mahal daripada penjualan, sementara harga pupuk tetap tinggi, petani serba salah, di panen malah nombok tak di panen pohon kelapa sawit rusak. Stress terjadi dimana-mana, bahkan dibeberapa daerah angka bunuh diri meningkat. Beberapa surat kabar memuat berita "Akibat krisis global angka orang gila menggila".
Sebenarnya masalah krisis ekonomi bukan hanya terjadi saat ini, jaman Abraham, Ishak dan Yakubpun krisis ekonomi pernah terjadi bahkan lebih parah.
Krisis Jaman Abraham (Kejadian 12:1-20)
Suatu ketika Tuhan memerintahkan Abraham meninggalkan tanah Haran dan sanak keluarganya menuju tempat yang dijanjikan yaitu tanah Kanaan. Setelah tiba disana ternyata suatu ketika tanah kanaan mengalami kelaparan. Tapi Tuhan memperhatikan Abraham. Tuhan tidak membiarkan Abraham ikut menderita kelaparan. Oleh sebab itu Tuhan memerintahkan Abraham pergi ketanah Mesir. Di Mesir Abraham diam sebagai seorang asing namun Tuhan memeliharanya. Bahkan di Mesir Abraham memperoleh banyak lembu, sapi, kambing domba, budak laki-laki maupun budak perempuan, keledai betina dan unta.
Tuhan memakai apa saja untuk memberkati Abraham. Abraham memperoleh semua pemberian itu berkat kecantikan istrinya, Sara.
Mengapa Tuhan begitu memperhatikan Abraham dan tidak membiarkan Abraham kelaparan? Bahkan dimasa sulit Abraham mendapat berkat?
1. Karena Abraham taat kepada peritah Tuhan, dia memiliki Iman yang disertai dengan penyerahan.
Pada kejadian 12 :1 Allah memberi perintah kepada Abraham, pada ayat 4 Abraham menuruti perintah Tuhan tanpa bertanya mengapa dan kemana. Abraham tidak bertanya sedikitpun apa alasannya mengapa Tuhan memerintahkan dia pergi dari tanah kelahirannya.
Disini saya melihat Abraham mempunyai hati yang taat, bahkan bukan hanya ketaatan dia juga mempunyai penyerahan sepenuh kepada Tuhan. Dia tidak ragu, dia percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati sehingga dia tidak pernah mempertanyakan setiap perintah Tuhan. Karena ketaatannya Abraham tercatat dalam kitab Ibrani sebagai saksi iman.
Ibrani 11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Iman yang sejati adalah iman yang disertai dengan penyerahan. Tuhan sangat menyukai iman yang disertai dengan penyerahan. Contoh iman yang disertai dengan penyerahan adalah begini "Tuhan, aku percaya pada kuasaMu yang dahsyat, Engkau sanggup melepaskan aku dari segala pencobaan, tapi bukan kehendakku yang jadi, melainkan kehendak-Mulah yang jadi".
Karena bagi Abraham Tuhan adalah Nomor 1.
Tuhan sangat memberkati Abraham karena Abraham menempatkan Tuhan nomor 1 dalam kehidupannya. Tuhan lebih berharga dari apapun, lebih berharga dari sanak familinya, bahkan Tuhan lebih berharga dari anaknya sendiri, dimana Abraham bersedia mempersembahkan Ishak ketika Allah memintanya.
Kejadian 12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Dari ayat diatas kita melihat seolah-olah Tuhan kejam, dimana Tuhan memisahkan Abraham dari sanak keluarganya. Mengapa Tuhan bertindak demikian? Itu karena Tuhan ingin Abraham menguduskan dirinya dan tidak tercemar dalam noda kekafiran keagamaan dan adat istiadat keluarga dan negerinya. Memang dalam Kejadian 12 tidak dijelaskan bagaimana kehidupan keluarganya. Namun jika kita perhatikan Kejadian 31:19, ketika Yakub meninggalkan Laban mertuanya, Rahel istrinya mencuri terafim (patung berhala) ayahnya. Ini menunjukkan bahwa keluarga Abraham yang lain adalah penyembah berhala dan hidup dalam adat istiadat noda kekafiran.
Tuhan sangat memperhatikan dan mengasihi orang yang menempatkan DIA diatas segalanya. Oleh sebab itu jika ingin diperhatikan dan di jaga Tuhan maka kita harus :
1. Memiliki iman dan penyerahan yang penuh kepada Tuhan.
2. Menempatkan Tuhan diatas segalanya.
2. Kelaparan pada zaman hakim-hakim (Rut 11-2).
Pada suatu kali, pada zaman hakim-hakim terjadilah kelaparan di Israel, Elimelekh beserta istri dan kedua anaknya pergi dari Betlehem-Yehuda ke daerah Moab mencari pertolongan. Namun sampai disana bukan keberuntungan yang didapatkan malah Suami dan kedua anaknya meninggal dunia. Kehidupan bukan semakin senang, malah semakin susah sehingga ketika Naomi kembali ke betlehem ia berkata : "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku.Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." (Rut 1:20-21).
Mengapa Naomi bisa mengalami penderitaan itu? Itu karena Naomi tidak setia….Naomi beserta suami dan anaknya adalah gambaran kehidupan yang tidak setia. Ketika krisis melanda mereka malah pergi meninggalkan Betlehem-Yehuda dan pergi ke negeri lain yaitu Moab.
Israel – umat Tuhan adalah gambaran dari kehidupan yang beribadah, sementara daerah Moab adalah daerah yang tidak mengenal Tuhan yang merupakan gambaran dari kehidupan dunia ini.
Oleh sebab itu makna yang dapat kita ambil dari sini adalah ketika kita mengalami Krisis seperti krisis ekonomi saat ini, janganlah kita meninggalkan ibadah dan pergi kepada cara-cara dunia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Janganlah kita berpikir sekarang lagi susah jadi harus bekerja keras sehingga tidak ada waktu lagi untuk beribadah. Jangan andalkan kekuatan kita karena itu akan membuat kita hidup dalam kutuk seperti yang dialami oleh Naomi dan keluarganya.
Yesaya 17:5-8 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
Marilah kita bersabar dan tetap setia kepada Tuhan. Kalaupun ada krisis seperti pada saat ini tetaplah mengandalkan Tuhan. Jangan lari dari jalannya Tuhan. Kalaupun sekarang kita mengalami pencobaan percayalah bahwa pencobaan itu tidak melebihi kekuatan kita karena Tuhan akan memberi jalan keluarnya (I Kor 10 :13). Kita pilih mana seperti Abraham atau Naomi dan keluarganya? Tuhan Yesus memberkati, amin!
Berdasarkan nats ayat diatas kita melihat bahwa apa yang terjadi pada saat ini sudah diberitahukan oleh Tuhan melalui para rasul sebelumnya. Ketahuilah kita telah memasuki masa hari-hari terakhir dimana kedatangan Tuhan sudah semakin dekat. Berdasarkan ayat diatas kita juga bisa melihat bahwa keadaan dunia tidak akan semakin baik. Ini bukan berarti saya pesimis bahwa tidak mungkin akan terjadi perbaikan. Satu yang saya sangat yakini bahwa bila kita hidup didalam kebernaran Tuhan, hidup dalam kehendak Tuhan maka kehidupan kita akan tetap terpelihara walaupun keadaan jaman semakin sukar. Itu sudah terbukti sejak jaman Abraham, Ishak dan Yakub.
Sumber : Renungan Kristen
♡ ◦°˚G☺d♡BlĪµ§§ U◦°˚♡
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar