Selasa, 04 Januari 2011
Born To Die So That You May Live
And this will be the sign to you: You will find a Babe wrapped in swaddling cloths, lying in a manger."
You are probably familiar with the story of Jesus' birth in Bethlehem. The Bible says that when the time had come, Mary "brought forth her firstborn Son, and wrapped Him in swaddling cloths, and laid Him in a manger". (Luke 2:6–7) But have you ever wondered why the angel told the shepherds that the Babe wrapped in swaddling cloths and lying in a manger was a "sign"?
A manger is actually a feeding trough for livestock. Do you know what a feeding trough in those days looks like? I have seen a similar one at Solomon's stables in Meggido, Israel. It is basically a big rectangular block of stone with the trough hewn out of it. So baby Jesus, who was wrapped in swaddling cloths, was placed in such a stone trough.
But why was that a sign? Because if you have seen the empty tomb of Jesus at a place called The Garden Tomb in Jerusalem, you would have noticed that the place where His body was laid, inside a tomb hewn out of rock, resembles a stone trough. The Bible says that after Jesus' crucifixion and death, Joseph of Arimathea took Jesus' body, wrapped it in linen and laid it in a tomb hewn out of a rock. (Mark 15:43–46)
Can you see the similarities? Wrapped in swaddling cloths and laid in a manger, baby Jesus would one day be wrapped in linen and laid in a tomb. That was the sign the angel was referring to. It pointed to Jesus' death.
Jesus was the only child in all of humanity born to die. Once you realize that, you will realize how much God loves you. You will realize that He gave up His Son for that one purpose, and that His Son willingly came for that one purpose — to die for your sins and mine.
Beloved, can you imagine living your life knowing that you are just qualifying yourself to die on the cross to save the world? That was the life that Jesus lived. He lived to die, so that we might live and enjoy life abundantly today!
Source : joseph prince
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Karya Natal Berawal
ketika cahaya bintang di langit sirna.
Ketika raja dan pangeran pulang ke istana,
ketika gembala kembali bersama kawanan domba.
Karya Natal berawal:
menemukan yang hilang, menyembuhkan yang luka, memberi makan yang lapar, membebaskan mereka
yang terbelenggu,
membangun kembali bangsa, membawa damai di
antara saudara, menciptakan nyanyian dalam dada.
-Howard Thurman-
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Unto Us
When Jesus came to earth, He brought with Him everything you need to live a life of victory. He came as a little baby, but He was empowered with all authority in heaven and earth. When you make Him your Lord and Savior, He gives you access to all of His resources. You have access to His peace, power, authority, provision, joy and strength. He brought all of this "unto us" when He came to earth. Unto us a child is born...unto us victory is given. Unto us peace is given. Unto us provision is given. Unto us hope and healing are given. Unto us eternal life is given!
Whatever you may have need of today, remember, when Jesus came into the world, He made a way for every one of your needs to be met spiritually, emotionally and physically. Surrender your life to Him and receive all the spiritual blessings He has in store for you!
A PRAYER FOR TODAY
Father in heaven, thank You for sending Your Son, Jesus, so that I could be free to live an abundant life in You. I receive unto me everything You came to give. Fill me with Your love and show me Your ways so that I can know You more. In Jesus' Name. Amen.
— Joel & Victoria Osteen
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Kisah Natal Terakhir
"larinya cepat banget sih?" tanya arif
"Iya kalau ga cepet nanti ga bisa liat lagi...!"
"memangnya penting sekali ya!"
"penting dong.. aku mau kelak bisa terbang juga seperti pesawat tadi..!"
"Hm... kita ini masih 9 tahun Angel. Mana bisa sih kita naik pesawat. Lagian mau kemana? !"
"hm.. aku mau jadi pramugari.. sapa tau bisa terbang kapan saja hehehe!"
"ok kalau kamu jadi pramugari, aku mau jadi pilotnya, ya!"
"huh.. mana bisa. Kata pak guru kan gigi ompong ga boleh jadi pilot!" tunjuk Angel pada arif yang gigi nya ompong.
"ya sudah kalau gitu.. aku pulang saja!"
Arif terlihat marah kemudian berjalan meninggalkan Angel , Angel berusaha mengejarnya...kedua anak manis tersebut menghilang diantara lapangan luas penuh dengan rumput indah dan sejuk.
Arif pulang kerumah dengan perasaan marah karena dikatakan ompong. Namun hatinya menjadi sejuk ketika sebuah pohon natal menghiasi ruangan tamu di rumahnya. Ia pun kegirangan melihat pohon yang di lampunya menyala dengan indah. Ibunya mendekati bersama seseorang yang tak ia kenal. Arif melirik orang asing baginya
"Ibu, pohon ini punya siapa? Ibu beli ya?" tanya arif
"Ga kok. Ini kado dari Om Hendra , ayo beri salam!!"
Arif kebingungan melihat sosok pria asing di rumahnya tersebut. Dan kemudian ia hanya menuruti ibunya memberikan salam.
Ternyata pria itu adalah kekasih baru ibunya setelah ayahnya meninggal karena kecelakaan. Dan natal ini adalah tahun ketiga ketika ayahnya pergi. Arif pun tak sabar menunggu natal yang akan datang 3 hari lagi. Setelah itu ia pergi menuju rumah Angel yang adalah seorang anak dari pak Liong. Pemilik toko kelontong disekitarnya. Angel terlihat sedang menjaga warung ayahnya.
"Angel.. main kerumahku yuk?" ajak Arif
"ah nanti papa marah, lagi ga ada orang di toko neh, emang rumahmu ada apa?"
"dirumahku ada pohon natal loh.. mau liat ga, besar dan indah banget!!"
"hm.. masa sih. kamu beli dimana?"
"ada om yang baik yang kasih aku , aku pengen kamu liat.. ayo cepat!"
"tapi di toko ga ada orangnya.. gimana dong!"
"ya gapapa kan Cuma sebentar saja... !"
"ya,.. jangan deh.. aku juga lagi masak air . ntar ga ada yang jagain..!"
"sebentar saja.. ayo ayo.. !"
Arif menarik tangan Angel , Angel pun akhirnya ikut arif karena ia penasaran dengan pohon natal yang diberikan oleh om Sulis. Ketika tiba dirumah Arif, keduanya langsung bermain disekitar pohon natal, begitu takjubnya terhadap pohon tersebut. Maklum di daerah mereka yang mayoritas adalah Budha dan Konghucu jarang sekali ada perayaan natal terlebih pohon natal. Arif dan Angel memandang pohon tersebut dan mulai berandai kecil.
"Angel, natal ini mau kado apa ?"
"Hm.. aku mau apa ya..bingung? Arif?"
"aku mau ntar besar nanti. Jadi pilot, dan mau perbaiki gigi aku supaya nanti Angel ga malu punya pilot kayak Arif!"
"hahaha. Lucu kamu. Kalau aku mau, nanti kelak aku bisa bikin sebuah taman dengan pohon natal yang banyak. Terus aku duduk disana dan menunggu sinterklas datang , mungkin ga ya!"
"mungkin dong.. semua kan diberkati kalau natal.. kita berdoa saja.. setuju!"
Dan kedua nya pun berdoa dalam sebuah keheningan lampu kedap kedip yang bercahaya. Dan terdengar sebuah teriakan dari orang orang diluar rumah yang mengatakan " KEBAKARAN" . kedua anak itu dengan cepat keluar rumah dan melihat kerumunan orang yang sedang sibuk mengambil air dan sumber api itu berasal dari rumah Angel.
Angel terlihat menangis dan menyesal. Ia lupa mematikan kompor minyak dirumahnya. Dan arif pun memeluk sahabatnya. Ia pun merasa bersalah. Keduanya menangis dan api besar mengakhiri semuanya termasuk rumah Angel.
Beberapa hari kemudian...
Natal tiba dan Angel datang kerumah Arif bersama orang tuanya. Arif menatap sahabatnya dengan kesedihan di hari natal. Musibah kebakaran tersebut membuat orang tua Angel memutuskan untuk pindah ke kota lain. Memulai hidup baru. Arif menangis tak rela Angel pergi darinya. Ia berteriak pada ibunya
"ibu, jangan kasih Angel pergi bu, Arif ga punya teman lagi kalau Angel pergi... ibu.." pinta Arif sambil menangis
"ibu tidak bisa , nak. Itu sudah jalan mereka. ..!" dengan menyesal..
Arif tak menyerah ia pun memohon pada ayah Angel yang saat itu ada disana. Sedangkan Angel hanya terdiam di pelukan sang ibu, ia menangis menatap sahabatnya. Menyadari perpisahan telah didepan mata.
"paman. Jangan bawa Angel. Jangan bawa Angel..!"
Ayah Angel terdiam dan tersenyum. Kemudian mereka pamitan. Arif berteriak histeris tak rela Angel pergi, Angel yang shock karena kebakaran masih tak dapat bicara karena ketakutan. Akhirnya mereka pun berpisah di hari natal yang harusnya menjadi hari indah untuk Arif bersama Angel..
Angel pergi ke kota dan Arif pun kehilangan sahabatnya, beberapa hari kemudian Arif sakit keras. Dan di akhirnya dengan keputusan jarangnya rumah sakit di daerah mereka. Akhirnya Arif di pindahkan ke kota. Dan om yang menikahi ibu Arif adalah keturunan Malaysia dan akhirnya demi mempertimbangkan masa depan Arif, mereka pun memboyong Arif ke Malaysia. Desa itu pun kehilangan dua anak kecil yang ceria untuk selamanya.
15 tahun kemudian....
Didalam sebuah pesawat terbang
Arif kini telah menjadi pria dewasa berusia 24 tahun bekerja di sebuah perusahaan asing. Wajahnya yang ganteng dan telah menjadi warga Malaysia. Ketika itu ia berkunjung dalam rekan bisnis di Jakarta. Ia tertidur di dalam pesawat dalam menuju perjalanan ke Jakarta, tanpa ia sadari pesawat telah mendarat, dan ia pun menjadi satu satunya orang yang berada di pesawat.
Seorang pramugari cantik datang menyapanya. Dan menepuk bahunya hingga terbangun.
"pak... uda sampai loh, ga mau turun!" ujar pramugari tersebut
"oh ya.. maaf aku kelelahan.. !" Arif menatap jam tangannya hingga ia merasa jam meetingnya akan tiba dan ia terburu buru hingga meninggalkan laptopnya di bilik pesawat
Beberapa saat kemudian. Pramugari yang membangunkan arif menemukan laptop arif. Ia pun mencoba mengejar arif namun terlambat pria itu telah pergi jauh. Ia hanya tersenyum kecil menatap laptop tersebut. Seorang rekan pramugari mendekat
"Angel, itu laptop siapa?"
"ga tau, tadi ada penumpang ketinggalan , kayaknya aku inget deh wajahnya.semoga nanti dia datang lagi ambil.. !"
"kamu bukannya today hari
off kan.. mau cuti 2 bulan.. emang kenapa sih!"
"hehehe.. ada deh.. jadi gimana ini laptop ! titip ke siapa ya!|
"aduh.. kayak gini susah, mending kamu bawa saja. Ntar kalau dia cari aku kasih no hp kamu, jadi gampang kan..!"
"eh.. gimana ya.. !"
"ya lah. Kan ini pesawat muter terus. Biar gampang saja..ok ok!"
"yauda deh..!"
***
Arif baru saja menyelesaikan rapatnya di jakarta. Ia pun menyadari laptopnya telah hilang dan segera ia menelepon bagian custemer service dari pesawat tersebut. Ia pun mendapat jawaban untuk menghubungi Angel.
"Angel,, nama yang tak asing..!" ujar Arif dalam hati.
Setelah mendapatkan no kontak Angel, ia pun menelepon Angel. Namun tidak ada jwbn. Masuk dalam jaringan offline.
Angel pulang dengan cepat. Kemudian menuju ke rumahnya di sebuah sudut kota Jakarta. Ayahnya tergeletak lemas dirumahnya. Ibunya telah meninggal 2 tahun lalu. Ayahnya yang sakit sakitan mulai cemas untuk memikirkan keadaannya. Ia pun berharap Angel segera menikah agar ia dapat pergi dengan tenang. Angel menyadari keadaan semakin rumit. Itu adalah permintaan terakhir Angel.
"sabar ya, pak. Angel pasti dapat yang terbaik untuk permintaan ayah. Sekarang yang penting adalah ayah sehat dulu ya.!"
Ketika ia menuju kamarnya ia mendapatkan sebuah mailbox dari no Arif. Ia pun menelepon Arif. Dan inilah pebincangan setelah lama tak bersua
"ini siapa?"
"saya Arif. Saya kehilangan laptop di pesawat, operator bilang untuk mencari anda.. benar!"
"oh ya.. kita bisa ketemu di suatu tempat dan saya antarkan laptop anda!"
"yauda .. di hotel Borobudur tempat saya bagaimana!"
"boleh.. ok nanti malam ya..!"
"ok..!"
Beberapa saat kemudian malam tiba. Arif menunggu di ruang loby. Dengan rapi untuk menunggu kedatangan Angel. Hatinya penasaran dengan nama Angel yang begitu membekas di hatinya. Angel datang dalam keadaan hujan besar di luar. Dan ketika tiba. Arif menatapnya dengan penuh arti.
"ini. laptop anda.. !"
"terima kasih.. mau minum kopi..!"
"ehm tidak terima kasih, mungkin saya pulang!"
"tapi diluar hujan. Sebagai ungkapan terima kasih biar saya traktir anda kopi untuk hangatkan badan!
"ok.. kalau gitu kopi tanpa gula..!"
Secangkir kopi tanpa gula terletak di meja lobby.
"sepertinya anda ini bicara dalam bahasa melayu ya..!" tanya Angel
"iya saya orang Malaysia..!"
"oh,.. pantas saja.. lalu ada sedang bisnis disini!"
"iya meeting dengan rekan.. kalau anda sendiri pramugari sejak lama!"
"baru dua tahun lalu.. !"
Dan pembicaraan hangat itu pun terjadi tanpa mereka sadari mereka adalah sepasang sahabat di masa kecil dahulu. Hujan meredah dan Angel pun pergi tanpa pernah tau jika pria itu adalah sahabat kecilnya.
2 tahun kemudian, Arif kembali ke negerinya dan beberapa saat kemudian ia bertunangan dengan seorang wanita Malaysia. Kemudian Angel mendapatkan kesedihan ketika ayahnya meninggal dan ia pun membawa ayahnya kembali ke kampung halaman untuk di makamkan. Sejak saat itu Angel memutuskan untuk tinggal di kampung halamanya, ia bekerja pada sebuah pelayanan di daerahnya. Tanpa ia sadari natal telah mejadi semarak di desa yang ia tinggalkan 17 tahun lamanya. Banyak diantara penduduk mulai memeluk agama kristen. Ia pun bekerja pada palayanan gereja di desanya.
Suatu ketika Arif berkunjung ke kampung halamanya bersama ibunya. Ibunya yang telah berumur ingin bertemu dengan kerabatnya di hari tuanya untuk merayakan natal Arif pun pulang ke kampung bersama tunangan dan ibunya. Ia pun mulai teringat akan kenangan masa lalu di desanya. Ia pun masih teringat kenangan bersama Angel. Untuk mengenang semuanya. Ia pun mengajak tunangannya ke sebuah lapangan luas yang masih ada di kampungnya. Untuk melihat langsung sebuah pesawat terbang melintas di atasnya.
Ketika ia pergi menuju ke tempat tersebut. Angel pun berpikir hal yang sama. Namun ia datang lebih awal untuk melihat sebuah pesawat terbang melintas di atas kepalanya. Dari kejauhan Arif dan tunangannya datang bersama. Melihat sosok yang tak asing berdiri di antara lapangan luas itu, Arif mendekati dan ia terkejut melihar pramugari yang pernah mengantarkan laptopnya.
"anda kan?"
"iya,, saya pramugari.. yang dulu antarkan laptop anda!"
"kamu sedang apa disini..!"
"mencoba mengenang masa lalu..!"
"dan masa lalu kamu adalah.. melihat sebuah pesawat diangkasa!" tebak Arif
Angel terkejut arif tau apa yang ia pikirkan
"kok kamu tau..?" Angel mulai bingung
"aku.. sudah menduga sejak awal bertemu kamu.. kamu.. adalah Angel yang pernah menjadi sahabat kecilku...!" ujar Arif dengan perasaan senduh dan wajah memerah hendak menangis
"kamu.. Arif.. tapi bagaimana bisa menjadi orang malaysia..!"
Angel pun tak dapat berkata apapun , keduanya saling memandang penuh perasaan gundah dan sedih. Tak mereka sadari Gina tunangan Arif menatap keduanya dengan bingung. Keduanya berlinang air mata. Dan ini adalah sebuah pertemuan kembali yang terulang dengan kenangan yang sama.
Angel menatap Gina dengan pertanyaan
"ini tunangan aku.. Gina!" ujar Arif
"selamat ya.. !!"
Arif pun mengundang Angel untuk datang kerumahnya merayakan natal bersama. Pertemuan dengan ibu Arif telah membawa sejuta kerinduan dan kenangan masa lalu. Dan natal kali ini menjadi natal paling indah untuk Arif. Ia mendapatkan Angel kembali ke masa hidupnya yang telah lelah untuk mengenang sahabatnya. Namun hubungan kedekatan mereka mulai menimbulkan kecemburuan di hati Gina. Angel menyadari tak ada baiknya bila ia terus bersama Arif yang telah bertunangan.
Arif punya kesibukan baru sejak saat itu, ia mulai memesan banyak pohon natal untuk dia tanamkan di lapangan luas yang kosong sebagai taman yang indah. Ia pun bermimpi untuk mendirikan taman bunga natal untuk Angel. Dan ia pun merahasiakan taman tersebut untuk Angel. Walaupun hubungannya dengan gina mulai memburuk karena Angel, ia pun tak peduli dan terus melakukannya.
Gina pun meminta Angel untuk menjauhin kekasihnya agar hubungan mereka menjadi tidak berantakan. Angel merasa bersalah dan akhirnya menuruti keinginan Gina untuk pergi dari Arif. Dengan perasaan sedih ia pun menyusun kembali sebuah rencana kepergian dari desa tercintanya. Sedangkan Arif nyaris menyelasaikan taman yang akan ia persembahkan untuk Angel. Tepat sebelum menuju natal yang indah akan terjadi dua hari kemudian.
Dan di malam itu Angel menulis sebuah surat untuk sahabatnya Arif. Ia meletakan surat tersebut sepagi mungkin di depan rumah Arif tepatnya di sebuah halaman terasnya. Pagi itu tepat pukul 6. Angel telah bersiap siap menuju bus terdekat dari kotanya pukul 9 nanti untuk menuju medan. Namun sebelumnya ia ingin menghabiskan waktunya berjalan di lapangan yang menjadi kenangan terakhirnya. Ketika pukul tujuh tiba, sebuah gempa besar terjadi di kota. Angel memang merasakan gempa namun ia telah tiba di dataran luas lapangan sehingga dampaknya tidak terlalu besar. Hari itu tepat pukul 7. Ia tiba dengan cahaya matahari mulai berterik.
"tadi kayaknya gempa.. hm..!"
Ia terus berjalan dan matanya memadang penuh terkejut ia melihat sebuah taman penuh dengan pohon natal di lapangan luas tersebut. ia memang telah sebulan tidak berada disini. Dan satu pertanyaan siapa yang membangun pohon ini? Ia pun berdiri ditengah tengah pohon tersebut. Terlihat sebuah batu kecil bertuliskan
untuk Angel , sahabat kecilku masih ingatkan permintaanmu padaku
Sebuah taman kecil di penuhi dengan pohon natal. Kini berkat tuhan aku memberikan kado itu untukmu
Arif
Angel terperanga, terharu dan menangis. Ia pun terbuai ditaman itu untuk beberapa saat sambil menunggu pesawat melintas diatas, sehingga kenangan itu terasa indah ketika nantinya.
Gempa besar yang terjadi pukul 7 tadi telah meruntuhkan beberapa bangunan rumah. Arif terbangun dengan cepat ia kemudian melihat semua orang telah berkerumunan di luar rumah bertanya tanya , gempa besar yang telah merusak bebarapa rumah. Hal pertama yang ia khwatikan adalah Angel. Ia seorang diri di desa ini. Namun ibunya memangil dari dalam rumah. ia pun secara tak sengaja menemukan surat di halaman di rumahnya dari Angel.
Dan ketika Arif , Gina dan ibunya berkumpul dalam sebuah ruangan di atas rumahnya yang berlantai 3 , sebuah gemuruh air terdengar. Mereka mulai berpikir apa yang terjadi. Dan semua orang mulai berteriak tentang air besar. Ketiganya menatap ke ruangan teras , dan melihat sebuah air pasang setinggi tiang listrik menerobos masuk ke desa mereka. Mereka beruntung air pasang tersebut hanya menyentuh hingga lantai dua rumah mereka yang hancur lebur diterobos pasang.
Angel masih menikmati kehangatan pohon natal . Akhirnya yang ia tunggu benar benar muncul sebuah pesawat melintas dengan cepat dan diikuti sebuah gemuruh air besar. Ketika ia berbalik badan melihat tingginya pasang. Ia pun terdiam pasrah. Dan sekejap kemudian air pasang tersebut telah menyapu tubuhnya. Hilang dan berakhir.
Surat terakhir yang di tulis Angel untuk Arif
Ketika aku memutuskan untuk pergi
Aku sadar
Aku telah menemukanmu sejak awal perjumpaaan Di pesawat
Namun mimpi kita benar benar telah terwujud
Setidaknya tanpa kita sadari
Kita telah berada dalam satu kapal yang sama
Walau kamu bukanlah pilot yang kau impikan
Namun natal ini menjadi berkah karena aku telah bertemu kembali
Dengan jawaban di hatiku tentang kamu.
Kamu adalah pangeran kecil dalam hidupku
Kini izinkan aku mencari hidupku
Semoga dengan semau ini
Kita dapat bertemu kelak
Dalam sebuah mimpi yang sama
Antara janji
Dua anak kecil yang lucu
Angel
By : Agnes Davonar
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Setiap Langkah Adalah Anugerah
Ralph yang dikirim untuk menjemput sang profesor di bandara. Setelah saling memperkenalkan diri, mereka menuju ke tempat pengambilan kopor.
Ketika berjalan keluar, Ralph sering menghilang. Banyak hal yang dilakukannya. Ia membantu seorang wanita tua yang kopornya jatuh dan terbuka. Kemudian mengangkat dua anak kecil agar mereka dapat melihat sinterklas. Ia juga menolong orang yang tersesat dengan menunjukkan arah yang benar. Setiap kali, ia kembali ke sisi profesor itu dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
"Dari mana Anda belajar melakukan hal-hal seperti itu ?" tanya sang profesor.
"Melakukan apa ?" kata Ralph.
"Dari mana Anda belajar untuk hidup seperti itu?"
"Oh," kata Ralph, "selama perang, saya kira."
Lalu ia menuturkan kisah perjalanan tugasnya di Vietnam. Juga tentang tugasnya saat membersihkan ladang ranjau, dan bagaimana ia harus menyaksikan satu per satu temannya tewas terkena ledakan ranjau di depan matanya.
"Saya belajar untuk hidup di antara pijakan setiap langkah," katanya. "Saya tak pernah tahu apakah langkah berikutnya merupakan pijakan yang terakhir, sehingga saya belajar untuk melakukan segala sesuatu yang sanggup saya lakukan tatkala mengangkat dan memijakkan kaki.
Setiap langkah yang saya ayunkan merupakan sebuah dunia baru, dan saya kira sejak saat itulah saya menjalani kehidupan seperti ini."
Kelimpahan hidup tidak ditentukan oleh berapa lama kita hidup, tetapi sejauh mana kita menjalani kehidupan yang berkualitas
♡ ◦°˚G☺d♡Blε§§ U◦°˚♡
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
God's Love Prompt Gifting
(John 3:16, NIV)
Have you ever thought about how your love affects your giving? I've heard it said that you can give without loving, but you can't love without giving. Love prompts us to give of ourselves, our time, abilities and resources. The Bible tells us that God is love, and the world will know we are His followers by our love — and our giving shows our love.
During this Christmas holiday, the season of giving, remember to take time to focus on the greatest gift of all, the gift of eternal, abundant life through Jesus. If you've never received this gift, I invite you to open your heart and pray this simple prayer: "Lord Jesus, I come to You today, giving You all that I am. I repent of my sins and confess that I need You. I believe You died and rose for me. Be my Lord and Savior and make me new today. I receive Your love and Your gift of eternal life." Then, go out and share the gift of love with someone else because it's the only gift that will last in eternity!
A PRAYER FOR TODAY
Father in heaven, thank You for loving me and setting me free. I choose to serve You with my whole heart all the days of my life. Help me love others the way You love me. Give me opportunities to be a blessing everywhere I go. In Jesus' Name. Amen.
— Joel & Victoria Osteen
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)
Positioned To Receive
All through the Bible, there are so many promises of what God has already done for us. It says in Ephesians that "God has blessed us with every spiritual blessing." It says in Colossians that "God has made us worthy." There is mercy for any mistake we will ever make. It's already been taken care of. He paid the ultimate price through the death, burial and resurrection of His Son, Jesus. He's done His part. Now it's up to us to do our part. We have to start believing it so we can receive.
In the natural, when someone gives you a gift, what's the first thing you usually say? "Thank you." When you give thanks, it's a sign that you are receiving the gift. Today, start receiving what God has given you by saying, "Father, thank You for Your mercy. Thank You for supplying all of my needs. Thank You for Your goodness in my life."
As you learn to give Him thanks, you are learning to receive from Him. Open your heart by faith today and thank Him for all the blessings He has prepared for you!
A PRAYER FOR TODAY
Father God, I come to You today giving You thanks and praise for Your faithfulness in my life. I choose to receive Your Word which is life and strength to my soul. Help me to keep my heart focused on You. In Jesus' Name. Amen.
— Joel & Victoria Osteen
But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)