"Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara." (Amsal 18:24).
Dalam perang dunia yang ke-2, terdapat 2 orang pemuda yang merupakan sahabat karib satu dengan yang lain. Setelah mengalami pertempuran yang amat dahsyat hari itu, salah seorang pemuda itu baru mengetahui bahwa kawan akrabnya belum kembali dari medan pertempuran hari itu. Ia tahu bahwa kawannya itu pasti masih tertinggal terluka di daerah tak bertuan. Ia kemudian minta ijin kepada komandannya agar ia boleh mencari kawannya di daerah itu.
Komandannya menjawab tidak ada gunanya untuk mencari kawannya, karena boleh dipastikan bahwa ia sudah mati setelah terluka dan harus berada di tengah-tengah pertempuran yang sengit selama 1 hari lamanya. Tetapi pemuda itu terus mendesak & akhirnya komandannya memberikan ijin kepadanya.
Setelah beberapa waktu kemudian, pemuda itu kembali dengan menggendong sesosok tubuh yang sudah tak bernyawa di atas pundaknya. Komandan mengatakan, "Aku kan sudah mengatakan bahwa tidak ada gunanya untuk mencari kawanmu itu?" Pemuda itu menjawab dengan mata yang bersinar-sinar sambil meneteskan air mata, "Ada gunanya, Pak.. Aku tiba di sisinya untuk mendengar ia berbisik, "Aku tahu kamu akan datang..""
Pesan Moral,
Mengasihi bukan cuma menjadi dekat, tetapi menjadi sahabat yang mau setia dalam segala suka maupun duka. Sudahkah anda menjadi seorang sahabat yang senantiasa menjadi sahabat yang sesungguhnya? Sudahkah anda menjadi seorang sahabat yang selalu berjuang akan kesetiaan, persahabatan dengan mengasihi sahabatmu setulus hatimu?
"Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17).
♡ ◦°˚G☺d♡BlĪµ§§ U◦°˚♡
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Jumat, 29 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar