Kamis, 01 April 2010

Cukuplah

Ayat Bacaan : Kisah 5:1-11

"Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."" (Ibrani 13:5).

Seorang ibu bertanya kepada saya, "Apa suami kamu ngga mau buka usaha sendiri supaya duitnya lebih banyak?" Saya menjawab bahwa kami jalani saja dulu pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada kami saat ini. Saya bekerja sendiri dan suami saya kerja di perusahaan orang lain.

Jika Tuhan mengijinkan kami bisa buka usaha sendiri, yah bagus. Tapi ibu ini ngomong ini dan itu seakan-akan saya harus mencari uang banyak. Saya tahu bahwa ia adalah anak orang kaya dan suaminya orang kaya. Rumah besar, mobil mewah dan uang banyak semua ia miliki.

Tetapi saya berkata kepadanya, "Cie, saya bersyukur sudah punya rumah, punya mobil dan bisa makan. Tuhan nanti mau kasih lebih, yah puji Tuhan. Sekarang saya sudah punya lebih dari pada cukup koq."

Entah apa yang ada dalam pikiran ibu ini sehingga uang menjadi segalanya baginya. Bahkan ia mengajak saya untuk berburu mutiara, sedangkan saya sendiri tidak suka mutiara, tidak mengerti dan sama sekali buta tentang mutiara.

Apalagi ketika ia bercerita tentang mutiara miliknya yang seharga 3juta. Mungkin gaya hidupnya yang seperti inilah yang membuat ia menjadikan uang sebagai segalanya dan 'ngotot' memperkaya diri.

Menjadi kaya itu tidak dosa, tapi jangan memperhambakan diri. Jangan sampai kita bekerja untuk uang, tetapi uang bekerja untuk kita. Mencukupkan diri dengan apa yang kita miliki adalah bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan untuk berkat yang ia berikan.

Kalau memang ada tuntutan penting untuk kebutuhan kita, maka tidak salah jika kita bekerja untuk mendapatkannya namun jangan sampai uang menjadi prioritas hidup kita meskipun kita membutuhkan uang.

Doa : Ajar aku untuk bersyukur dan mencukupkan diri dengan berkat yang telah Engkau berikan kepadaku ya, Tuhan.

Sumber : Renungan Bulanan Wanita.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Dipimpin Oleh Damai

Kolose 3:15 mengatakan:

"Hendaklah damai sejahtera (keselamatan jiwa yang datang dari) Kristus memerintah (bertindak sebagai wasit terus-menerus) dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh.."
(Kolose 3:15).

Wasit dalam sebuah permainan bola menentukan apakah Anda berada di dalam atau di luar permainan. Damai harus menjadi wasit yang menentukan apakah sesuatu harus ada di dalam atau di luar hidup Anda.

Banyak orang tidak bisa menikmati damai karena mereka berada di luar kehendak Allah. Mereka mengikuti kehendak mereka sendiri, bukannya kehendak Allah. Mereka melakukan apa yang mereka suka atau yang mereka pikir benar, bukannya mengikuti Firman Allah dan dipimpin oleh damai.

Seringkali sesuatu yang ingin saya lakukan muncul. Hal itu kelihatannya baik, terasa baik, dan bahkan dapat berguna. Namun, jika saya tidak mempunyai damai, saya belajar untuk meninggalkannya. Hendaklah Anda dipimpin oleh damai.

Jangan membeli sesuatu, terutama sesuatu yang mahal harganya, jika Anda tidak mempunyai damai dalam hal itu. Tidak peduli betapa Anda menginginkannya, Anda akan menyesal jika Anda melawan pimpinan Roh Kudus.

Kadang-kadang saya ditawari berbicara di depan umum dan saya ingin terima, tetapi saya tidak mempunyai damai dalam hal itu. Saya tidak tahu mengapa damai tersebut tidak ada disana. Saya belajar, jika saya mengambil kesempatan itu, suatu pertimbangan yang sehat selalu muncul bahwa saya seharusnya mengikuti damai sejahtera.

Satu peristiwa yang saya ingat adalah ketika saya pertama kali melakukan perjalanan. Berbicara di depan umum memang jarang. Biasanya saya ingin menerima semuanya. Saya mendapat undangan ke sebuah gereja di Texas. Undangan itu benar-benar menarik bagi saya waktu itu.

Segera saya berkata "Ya". Beberapa minggu kemudian, keputusan itu terasa mengganggu batin saya setiap kali saya memikirkannya. Gangguan itu semakin lama semakin kuat. Terus terang saya tidak mempunyai damai untuk pergi, namun Allah tidak memberi tahu saya alasannya.

Saya menunggu dan menunggu.

Akhirnya, saya mengetahui bahwa saya harus memberitahu mereka dan minta pembatalan dari janji tersebut. Saya mengatakan kepada mereka bahwa saya akan datang jika mereka tidak mendapatkan pengganti yang cocok, tetapi karena suatu alasan, saya tidak mempunyai damai untuk pergi. Mereka menerima pembatalan saya.

Beberapa minggu kemudian, saya mengetahui bahwa gereja saya akan meresmikan bangunan barunya pada akhir minggu dimana saya berencana untuk pergi. Saya adalah wakil pendeta di gereja itu selama beberapa waktu sebelum memulai pelayanan saya sendiri, dan sangat penting bagi saya untuk hadir pada acara peresmian itu.

Mengapa Tuhan tidak mengatakan segala yang akan terjadi? Karena beberapa alasan, Dia memilih untuk tidak mengatakannya. Firman-Nya mengatakan supaya kita dipimpin oleh damai-Nya.

Seringkali damai itu yang Dia berikan untuk mengetahui apakah Anda berada "di dalam" atau "di luar" kehendak-Nya. Kemudian Anda dapat mengetahui alasannya, atau Anda tidak pernah mengetahui mengapa sesuatu terjadi.

Anda tidak akan menikmati hidup penuh damai jika Anda tidak menaati pimpinan-Nya, tetapi mengikuti kehendak Anda sendiri.

Sumber : Damai
Penulis : Joyce Meyer

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Kerajaan Saya

Ayat Bacaan : I Petrus 3:8-17

"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! ..."
(1 Petrus 3:15).

Di tahun 1977, Kevin Baugh yang berusia 15 tahun bersama seorang temannya memutuskan untuk menciptakan negara mereka sendiri, hanya untuk bersenang-senang.

Republik Molossia dimulai ketika mereka menggambar peta, menciptakan uang kertas, dan membuat bendera. Hari ini, Kevin Baugh melanjutkan negara-mikronya sama seperti ketika ia dulu memulainya--hanya untuk bersenang-senang.

Ketika wartawan surat kabar Chicago Tribune, Colleen Mastony, berjalan-jalan mengelilingi kerajaan Baugh yang luasnya 0,5 hektar di padang pasir Nevada, Baugh meyakinkan wartawan itu bahwa ia masih membayar pajak kepada pemerintah Amerika, yang disebutnya sebagai "bantuan asing".

"Ini suatu gurauan," Baugh mengakuinya. "Aku melakukannya hanya untuk bersenang-senang dan kesukaan karena memiliki negara sendiri."

Tidak banyak dari kita akan menciptakan negara kita sendiri, tetapi kita semua mempunyai kerajaan hati di mana kita harus memutuskan siapa yang akan memerintah. Rasul Petrus menuliskan: "Kuduskanlah Kristus sebagai Tuhan atau Penguasa hidup kita.

Di dalam diri kita masing-masing, ada suatu kerinduan kuat untuk mengendalikan hidup kita sendiri. Mungkin hanya sebagian kecil di sudut hati kita dimana kita menuntut kebebasan rohani untuk tidak taat kepada siapapun kecuali pada diri kita sendiri.

Namun, kebebasan sejati datang ketika memperkenankan Kristus untuk memerintah hati kita.

Ketika Kristus berkuasa di dalam hati kita, kaki kita akan melangkah di jalan-Nya.

Bacaan Untuk Setahun:
- Hakim-hakim 9-10
- Lukas 5:17-39

Sumber : Renungan Santapan Rohani.

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tak Semudah Diucapkan

Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang?
Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu! - Yoh 13:37


Berulangkali saya berjanji untuk menyerahkan hidup saya kepada Tuhan, namun kenyataannya semakin sedikit waktu saya bersama Tuhan karena sibuk dengan pekerjaan.
Mencari uang sepertinya lebih saya utamakan daripada berdoa dan membaca firman.
Setiap hari pikiran saya dipenuhi dengan berbagai rencana menambah penghasilan untuk memenuhi banyak kebutuhan hidup. Sulit rasanya membedakan antara kebutuhan dengan keinginan.

Saya tahu prioritas hidup ini adalah menjalankan visi dan misi yang Tuhan tetapkan untuk diri saya. Namun setiap kali saya membuat rencana 'pelayanan' selalu tidak terealisasi karena pada akhirnya kalah oleh kepentingan diri sendiri dan keluarga. Sikap kepedulian terhadap sesama sangat rendah dengan dalih Tuhan juga ingin kita mengutamakan kesejahteraan keluarga terlebih dulu.

Proses penyangkalan diri saja sulit dilakukan, apalagi menanggung beban salib. Sering saya merasa bersalah dan kembali mohon pengampunan Tuhan, sekaligus mohon kekuatan dariNya.
Saya jadi memahami situasi yang dihadapi Petrus ketika menyangkal Yesus sampai tiga kali.

Mengandalkan iman saya tidak cukup jika tidak disertai dengan perbuatan, dan iman tanpa perbuatan adalah sia-sia.

Apa bentuk penyerahan hidup saya kepada Tuhan?

Tuhan Memberkati

Sumber : Bahasa Kasih

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

7 Kebiasaan Yang Membuat Hidup Menjadi Kaya

1. Kebiasaan mengucap syukur
Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik. Bahwa agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yg baik, tapi juga dalam kesusahan & hari-hari yg buruk. Ada rahasia besar di balik ucapan syukur yg sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yg buta & tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yg terkenal & dikagumi di seluruh dunia. Salah satu ucapannya yg banyak memotivasi orang adalah, "Aku bersyukur atas cacat-cacat ini aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku." Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap. Mulailah mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan & situasi yg buruk.

2. Kebiasaan berpikir positif
Hidup kita dibentuk oleh apa yg paling sering kita pikirkan. Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yg positif. Ciri-ciri dari pikiran yg positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yg sedang Anda pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yg positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan & lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.

3. Kebiasaan berempati
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yg dimiliki oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain. Orang yg empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain, mengerti keinginannya & menangkap motif di balik sikap orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan & dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yg empati. Misalnya, jadilah pendengar yg baik, belajarlah melakukan yg Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.

4. Kebiasaan mendahulukan yang penting
Pikirkanlah apa saja yg paling penting, dan dahulukanlah. Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yg tidak penting sementara hal-hal yg penting terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yg penting & mana yg tidak penting, kebiasaan mendahulukan yg penting akan membuat Anda efektif dan produktif juga meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.

5. Kebiasaan bertindak
Bila Anda sudah mempunya pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yg hendak dicapai & sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yg harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk menghargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yg gagal dalam hidup karena hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.

6. Kebiasaan menabur benih
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan pada waktunya Anda akan menuai yg Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih 'kebaikan'. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

7. Kebiasaan hidup jujur
Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yg utuh, bahkan bisa merusak harga diri & masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.


But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Tidak Mengeluh Ternyata Lebih Baik

MENGELUH, sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita ucapkan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar.

Beberapa waktu lalu saya berkumpul dengan teman-teman lama saya. Seperti biasanya kami membicarakan mengenai pekerjaan, pasangan hidup, masa lalu, dan berbagai macam hal lainnya. Setelah pulang saya baru tersadar, bahwa kami satu sama lain saling berlomba untuk memamerkan keluhan kami masing-masing, seolah-olah siapa yang paling banyak mengeluh dialah yang paling hebat.

"Bos gue kelewatan masa udah jam 6, gue masih disuruh lembur, sekalian aja suruh gue nginep di kantor!"

"Kerjaan gue ditambahin melulu tiap hari, padahal itu kan bukan "job-des" gue"

"Anak buah gue memang bego, disuruh apa-apa salah melulu".

Mungkin kita semua pun melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya.

Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut. Sebagai contohnya, salah satu teman baik saya selalu mengeluh mengenai pekerjaan dia. Sudah beberapa kali dia pindah kerja dan setiap kali dia bekerja di tempat yang baru, dia selalu mengeluhkan mengenai atasan atau rekan-rekan sekerjanya.

Sebelum dia pindah ke pekerjaan berikutnya dia selalu ribut dengan atasan atau rekan sekerjanya. Seperti yang bisa kita lihat bahwa terbentuk suatu pola tertentu yang sudah dapat diprediksi, dia akan selalu pindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan berikutnya sampai dia belajar untuk tidak mengeluh.

Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang, hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh? Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanyaperlu bersyukur. Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri.

Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia? Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra.

Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh Atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi atau paling tidak mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Bersyukurlah lebih banyak dan percayalah hidup Anda akan lebih mudah dan keberuntungan senantiasa selalu bersama Anda, karena Anda dapat melihat hal-hal yang selama ini mungkin luput dari pandangan Anda karena Anda terlalu sibuk mengeluh.

Mari Belajar:

1. Bersyukurlah setiap hari setidaknya satu kali sehari. Bersyukurlah atas pekerjaan Anda, kesehatan Anda, keluarga Anda atau apapun yang dapat Anda syukuri.

2. Jangan mengeluh bila Anda menghadapi kesulitan tetapi lakukanlah hal berikut ini. Tutuplah mata Anda, tarik nafas panjang, tahan sebentar dan kemudian hembuskan pelan-pelan dari mulut Anda, buka mata Anda, tersenyumlah dan pikirkanlah bahwa suatu saat nanti Anda akan bersyukur atas semua yang terjadi pada saat ini.

3. Anggaplah masalah besar adalah tanda Tuhan berkehendak menguji Anda untuk naik tingkat ke level yang lebih baik (kematangan, kedewasaan, dll.)

4. Biasakan diri untuk tidak ikut-ikutan mengeluh bila Anda sedang bersama teman-teman yang sedang mengeluh dan beri tanggapan yang positif atau tidak sama sekali.

"Semakin banyak Anda bersyukur kepada Tuhan atas apa yang Anda miliki, maka semakin banyak hal yang akan Anda miliki untuk disyukuri."
 
Tuhan Memberkati

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)

Orang Besarnya Tuhan

"Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;" (Ibrani 12:5).


Robinson Crusoe menulis karyanya di penjara. John Bunyan, Sir Walter Raleigh, Marthin Luther dan Dante. Mereka adalah beberapa nama orang besar yg menghasilkan maha karya mereka di penjara.
Dan siapa di antara kita yg tidak mengenal Beethoven, seorang komposer lagu klasik yg begitu luar biasa, yang menghasilkan karyanya saat dia hampir tuli total.

John C. Maxwell menulis di salah satu bukunya bahwa ketika Tuhan ingin mendidik seseorang, Ia tidak mengirim mereka ke sekolah yg disukai tapi ke sekolah yg diperlukan.

Pemimpin besar muncul ketika krisis terjadi. Orang2 berhasil pasti mengalami hal-hal buruk yg memaksa mereka untuk bangkit di atas hal-hal yg biasa.

Dalam sebuah penderitaan, tekanan, masalah atau apapun yg pada dasarnya membuat diri kita menjadi tidak lagi nyaman, membuat diri kita tidak lagi dapat bersantai, membuat kita menangis atau bahkan "Mengerang dalam sebuah Doa" maka saat-saat seperti inilah Tuhan sebenarnya sedang mengirim kita ke sekolah yg kita butuhkan.
Dia sedang membentuk kita menjadi ciptaan yg sesuai dengan tujuanNya menciptakan kita.

Tidak mudah memang, menjalani sekolah yg Tuhan berikan, karena hal itu identik dengan penderitaan dan perjuangan, yang seringkali membuat kita harus mencucurkan air mata TAPI jika kita taat, maka ada sesuatu yg besar yg akan kita dapatkan. Mungkin tidak semua kita akan terkenal seperti rentetan nama besar di atas tapi yang pasti kita mengukir sejarah dalam hidup seseorang atau dalam suatu keadaan, dan yg pasti, kita menjadi apa yg Tuhan rencanakan dalam hidup kita. Menjadi orang besarnya Tuhan.

Ketika diperhadapkan dengan situasi yg sulit, seseorang dengan sikap yg baik membuat yg terbaik daripadanya saat ia mendapatkan yg terburuk daripadanya.
(John C Maxwell)

Tuhan Memberkati

Sumber : Nafiri

But they that wait upon the Lord shall renew their strength; they shall mount up with wings as eagles; they shall run, and not be weary; and they shall walk, and not faint. (Isaiah 40:31)